MENCETAK DOKTER PERLU WAKTU
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. *Sayang
mana?
2. Dokter
atau Politisi?
3. Berapa
tahun kita bisa menyiapkan seorang dokter yang baik?
4. SD,
SMP, SMA, lantas tambahkan kuliah kedokteran, lantas tambahkan yang
lain-lainnya.
5. Jadi
dokter yang baik?
6. Belum.
7. Dia
harus berpengalaman bertahun2, bertahun2, menghadapi ribuan kasus, membaca
ribuan buku, menghadiri ratusan seminar, pendidkan lanjutan, dll, dll.
8. Butuh
panjang sekali proses menyiapkan seorang dokter yang baik.
9. Yang
ketika kita datang menjumpainya, dia tersenyum ramah, penuh pengabdian nan tulus.
10. Lantas
mulai menggunakan seluruh ilmu, pengetahuan, wawasan, pengalamannya, untuk
menolong orang yang sakit.
11. Semakin
matang pengalamannya, maka semakin berharga dokter tersebut.
12. Lantas
kita biarkan mereka gugur dalam hitungan hari?
13. Hanya
gara2 tidak ada Alat Pelindung Diri (APD) dalam menghadapi pandemi Covid-19
(corona)?
14. Setiap
hari dokter, perawat, gugur dalam perang melawan corona ini.
15. Saat
mereka gugur, seluruh proses panjang itu, seluruh ilmu, pengetahuan, wisdom,
pengalaman itu juga dibawa pergi.
16. Berapa
tahun kita bisa menyiapkan politisi?
17. Sorry,
cukup satu detik saja.
18. Bapaknya
anggota DPR, Ibunya anggota DPRD, atau Uwak, Pakdenya Gubernur, Bupati,
Walikota.
19. Bapaknya
Presiden, besok anaknya mau nyalon jadi calon anggota legislatif, jadi pejabat.
20. HANYA
BUTUH SATU DETIK SAJA!
21. Beres.
22. Anaknya
masuk dalam daftar pencalonan.
23. Omong
kosong sekali soal kalau anaknya mampu boleh dong.
24. Kalau
yang rakyat yg milih, boleh dong.
25. Kalian
benar2 kemakan bullshit besar.
26. Dan
besok lusa di tengah suramnya literasi demokrasi sebuah negara, jadi sudah dia
pejabat, dipilih.
27. Untuk
kemudian cengengesan bilang corona itu cuma mobil, corona itu cuma rondo,
corona itu cuma butuh nasi kucing, bla-bla-bla.
28. Demikian
tulisan ini dibuat dengan seksama, dalam tempo sesingkat2nya.
29. Bahwa,
hipokrasi di negeri ini sudah dirayakan dengan megah bersama2.
30. Mari
bersulang di atas bangkai2 petugas medis yang bahkan urusan ngasih mereka APD
yg memadai saja leletnya minta ampun.
31. Tapi
tiket pesawat murah, subsidi pajak trilyunan untuk orang jalan2, beberapa
minggu lalu beres seketika.
32. Kami
butuh bukti nyata.
33. Banjiri
semua RS di Indonesia, front terdepan peperangan ini dengan APD.
34. Siapkan
APD yang paling bagus, paling prima, jangan seadanya.
35. Masa'
urusan beginian, malah rakyat yang sibuk donasi, patungan, bahu-membahu.
36. Bantu
petugas medis ini, siapkan tempat mereka tinggal sementara.
37. Siapkan
makanan mereka, siapkan transportasi mereka, semua siapkan. Mereka itu banyak
yang punya bayi, balita, di rumah.
38. Dan
itu semua tanggung-jawab PEMERINTAH.
39. Bukan
tanggung-jawab mamang sayur.
*Tere Liye.
(Sumber:
internet)
0 comments:
Post a Comment