Sunday, October 14, 2018

1116. AL-QURAN SEKARANG







AL-QURAN MASA KINI
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan cara memahami Al-Quran pada zaman sekarang?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Jika umat Islam tidak boleh membenarkan suatu teori ilmiah atau penemuan sains terbaru dengan ayat Al-Quran, maka timbul pertanyaan, “Apakah Al-Quran harus dipahami sesuai dengan paham para sahabat atau orang tua kita pada zaman dahulu?” Jawabnya,”Tidak!”
2.    Para ulama mewajibkan setiap umat Islam untuk berusaha mempelajari dan memhami Al-Quran yang diyakininya.
3.    Sebagian ulama menghukumi “fardu ain” (kewajiban pereorangan) bagi setiap umat Islam untuk mempelajari tafsir Al-Quran.
4.    Setiap umat Islam wajib mempelajari dan memahami Al-Quran, tetapi bukan berarti harus memahami sesuai dengan pemahaman orang terdahulu.
5.    Umat Islam diperintahkan oleh Al-Quran untuk menggunakan akal pikirannya, dan tidak boleh hanya mengikuti adat kebiasaan orang tua dan nenek moyang mereka tanpa memperhatikan yang mereka lakukan.
6.    Hal ini, bukan berarti semua umat Islam boleh berpendapat sembarangan mengenai ayat-ayat Al-Quran, jika belum memenuhi syarat yang dibutuhkan.
7.    Umat Islam yang memenuhi syarat, wajib berusaha memahami Al-Quran, karena Al-Quran tidak diturunkan khusus untuk orang Arab pada zaman Nabi Muhammad saja.
8.    Al-Quran diturunkan Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman manusia sampai akhir zaman.
9.    Umat Islam diajak berdialog oleh Al-Quran dan diperintahkan untuk memikirkan isi Al-Quran sesuai dengan akal pikirannya.
10. Akal pikiran ialah anugerah dari Allah, tetapi cara penggunaannya setiap orang berlainan yang disebabkan perbedaan latar belakang pendidikan, lingkungan, kebudayaan, dan pengalaman lainnya.
11. Para ulama berpendapat bahwa semua umat Islam berkewajiban memahami Al-Quran pada masa kini sebagaimana wajibnya orang-orang Arab yang hidup pada zaman Nabi Muhammad.
12. Umat Islam zaman sekarang harus dapat berpikir kontemporer (berpikir sesuai dengan pada masa kini).
13. Berpikir secara kontemporer (sesuai dengan zaman) tidak berarti menafsirkan Al-Quran sesuai dengan teori ilmiah atau penemuan mutakhir, tetapi kita dapat menggunakan pendapat para ilmuwan untuk membantu memahami ayat Al-Quran secara fair dan adil.
14. Misalnya, sejak zaman dahulu sampai sekarang, para ulama menafsirkan arti kata “al-'alaq” dalam ayat Al-Quran yang menerangkan proses kejadian janin dengan “al-dam al-jamid” (segumpal darah yang beku).
15. Penafsiran seperti ini terdapat dalam semua kitab tafsir terdahulu, bahkan terjemahan dalam bahasa Inggris adalah “the clot” (darah setengah beku).
16. Munculnya “al-'alaq” adalah periode kedua dari kejadian janin.
17. Al-Quran surah Al-Mukminun (surah ke-23) ayat 12-14 menurut terjemahan Prof. M. Hasby Ashiddieqi dalam tafsir An-Nur.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

    Dan sesungguhnya telah Kami jadikan manusia dari tanah yang bersih, kemudian Kami jadikannya air mani yang disimpan dalam tempat yang kukuh, kemudian Kami jadikan air mani itu segumpal darah, lalu Kami jadikannya sepotong daging. Dari daging itu Kami jadikan tulang, tulang itu Kami bungkus dengan daging, dan kemudian Kami menjadikannya makhluk yang baru (manusia yang sempurna). Maha berbahagia Allah Tuhan sepandai-pandai yang menjadikan sesuatu.

18. Menurut ilmu kedokteran modern sekarang, dapat disimpulkan proses kejadian manusia terdiri atas lima periode, yaitu “nuthfah”, “alaq”, “mudhghah”,  “idzam”,  dan “lahm”.
19. Orang yang mempelajari embriologi modern dan meyakini kebenaran isi Al-Quran, dia sulit menafsirkan kalimat “al-'alaq” dengan “segumpal darah yang beku”.
20. Menurut ilmu embriologi modern, proses kejadian manusia terbagi tiga periode.
a.    Periode Ovum. Mulai dari fertilisasi (pembuahan) karena adanya pertemuan antara sel kelamin bapak (sperma) dengan sel ibu (ovum), yang kedua intinya bersatu dan membentuk struktur atau zat baru yang disebut zygote.
     Setelah fertilisasi berlangsung, zygote membelah menjadi 2, 4, 8, 16 sel, dan seterusnya. Selama proses pembelahan, zygote bergerak menuju kantong kehamilan, kemudian melekat dan akhirnya masuk ke dinding rahim. Peristiwa ini dikenal dengan nama implantasi.
b.    Periode Embrio. Yaitu periode pembentukan organ. Kadang kala organ tidak terbentuk dengan sempurna. Apabila hasil pembelahan zygote tidak bergantung atau berdempet pada dinding rahim. Hal ini dapat mengakibatkan keguguran atau kelahiran dengan cacat bawaan.
c.    Periode Foetus. Yaitu periode perkembangan dan penyempurnaan organ. Dengan perkembangan amat cepat dan berakhir pada waktu kelahiran.
21. Kesimpulannya, semua umat Islam yang memenuhi syarat, wajib berusaha memahami Al-Quran sesuai dengan perkembangan zaman, karena Al-Quran tidak diturunkan khusus untuk orang Arab pada zaman Nabi Muhammad saja, tetapi Al-Quran diturunkan Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman manusia sampai akhir zaman.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
3.    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
4.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
5.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
6.    Asy-Syinawi, Abdul Aziz. Biografi Empat Mazhab. Penerbit Beirut Publishing. Ummul Qura. Jakarta, 2013. 
7.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
8.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
9.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
10. Tafsirq.com online.

Keterangan gambar
1.    Mengaji di Masjid Nabawi Madinah.


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment