Monday, March 18, 2019

2014. SURAT KEPADA RAJA PERSIA











SURAT KEPADA RAJA PERSIA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang surat Nabi Muhammad kepada Raja Persia? Syekh Syafiyurrahman menjelaskannya.
1.    Pada tahun ke-6 Hijriah, Nabi Muhammad (59 tahun) mengirim surat kepada para raja untuk mengajak memeluk Islam.
1)    Raja Najasyi di Habasyah.
2)    Raja Muqauqis di Mesir.
3)    Raja  Kisra di Persia.
4)    Raja Qaishar di Romawi.
2.    Nabi Muhammad sudah mempunyai stempel memakai cincin perak bertulisan berbahasa Arab.
3.    Tulisan dibaca dari kanan ke kiri, mulai dari bawah ke atas dengan lafaz, ”Muhammad Rasul Allah”.
4.    Tulisan disusun dalam tiga baris.
a.    Baris terbawah dengan lazaf : Muhammad.
b.    Baris tengah : Rasul.
c.    Baris teratas;  Allah.
5.    Rasulullah mengirim surat kepada para pemimpin yang lain.
1)    Al-Mundzir bin Sawa, pemimpin Bahrain.  
2)    Haudzah bin Ali Hanafy, pemimpin Yamamah.  
3)    Al-Haris bin Abu Syamr, pemimpin Damaskus.
4)    Jaifar, raja Oman. Mengajak mereka memeluk agama Islam.
6.    Tulisan surat Nabi Muhammad kepada Raja Kisra di Persia, suatu wilayah yang sangat jauh dari Arab Saudi (lebih dari 1000 km) di timur laut Arab Saudi adalah berikut ini.
1)    Bismillahir-rahmanir-rahim.
2)    Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
3)    Dari Muhammad rasul Allah kepada Kisra, pemimpin Persia.
4)    Kesejahteraan bagi siapa pun yang mengikuti petunjuk, beriman kepada Allah dan rasul-Nya.
5)    Bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
6)    Aku menyeru Tuan Raja Persia dengan seruan Islam.
7)    Sesungguhnya, aku adalah utusan Allah kepada seluruh manusia.
8)    Memberikan peringatan kepada orang yang hidup.
9)    Membenarkan perkataan orang kafir.
10) Masuklah Islam, niscaya Tuan Raja Persia akan selamat.
11) Tetapi jika Tuan Raja Persia menolak, maka dosa orang Majusi terletak pada pundak Tuan Raja Persia.
7.    Petugas yang mengirimkan surat adalah Abdullah bin Hudzafah.
8.    Raja Kisra di Persia menerima surat Nabi Muhammad.
9.    Raja Kisra dengan geram  langsung merobek-robek surat Nabi berkeping-keping sambil berkata, “Seorang budak yang hina, pernah menuliskan namanya, sebelum aku berkuasa.”
10. Nabi Muhammad menerima berita bahwa surat beliau dirobek-robek Raja Kisra.
11. Rasulullah bersabda, “Semoga Allah merobek-robek kerajaannya,”
12. Doa Nabi dikabulkanoleh Allah, nantinya kerajaan Persia dikalahkan kerajaan Romawi.
13. Kerajaan Persia hancur karena perang saudara dan pada zaman khalifah Umar bin Khattab, kerajaan Persia dikuasai oleh pasukan Islam.
14. Raja Kisra di Persia mengirimkan surat ke Yaman, kepada Gubernur Badzan (Gubernurnya di Yaman) suatu wilayah di selatan Arab Saudi.
15. Raja Kisra di Persia memerintahkan Gubernur Yaman untuk mengirimkan beberapa orang untuk menangkap Nabi Muhammad di Madinah untuk diadili di Persia.
16. Pada zamn itu, Kerajaan Persia sangat besar, sedangkan Nabi Muhammad dianggapnya tidak ada apa-apanya, sehingga Raja Persia hanya mengirimkan beberapa orang untuk menangkap Nabi Muhammad di Madinah.
17. Utusan Gubernur Yaman tiba di Madinah, menemui Nabi Muhammad untuk menyerahkan surat ancaman.
18. Raja Kisra di Persia memerintahkan agar Nabi Muhammad ditangkap dan dibawa ke Persia. 
19. Nabi Muhammad bersabda kepada utusan Gubernur Yaman, “Raja Kisra di Persia telah dibunuh puteranya sendiri.”  Para utusan menjawab, ”Apakah benar berita itu?”
20. Nabi bersabda, “Benar, sampaikan berita itu kepada gubernurmu, sampaikan juga bahwa agama Islam akan menyebar seperti yang dicapai Raja Kisra di Persia.”
21. Rasulullah bersabda, “Jika Gubernur Yaman masuk Islam, maka dia akan tetap menjadi gubenur di wilyahnya.”
22. Para utusan kembali ke Yaman menghadap Gubernur Badzan.
23. Tidak lama kemudian, datang berita yang mengejutkan bahwa Raja Kisra di Persia dibunuh Syiruyah (puteranya sendiri).
24. Akhirnya, Gubernur Yaman dan seluruh rakyatnya masuk Islam. Alhamdulillah.

Daftar Pustaka
1.    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2,
5.    Tafsirq.com online.      

     
       

    
     




Related Posts:

0 comments:

Post a Comment