MENENTUKAN IDUL
FITRI 1440 H (2019 M)
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang
bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara menentukan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah (2019 Masehi)?” Ustad
Agus Mustofa menjelaskannya.
KAPANKAH 1 SYAWAL 1440 H DATANG?
1.
Sejumlah
kawan bertanya: “kapan 1 Syawal 1440 H datang di Indonesia?”
2.
Menurut
perhitungan, ijtimak (konjungsi) habisnya bulan Ramadan terjadi pada Senin, 3
Juni 2019, pukul 10:02 GMT atau 17:02 WIB, yaitu sebelum datangnya Magrib, yang
insya Allah pukul 17:21 WIB.
3.
Artinya,
bulan Ramadan sudah habis 19 menit sebelum Magrib, pada tanggal 3 Juni 2019 itu,
dengan usia 29 hari.
4.
Sedangkan
sisanya, yang 19 menit itu adalah penggenapan. Sehingga bisa dikatakan, bulan
Ramadan 1440 H berusia 29 hari 19 menit.
5.
Masalahnya,
ketinggian hilal yang hanya berusia 19 menit itu sangat tipis di atas horizon.
6.
Khususnya,
bagi pengamat yang ada di Indonesia bagian barat. Pasti tidak kelihatan, ketika
dirukyat saat Magrib, dengan peralatan secanggih apa pun, dari permukaan Bumi
wilayah Indonesia Barat, karena akan tersilaukan oleh cahaya matahari yang
sangat berimpit dengan bulan.
7.
Bukan
hanya bagi perukyat, bagi pelaku hisab hakiki pun ketinggian hilal yang berusia
hanya 19 menit itu juga tidak wujud ketika dilihat dari wilayah Indonesia
bagian tengah.
8.
Apalagi,
dari Indonesia bagian timur, hilal tidak wujud karena tertutup oleh lengkungan
bumi. Semakin ke timur, posisi hilal semakin jauh di bawah horizon.
9.
Itulah
sebabnya, meskipun di wilayah Indonesia Barat posisi hilal sudah wujud di atas
horizon, tetapi karena sedemikian tipisnya, sehingga tidak wujud di WITA dan
WIT, maka Muhammadiyah memutuskan menggenapkan puasa Ramadan 1440 H menjadi 30
hari.
10. Dan insya Allah akan berlebaran
bareng dengan NU dan pemerintah yang dipastikan tidak akan berhasil merukyat
hilal.
11. Tahun ini, di Indonesia Idul Fitri
bakal terjadi serentak pada Rabu, 5 Juni 2019.
12. Maka, kalau kita simpulkan, habisnya
bulan Ramadan itu sudah terjadi Senin, 3 Juni 2019, pada pukul 17:02 WIB.
13. Karena itu, ada yang berpendapat
seusai Magrib pukul 17:21 WIB hari itu mestinya sudah masuk 1 Syawal 1440 H.
14. Tetapi, itu hanya bagi wilayah
Indonesia Barat, sedangkan bagi wilayah Indonesia Tengah, Magrib sudah datang 1
jam sebelumnya.
15. Dan, di wilayah Indonesia Timur, Magrib
sudah datang 2 jam sebelumnya, di WITA & WIT itu Ramadan baru habis setelah
maghrib.
16. Sehingga, harus menggenapkan Ramadan
menjadi 30 hari dan 1 Syawal 1440 H datang sehari kemudian, yaitu 4 Juni
setelah Magrib.
17. Salat Idul Fitri dilakukan keesokan
harinya, yaitu Rabu 5 Juni 2019.
18. Masalah utama ‘penetapan awal bulan’
Kalender Hijriah adalah pada ‘berpindah-pindahnya garis kalender’ di permukaan bumi.
19. Bulan ini di Indonesia, membelah
wilayah WIB dan WITA-WIT dan bulan-bulan berikutnya akan bergeser ke
wilayah-wilayah lain di seluruh permukaan bumi, sehingga selalu terjadi
kontroversi di setiap penetapan awal bulan.
20. Maka, solusinya cuma satu, yaitu
membuat kesepakatan untuk menetapkan posisi garis kalender itu agar tidak
berpindah-pindah setiap bulan.
21. Di penanggalan Masehi, patokan yang
dipakai adalah GMT (Greenwich Mean Time). Yakni, garis bujur bumi yang melewati
kota Greenwich di Inggris.
22. Sehingga, penanggalan Masehi bisa
dipakai oleh semua bangsa di seluruh permukaan bumi.
23. Jika umat Islam ingin memiliki
kalender yang berlaku bagi semua bangsa di muka Bumi, maka satu-satunya cara
adalah membuat kesepakatan terhadap garis waktu yang menjadi permulaan bulan
hijriah itu, semacam GMT dengan waktu ke-0 selalu dimulai dari garis itu.
24. Umat Islam dapat menyepakatinya
dengan menetapkan kota Mekah sebagai patokan waktu ke-0-nya.
25. Meskipun, sebenarnya kita bisa
menyepakati untuk diletakkan di mana saja, tetapi potensial konflik yang paling kecil,
semestinya adalah ketika dipatok di kota suci Mekah, karena sudah terbukti bisa
menjadi kiblat bersama.
26. Dengan demikian, jika kita sepakat
kota Mekah sebagai patokan, umat Islam bakal memiliki garis kalender dengan
sebutan MMT (Mecca Mean Time), misalnya.
27. Seluruh perbedaan waktu dalam
penanggalan Hijriah kita cantolkan ke MMT, sehingga, tidak ada lagi perbedaan
bagi permulaan Ramadan, Idul Fitri, dan Hari Raya Haji, termasuk Idul Fitri
1440 H kali ini.
28. Perhitungannya menjadi sebagai
berikut: Ijtimak akhir Ramadan 1440 H terjadi pada Senin, 3 Juni 2019, pukul
10:02 GMT atau pukul 13:02 MMT.
29. Maka, umat Islam di Mekah bakal
menggenapkan puasanya sampai Magrib pukul 18:53 MMT dan semestinya, usai Magrib
itu mereka sudah bertakbiran menyambut 1 Syawal 1440 H.
30. Bagaimana dengan Indonesia? Jika,
kita sepakat dengan garis kalender di Mekah (MMT), maka Indonesia bakal menjadi
negara yang memperoleh giliran waktu setelah Mekah, bukan 4 jam ‘lebih dulu’
daripada Mekah, tetapi 20 jam ‘setelah’ Mekah.
31. Karena, ingat, permulaan waktu ke-0
kita sepakati dimulai dari kota Mekah dan saat Magrib di Mekah datang, di
Indonesia sudah sekitar pukul 23.00 malam.
32. Sehingga, waktu shalat Idul FItri di
Indonesia adalah 20 jam kemudian setelah Salat Id di kota Mekah.
33. Jika salat Idul Fitri di Mekah
dilakukan Selasa, 4 Juni 2019 pukul 6 pagi MMT, maka 20 jam kemudian adalah
pukul 2 dini hari MMT pada hari berikutnya, yang di Indonesia adalah Rabu, 5
Juni 2019 pukul 6 pagi, kita melaksanakan salat Idul Fitri 1440 H.
34. Dengan demikian, tidak ada lagi
perbedaan penetapan awal bulan di sepanjang tahun Hijriah, karena hal itu
memang bukan soal teknis astronomi, tetapi lebih kepada kesepakatan
sosial-politis belaka.
35. Semoga Allah membimbing kita untuk
bersepakat memiliki kalender Hijriah yang bisa menyatukan umat Islam ke masa
depan di seluruh dunia.
36. Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1
Syawal 1440 H.
37. Taqabbalallaahu minna waminkum taqabbal
yaa kariim.
38. Salam, Agus Mustofa
0 comments:
Post a Comment