BUKTI KEESAAN TUHAN
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang
bertanya,”Mohon dijelaskan tentang bukti keesaan Tuhan?” Profesor Quraish
Shihab menjelaskannya.
1.
Bukti adalah tanda/keterangan nyata tentang sesuatu yang menyatakan
kebenaran suatu peristiwa.
2.
Esa adalah tunggal/satu.
3.
Tuhan adalah sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh
manusia sebagai Yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa.
4.
Sebagian orang menuntut bukti wujud dan keesaan Tuhan dengan
pembuktian material.
5.
Artinya sebagian manusia ingin melihat bukti wujud Tuhan di dunia
ini.
6.
Al-Quran mengingatkan manusia yang mempunyai perasaan yang terdapat
dalam jiwa mereka yang membuktikan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
7.
Al-Quran surah Al-An'am (surah ke-6) ayat 40-41.
قُلْ
أَرَأَيْتَكُمْ إِنْ أَتَاكُمْ عَذَابُ اللَّهِ أَوْ أَتَتْكُمُ السَّاعَةُ
أَغَيْرَ اللَّهِ تَدْعُونَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
لْ إِيَّاهُ
تَدْعُونَ فَيَكْشِفُ مَا تَدْعُونَ إِلَيْهِ إِنْ شَاءَ وَتَنْسَوْنَ مَا
تُشْرِكُونَ
Katakan,“Terangkan
kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu, atau datang kepadamu hari kiamat, apakah
kamu menyeru (tuhan) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar!” (Tidak),
tetapi hanya Dia yang kamu seru, maka Dia menghilangkan bahaya yang karenanya
kamu berdoa kepadanya, jika Dia menghendaki, dan kamu tinggalkan
sembahan-sembahan yang kamu sekutukan (dengan Allah)”.
8.
Al-Quran surah Yunus (surah ke-10) ayat 22.
هُوَ الَّذِي
يُسَيِّرُكُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا كُنْتُمْ فِي الْفُلْكِ
وَجَرَيْنَ بِهِمْ بِرِيحٍ طَيِّبَةٍ وَفَرِحُوا بِهَا جَاءَتْهَا رِيحٌ عَاصِفٌ
وَجَاءَهُمُ الْمَوْجُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ أُحِيطَ بِهِمْ ۙ
دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ لَئِنْ أَنْجَيْتَنَا مِنْ هَٰذِهِ
لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ
Dia Tuhan yang menjadikanmu dapat berjalan
di daratan, (berlayar) di lautan, sehingga apabila kamu berada di dalam
bahtera, dan meluncur bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan
tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai,
dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa
mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan
mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata. (Mereka berkata), “Sesungguhnya jika
Engkau menyelamatkan kami dari bahaya, pastilah kami akan termasuk orang-orang
yang bersyukur”.
9.
Al-Quran menggambarkan hati manusia ketika sedang bergembira dan
ketika menghadapi musibah, dia akan berdoa memohon pertolongan kepada Tuhan
Yang Esa.
10. Sungguh tepat pandangan sebagian
ahli filsafat yang menyatakan bahwa manusia dapat dipastikan akan terus
mengenal dan berhubungan dengan Tuhan sampai akhir zaman, meskipun ilmu
pengetahuan membuktikan sebaliknya.
11. Hal itu menunjukkan bahwa tabiat
manusia masih sama seperti semula, yaitu memiliki naluri, perasaan, dan pikiran
untuk selalu mengharapkan, cemas, takut, dan membutuhkan pertolongan Tuhan Yang
Maha Kuasa.
12. Perasaan dan jiwa manusia tidak
dapat dipenuhi oleh makhluk, sedangkan harapan dan rasa takut manusia akan
selalu muncul sampai manusia meninggal dunia.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan.
Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas
Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Misan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment