ROKOK
Dialog antara
guru dan syeikh
1.
Guru
: “Syeikh, menurut saya rokok itu tidak haram.”
2.
Syeikh
: “Kenapa?”
3.
Guru
: “Tak ada dalilnya. Saya ingin tahu, satu ayat saja yang menyebutkan rokok
adalah haram.”
4.
Syeikh
: “Apakah Anda makan jeruk, apel, dan pisang?”
5.
Guru
: “Iya.”
6.
Syeikh
: “Apakah ada ayat yang menyebutkan bahwa jeruk, apel maupun pisang itu halal?”
7.
Guru
: “Tidak ada.”
8.
Syeikh
: “Benarkah tidak ada, bagaimana Al-Quran tidak menyebutkan mana yang halal dan
mana yang haram, padahal Al-Quran adalah pedoman umat Islam?”
9.
Syekh
: “Bukalah dan bacalah Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 157.”
الَّذِينَ
يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا
عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ
وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ
عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي
كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ
وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul,
Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil
yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan
melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang
dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah
orang-orang yang beruntung.
يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ
وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ
…Yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan MENGHALALKAN bagi mereka segala yang BAIK dan
MENGHARAMKAN bagi mereka segala yang BURUK…
10. Syekh: “Maka segala makanan yang baik, misalnya daging sapi, jeruk,
apel, susu dan lain lain itu termasuk yang baik-baik, sehingga termasuk yang
dihalalkan, tetapi segala makanan yang buruk-buruk, maka Allah
mengharamkannya.”
11. Guru: “Maaf Syekh, saya berbeda pendapat, karena menurut saya rokok
termasuk thayyibaat (yang baik-baik),
meskipun menurut Anda tidak baik.”
12. Guru: “Orang yang merokok banyak sisi positifnya.
a.
Membantu
penghasilan petani tembakau.
b.
Membantu
karyawan pabrik rokok dan keluarganya.
c.
Membantu
orang-orang dan toko yang menjual rokok.
d.
Jika
sakit karena merokok dapat membantu keuangan untuk dokter, perawat, rumah
sakit, pabrik obat, penjual obat, dan penggali kuburan.
e.
Dan masih
banyak manfaat lainnya.
13. Syeikh: “Anda punya istri?”
14. Guru: “Ya…”
15. Syeikh: “Anda punya anak?”
16. Guru: “Ya …”
17. Syeikh: “Jika kaulihat anakmu mengunyah permen, apakah kamu rida?”
18. Guru: “Ya, tidak masalah…”
19. Syeikh: “Kalau kaulihat anakmu sedang menghisap rokok, apakah kamu
rida?”
20. Guru: “Tidak…”
21. Syeikh: “Kenapa?”
22. Guru: “Karena itu tidak baik untuk anak kecil, termasuk sesuatu
yang buruk.”
23. Syeikh: “Jika itu sesuatu buruk, bukankah masuk yang haram?
Bagaimana pula jika yang merokok itu istrimu?”
24. Tiba-tiba sang guru mengeluarkan bungkusan rokok dari sakunya, ia
meremas dengan tangannya lalu menginjak dengan kakinya.
25. Dia berkata, “Mulai sekarang wahai Syeikh, saya bertaubat kepada
Allah dari rokok.”
26. Dalam hati :”Tetapi jika ada rokok gratisan, saya pikir-pikir terlebih
dahulu”.
(Sumber: internet)
0 comments:
Post a Comment