Monday, March 30, 2020

4004. PASTI MATI DIANGGAP GUYON


PASTI MATI DIANGGAP GUYON
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
1.    Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata,”Sungguh mencengangkan dan sangat mengherankan. Saya tidak pernah melihat sesuatu yang serius lagi pasti, tetapi dianggap remeh seperti tidak akan terjadi, yaitu mati.”
2.    Khalifah Ali bin Abi Thalib melanjutkan,”Saya juga tidak melihat sesuatu yang pasti akan ditinggalkan lagi kecil, tetapi diperebutkan seperti sesuatu yang besar lagi kekal, yaitu dunia yang fana ini.”
3.    Ucapan yang hampir sama, tetapi dengan kandungan yang berbeda, dapat dikaitkan dengan salat, "Saya sungguh bingung dan tercengang menyangkut tentang  salat, apakah salat sudah tidak dibutuhkan lagi, karena salat sudah diulang-ulang  setiap hari, sehingga salat dikerjakan dengan  asal-asalan saja?”
4.    Di dalam kereta api jarang terlihat orang yang sedang melakukan salat, tetapi begitu tiba di stasiun, orang berduyun-duyun untuk melakukan salat.
5.    Apakah mereka tidak tahu bahwa selama perjalanan dibolehkan salat di dalam kereta api yang sedang berjalan, bahkan diizinkan  menjamak salat dalam perjalanan?
6.    Perintah salat dalam Al-Quran, selalu dimulai dengan kata “aqimu” (kecuali 2 ayat, atau bahkan Cuma 1 ayat).
7.    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 43.
8.    وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
      Dan dirikan salat, tunaikan zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.
9.    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 110.

10. وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

     Dan dirikan salat dan tunaikan zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.

11. Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 77.

12. أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّوا أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ إِذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللَّهِ أَوْ أَشَدَّ خَشْيَةً ۚ وَقَالُوا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَ لَوْلَا أَخَّرْتَنَا إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ ۗ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَىٰ وَلَا تُظْلَمُونَ فَتِيلًا

     Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka,”Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikan salat dan tunaikan zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata,”Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakan,”Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun”.
13. Kata “aqimu” biasanya diterjemahkan dengan “mendirikan”, meskipun sebenarnya terjemahan tersebut tidak tepat.
14. Kata “aqimu” bukan terambil dari kata “qama” yang artinya “berdiri”, tetapi kata “aqimu” artinya “bersinambung dan sempurna”.
15. Perintah “aqimus salah” artinya “melaksanakan salat dengan baik, khusyuk dan bersinambung sesuai dengan syarat rukun dan sunahnya.”
16. Al-Quran surah Al-Maun(surah ke-107) ayat 4-7.
17. فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ  الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ
      Maka kecelakaan bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat ria dan enggan (menolong dengan) barang yang berguna.  

18. Inti dari salat adalah berdoa.
19. Arti harfiah kata “salat” adalah “doa”.
20. Doa adalah keinginan dan kebutuhan manusia yang dimohonkan kepada Allah agar bersedia menganugerahkan keperluan manusia selama hidup di dunia dan akhirat.
21. Ketika kita berdoa atau bermohon kepada seseorang, kita harus merasakan kelemahan dan kebutuhan kita di hadapan orang yang kita mintai pertolongan yang dibuktikan dengan perkataan, sikap, dan perilaku.
22. Orang yang melaksanakan salat adalah orang yang butuh kepada Allah dan  mendambakan bantuan dari Allah.
23. Sangat wajar apabila kita juga bersedia  membantu sesamanya yang membutuhkan bantuan pertolongan.
24. Rasulullah bersabda,”Allah akan membantu mencukupi kebutuhan seseorang yang suka membantu saudaranya yang membutuhkan pertolongan”.
25. Orang yang sudah melaksanakan salat, tetapi masih enggan memberikan bantuan kepada sesamanya yang membutuhkan pertolongan, artinya dia lalai akan makna salatnya.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online

0 comments:

Post a Comment