Monday, March 9, 2020

3806. CARA MEMBACA AL-QURAN


CARA MEMBACA AL-QURAN
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Tertib urutan surah dan ayat dalam mushaf Al-Quran yang kita baca sekarang ini adalah hasil susunan Nabi Muhammad berdasarkan bimbingan dari Allah.
2.    Sekarang ini, umat Islam membaca mushaf A-Quran mulai surah ke-1 (surah Al-Fatihah) sampai surah ke-114 (surah An-Nas).
3.    Umat Islam membaca Al-Quran seperti membaca sebuah pembahasan yang melompat dari satu topik ke topik lainnya.
1)    Ada orang yang membacanya dengan pendekatan tematik (berkenaan dengan suatu tema tertentu).
2)    Ada pula yang membacanya sesuai dengan urutan kronologis turunnya.

4.    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 121.
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

      Orang-orang yang telah Kami berikan Al-Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka orang-orang yang rugi.
5.    Secara keseluruhan, Al-Quran adalah sebuah ilmu atau sebentuk ilmu yang mengandung nilai ilmiah yang telah, masih, dan akan dapat terus dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.
6.    Sekarang ini, banyak orang sudah menemukan pembuktian kebenaran Al-Quran lewat berbagai disiplin bidang keilmuan.
7.    Kita dapat membaca banyak buku tentang kebenaran Al-Quran di internet, misalnya:
1)    Tulisan Harun Yahya.
2)    Zakir Naik.
3)    Maurice Bucaille.
4)    Dan banyak lainnya.
8.    Nilai keilmuan dalam Al-Quran mencakup bidang sains dan filsafat.
9.    Al-Quran mengajarkan cara pandang terhadap dunia, konsep kebudayaan atau peradaban, sampai konsep kepribadian atau akhlak.
10. Tujuan utama pengajaran Al-Quran adalah yang bersinggungan dengan konsep filsafat kebudayaan, peradaban, kepribadian, dan akhlak.
11. Isi Al-Quran yang bersinggungan dengan sains dan teknologi hanya ibarat sampiran dalam pantun berfungsi menguatkan pesan inti yang hendak disampaikan.
12. Dalam segi teknik, cara, atau tepatnya seni penguraian pesan, Al-Quran mempunyai cara dan gaya berbeda dibanding buku ilmiah karangan manusia.
13. Orang yang terbiasa membaca buku ilmiah karangan manusia, pada umumnya merasa heran melihat susunan mushaf dan gaya bahasa Al-Quran.
14. Dalam segi gaya bahasa (uslub), bahasa Al-Quran sangat kental warna sastranya, unsur puisinya, sangat jelas konsistensinya dalam menonjolkan ciri sajak persamaan  (persesuaian) bunyi pada setiap akhir kalimat dan ayat.
15. Sudut ini paling sulit dimunculkan dalam terjemahan, sehingga usaha HB Yassin membuat terjemahan Al-Quran puitis, dapat dikatakan tidak berhasil.
16. Sebagai ilmu, Al-Quran dirancang menjadi pedoman hidup manusia.
17. Selain bernilai sains dan filosofis, Al-Quran jelas mengandung ajaran hidup yang praktis.
18. Kepraktisan Al-Quran dibuktikan dengan cara pengajarannya dilakukan secara cicilan dan berangsur-angsur.
19. Hal itu adalah keistimewaan Al-Quran untuk memenuhi kebutuhan pragmatis dakwah Nabi Muhammad dan para pendukung awalnya.
20. Al-Quran sebagai sebuah ilmu peradaban masuk dalam dimensi sejarah, berhadapan dengan gejolak psikologis Rasulullah dan para pengikut awalnya, ditampilkan dalam situasi sosial dan politik sebagai alternatif solusi dari kemelut.
21. Pengajaran Al-Quran dilakukan selama 23 tahun.
22. Banyak orang kurang peduli dalam jangka waktu 23 tahun, seiring dengan pengajaran Al-Quran mengalir sebuah proses dakwah berdampak  lokal sampai internasional.
23. Dari proses pengajaran dan dakwah Al-Quran, lahir sebuah agama dunia yang baru yaitu agama Islam.
24. Setelah Al-Quran selesai diajarkan dan diterapkan secara pragmatis memenuhi kebutuhan zaman dengan segala situasi dan kondisinya, lalu Al-Quran  disusun menjadi sebuah buku.
25. Penyusunan Al-Quran menjadi sebuah buku seperti yang kita dapati sekarang adalah penegasan bahwa Al-Quran secara keseluruhan adalah sebuah ilmu.
26. Sebuah ilmu disusun, dituturkan, dan dituliskan berdasarkan tertib atau susunan rangkaian tertentu.
27. Sebuah ilmu dimulai dengan pembukaan, disusul uraian, dan ditutup dengan suatu kesimpulan.
1)    Al-Quran dibukukan dengan surah Al-Fatihah (pembuka) diletakkan dalam urutan pertama.
2)    Setelah itu diletakkan beberapa surah panjang sebagai uraian.
3)    Diakhiri dengan beberapa surat pendek sebagai kesimpulan.
4)    Sebagai susunan buku atau mushaf Al-Quran memenuhi persyaratan ilmiah.

28. Susunan topik Al-Quran melompat-lompat dan kacau terkandung rahasia tertentu menunjukkan Al-Quran memang istimewa berbeda dengan buku karangan manusia.
29.  Al-Quran dianugerahkan Allah sebagai teman hidup para umat Islam sepanjang zaman.
30. Umat Islam akan selalu membacanya berulang-ulang seumur hidupnya.
31. Semakin sering membacanya dan semakin akrab dengan A-Quran, maka semakin mengetahui dan memahami seluk-beluknya.
32. Cara membaca Al-Quran:
1)    Ke-1: Jika dimaksudkan membaca Al-Quran sebagai ilmu, maka perlakukan Al-Quran sebagai ilmu yang memuat: pendahuluan, uraian, dan kesimpulan.
2)    Ke-2, Al-Quran dalam rincian per surah mempunyai susunan sama, yaitu memuat  pendahuluan berisi gagasan inti, uraian, dan kesimpulan.
3)    Ke-3, Mengacu pada surah Al-Muzzammil (surah ke-73), membaca Al-Quran boleh dilakukan mulai dari hal paling mudah, sedang, sampai yang sulit menurut penilaian pembaca.
4)    Ke-4, Terdapat dalil yang mengatakan sebagian ayat dan surah Al-Quran dengan bagian lain saling dapat menafsirkan.
a.    Dalam arti banyak istilah dalam Al-Quran dijelaskan oleh Al-Quran sendiri.
b.    Misalnya istilah “al-muttaqin” dijelaskan dalam rangkaian ayat dalam surat Al-Baqarah.
c.    Ada pula istilah yang penjelasannya ditemukan secara terpisah dalam surah lain.
5)    Ke-5, Membaca Al-Quran secara tematik (menurut tema tertentu) sangat bagus untuk mencari penjelasan Al-Quran tentang tema tertentu.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
3.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
4.    Tafsirq.com online.


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment