Saturday, June 1, 2019

2386. IDUL FITRI 1440 H


MENENTUKAN IDUL FITRI 1440 H (2019 M)
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.


       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara menentukan hari raya Idul Fitri   1 Syawal 1440 Hijriah (2019 Masehi)?” Ustad Agus Mustofa menjelaskannya.


KAPANKAH 1 SYAWAL 1440 H DATANG?
1.    Sejumlah kawan bertanya: “kapan 1 Syawal 1440 H datang di Indonesia?”
2.    Menurut perhitungan, ijtimak (konjungsi) habisnya bulan Ramadan terjadi pada Senin, 3 Juni 2019, pukul 10:02 GMT atau 17:02 WIB, yaitu sebelum datangnya Magrib, yang insya Allah pukul 17:21 WIB.
3.    Artinya, bulan Ramadan sudah habis 19 menit sebelum Magrib, pada tanggal 3 Juni 2019 itu, dengan usia 29 hari.
4.    Sedangkan sisanya, yang 19 menit itu adalah penggenapan. Sehingga bisa dikatakan, bulan Ramadan 1440 H berusia 29 hari 19 menit.
5.    Masalahnya, ketinggian hilal yang hanya berusia 19 menit itu sangat tipis di atas horizon.
6.    Khususnya, bagi pengamat yang ada di Indonesia bagian barat. Pasti tidak kelihatan, ketika dirukyat saat Magrib, dengan peralatan secanggih apa pun, dari permukaan Bumi wilayah Indonesia Barat, karena akan tersilaukan oleh cahaya matahari yang sangat berimpit dengan bulan.
7.    Bukan hanya bagi perukyat, bagi pelaku hisab hakiki pun ketinggian hilal yang berusia hanya 19 menit itu juga tidak wujud ketika dilihat dari wilayah Indonesia bagian tengah.
8.    Apalagi, dari Indonesia bagian timur, hilal tidak wujud karena tertutup oleh lengkungan bumi. Semakin ke timur, posisi hilal semakin jauh di bawah horizon.
9.    Itulah sebabnya, meskipun di wilayah Indonesia Barat posisi hilal sudah wujud di atas horizon, tetapi karena sedemikian tipisnya, sehingga tidak wujud di WITA dan WIT, maka Muhammadiyah memutuskan menggenapkan puasa Ramadan 1440 H menjadi 30 hari.
10. Dan insya Allah akan berlebaran bareng dengan NU dan pemerintah yang dipastikan tidak akan berhasil merukyat hilal.
11. Tahun ini, di Indonesia Idul Fitri bakal terjadi serentak pada Rabu, 5 Juni 2019.
12. Maka, kalau kita simpulkan, habisnya bulan Ramadan itu sudah terjadi Senin, 3 Juni 2019, pada pukul 17:02 WIB.
13. Karena itu, ada yang berpendapat seusai Magrib pukul 17:21 WIB hari itu mestinya sudah masuk 1 Syawal 1440 H.
14. Tetapi, itu hanya bagi wilayah Indonesia Barat, sedangkan bagi wilayah Indonesia Tengah, Magrib sudah datang 1 jam sebelumnya.
15. Dan, di wilayah Indonesia Timur, Magrib sudah datang 2 jam sebelumnya, di WITA & WIT itu Ramadan baru habis setelah maghrib.
16. Sehingga, harus menggenapkan Ramadan menjadi 30 hari dan 1 Syawal 1440 H datang sehari kemudian, yaitu 4 Juni setelah Magrib.
17. Salat Idul Fitri dilakukan keesokan harinya, yaitu Rabu 5 Juni 2019.
18. Masalah utama ‘penetapan awal bulan’ Kalender Hijriah adalah pada ‘berpindah-pindahnya garis kalender’ di permukaan bumi.
19. Bulan ini di Indonesia, membelah wilayah WIB dan WITA-WIT dan bulan-bulan berikutnya akan bergeser ke wilayah-wilayah lain di seluruh permukaan bumi, sehingga selalu terjadi kontroversi di setiap penetapan awal bulan.
20. Maka, solusinya cuma satu, yaitu membuat kesepakatan untuk menetapkan posisi garis kalender itu agar tidak berpindah-pindah setiap bulan.
21. Di penanggalan Masehi, patokan yang dipakai adalah GMT (Greenwich Mean Time). Yakni, garis bujur bumi yang melewati kota Greenwich di Inggris.
22. Sehingga, penanggalan Masehi bisa dipakai oleh semua bangsa di seluruh permukaan bumi.
23. Jika umat Islam ingin memiliki kalender yang berlaku bagi semua bangsa di muka Bumi, maka satu-satunya cara adalah membuat kesepakatan terhadap garis waktu yang menjadi permulaan bulan hijriah itu, semacam GMT dengan waktu ke-0 selalu dimulai dari garis itu.
24. Umat Islam dapat menyepakatinya dengan menetapkan kota Mekah sebagai patokan waktu ke-0-nya.
25. Meskipun, sebenarnya kita bisa menyepakati untuk diletakkan di mana saja, tetapi  potensial konflik yang paling kecil, semestinya adalah ketika dipatok di kota suci Mekah, karena sudah terbukti bisa menjadi kiblat bersama.
26. Dengan demikian, jika kita sepakat kota Mekah sebagai patokan, umat Islam bakal memiliki garis kalender dengan sebutan MMT (Mecca Mean Time), misalnya.
27. Seluruh perbedaan waktu dalam penanggalan Hijriah kita cantolkan ke MMT, sehingga, tidak ada lagi perbedaan bagi permulaan Ramadan, Idul Fitri, dan Hari Raya Haji, termasuk Idul Fitri 1440 H kali ini.
28. Perhitungannya menjadi sebagai berikut: Ijtimak akhir Ramadan 1440 H terjadi pada Senin, 3 Juni 2019, pukul 10:02 GMT atau pukul 13:02 MMT.
29. Maka, umat Islam di Mekah bakal menggenapkan puasanya sampai Magrib pukul 18:53 MMT dan semestinya, usai Magrib itu mereka sudah bertakbiran menyambut 1 Syawal 1440 H.
30. Bagaimana dengan Indonesia? Jika, kita sepakat dengan garis kalender di Mekah (MMT), maka Indonesia bakal menjadi negara yang memperoleh giliran waktu setelah Mekah, bukan 4 jam ‘lebih dulu’ daripada Mekah, tetapi 20 jam ‘setelah’ Mekah.
31. Karena, ingat, permulaan waktu ke-0 kita sepakati dimulai dari kota Mekah dan saat Magrib di Mekah datang, di Indonesia sudah sekitar pukul 23.00 malam.
32. Sehingga, waktu shalat Idul FItri di Indonesia adalah 20 jam kemudian setelah Salat Id di kota Mekah.
33. Jika salat Idul Fitri di Mekah dilakukan Selasa, 4 Juni 2019 pukul 6 pagi MMT, maka 20 jam kemudian adalah pukul 2 dini hari MMT pada hari berikutnya, yang di Indonesia adalah Rabu, 5 Juni 2019 pukul 6 pagi, kita melaksanakan salat Idul Fitri 1440 H.
34. Dengan demikian, tidak ada lagi perbedaan penetapan awal bulan di sepanjang tahun Hijriah, karena hal itu memang bukan soal teknis astronomi, tetapi lebih kepada kesepakatan sosial-politis belaka.
35. Semoga Allah membimbing kita untuk bersepakat memiliki kalender Hijriah yang bisa menyatukan umat Islam ke masa depan di seluruh dunia.
36. Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1440 H.
37. Taqabbalallaahu minna waminkum taqabbal yaa kariim.
38. Salam, Agus Mustofa
Top of Form



Related Posts:

0 comments:

Post a Comment