MENJAWAB PENOLAK HARI AKHIR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara Al-Quran menjawab
penolak adanya hari akhir?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Dalam menghadapi para penolak dan pengingkar
adanya hari akhir, Al-Quran sering kali mengemukakan.
a. Beberapa alasan penolakan dan pengingkaran
hari akhir.
b. Menanggapi dan menolaknya.
2. Pada umumnya masyarakat Arab zaman dahulu
meragukan dan menolak adanya hari akhir,
sedangkan yang percaya adanya hari akhir memiliki keyakinan yang keliru.
3. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat
49.
وَقَالُوا أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا
أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا
Dan mereka berkata, “Apabila kami telah menjadi tulang belulang dan
benda-benda yang hancur, apakah memang benar kami akan dibangkitkan dalam
bentuk makhluk yang baru?
4. Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat
29.
وَقَالُوا إِنْ
هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ
Dan tentu mereka akan mengatakan, “Hidup ini hanya kehidupan kita di
dunia saja, dan kita tidak akan
dibangkitkan.
5. Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat
38.
وَأَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ ۙ
لَا يَبْعَثُ اللَّهُ مَنْ يَمُوتُ ۚ بَلَىٰ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا وَلَٰكِنَّ
أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah yang sungguh-sungguh, “Allah
tidak akan membangkitkan orang yang mati”. (Tidak demikian), bahkan (pasti
Allah akan membangkitkannya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah, akan
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
6. Al-Quran menyanggah pendapat yang menolak
adanya hari akhir dengan cara langsung dan tidak langsung.
7. Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat
31.
قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ
اللَّهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءَتْهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوا يَا حَسْرَتَنَا
عَلَىٰ مَا فَرَّطْنَا فِيهَا وَهُمْ يَحْمِلُونَ أَوْزَارَهُمْ عَلَىٰ
ظُهُورِهِمْ ۚ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ
Sungguh rugi orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan,
sehingga ketika kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata, “Alangkah
besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu”, sambil
mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, sangat buruk apa yang
mereka pikul itu.
8. Al-Quran surah Al-Ankabut (surah ke-29)
ayat 23.
وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ
وَلِقَائِهِ أُولَٰئِكَ يَئِسُوا مِنْ رَحْمَتِي وَأُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ
أَلِيمٌ
Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan-Nya
, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka akan mendapatkan azab yang pedih.
9. Ayat Al-Quran di atas dan semacamnya
tidak secara langsung menuding kepada orang yang menolak tentang adanya hari
akhir, tetapi kandungan ayat Al-Quran itu secara jelas dan tegas menyentuh hati
setiap orang yang menolak dan mengingkari adanya hari akhir.
10. Redaksi yang digunakan oleh Al-Quran itu
malah dapat membawa pengaruh ke dalam jiwa orang yang menolak dan megingkari
adanya hari akhir, sehingga diharapkan dapat menimbulkan rasa takut dan penyesalan
yang mengantarkan kepada kesadaran dan pengakuan adanya hari akhir.
11. Al-Quran surah Yasin (surah ke-36) ayat 78-81,
menampilkan argumentasi filosofis.
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ خَلْقَهُ ۖ قَالَ مَنْ يُحْيِي
الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ
قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ
بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ
الَّذِي جَعَلَ لَكُمْ مِنَ الشَّجَرِ
الْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنْتُمْ مِنْهُ تُوقِدُونَ
Dan dia membuat perumpamaan bagi
Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya, dia berkata, “Siapakah yang dapat
menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?” Katakan, “Dia akan
dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pertama kali.”
Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk, yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api
dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu. Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan
langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah
hancur itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
12. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 259 menampilkan alasan
historis.
أَوْ كَالَّذِي
مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْيِي
هَٰذِهِ اللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۖ فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ
بَعَثَهُ ۖ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۖ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۖ
قَالَ بَلْ لَبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ
يَتَسَنَّهْ ۖ وَانْظُرْ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِلنَّاسِ ۖ
وَانْظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا ۚ فَلَمَّا
تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri
yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata, “Bagaimana Allah
menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?” Maka Allah mematikan orang itu
seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya, “Berapa lama
kamu tinggal di sini?” Dia menjawab, “Saya telah tinggal di sini sehari atau
setengah hari”. Allah berfirman,”Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus
tahun lamanya, lihatlah kepada makanan
dan minumanmu yang belum lagi berubah, dan lihatlah kepada keledaimu (yang
telah menjadi tulang belulang).
Kami akan menjadikanmu tanda kekuasaan Kami bagi manusia, dan lihat
kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian
Kami membalutnya dengan daging”. Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana
Allah menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata, “Saya yakin bahwa Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
13. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 260
menampilkan alasan historis.
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ
تُحْيِي الْمَوْتَىٰ ۖ قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِنْ
لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي ۖ قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ
إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍ مِنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ
يَأْتِينَكَ سَعْيًا ۚ وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkan kepadaku
bagaimana Engkau menghidupkan orang mati?”. Allah berfirman, “Belum yakinkah
kamu?”. Ibrahim menjawab, “Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap
mantap (dengan imanku)”. Allah berfirman.”(Kalau demikian) ambillah empat ekor
burung, lalu cingcanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman), “Lalu letakkan di
atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian
panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera”. Dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
14. Al-Quran surah Al-Kahfi (surah ke-18):
9-26 yang menampilkan alasan historis.
أَمْ حَسِبْتَ
أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا
إِذْ أَوَى
الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً
وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
فَضَرَبْنَا
عَلَىٰ آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا
ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَىٰ لِمَا
لَبِثُوا أَمَدًا
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ
آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَٰهًا ۖ لَقَدْ
قُلْنَا إِذًا شَطَطًا
هَٰؤُلَاءِ قَوْمُنَا اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ آلِهَةً ۖ لَوْلَا
يَأْتُونَ عَلَيْهِمْ بِسُلْطَانٍ بَيِّنٍ ۖ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ
عَلَى اللَّهِ كَذِبًا
وَإِذِ اعْتَزَلْتُمُوهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ
إِلَّا اللَّهَ فَأْوُوا إِلَى الْكَهْفِ يَنْشُرْ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ
رَحْمَتِهِ وَيُهَيِّئْ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ مِرْفَقًا
Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang
mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang
mengherankan? (Ingatlah) tatkala
pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa:
"Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".
Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu, kemudian
Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan
itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua
itu). Kami ceritakan kisah mereka kepadamu
(Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang
beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk; dan Kami telah meneguhkan hati mereka di
waktu mereka berdiri lalu mereka berkata: "Tuhan kami adalah Tuhan langit
dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami
kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran".
Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia
sebagai tuhan-tuhan (untuk di sembah).
Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan
mereka?) Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan
kebohongan terhadap Allah? Dan
apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka
carilah tempat berlindung ke dalam gua itu niscaya Tuhanmu akan melimpahkan
sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam
urusan kamu.
15. Al-Quran surah Al-Haj (surah ke-22) ayat
5-7 menggunakan analogi.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ
مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ
مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ
لَكُمْ ۚ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ
نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ۖ وَمِنْكُمْ مَنْ
يُتَوَفَّىٰ وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَىٰ أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا
يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا ۚ وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا
أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ
زَوْجٍ بَهِيجٍ
ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّهُ يُحْيِي الْمَوْتَىٰ
وَأَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا
وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur),
maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikanmu dari tanah, kemudian
dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging
yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu
dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antaramu ada yang
diwafatkan dan (ada pula) di antaramu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun,
supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya.
Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di
atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang indah.
Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dia yang benar dan sesungguhnya
Dia yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala suatu.
16. Al-Quran surah Al-Najm (surah ke-53) ayat
31 menguraikan keniscayaannya dari segi tujuan dan hikmah.
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي
الْأَرْضِ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاءُوا بِمَا عَمِلُوا وَيَجْزِيَ الَّذِينَ
أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى
Dan hanya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi supaya Dia
memberikan balasan kepada orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah
mereka kerjakan dan memberikan balasan kepada orang yang berbuat baik dengan
pahala yang lebih baik (surga).
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran.
Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver
3.2
5. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment