JIKA BANYAK
TUHAN, MAKA ALAM HANCUR
Oleh: Drs. H.
M. Yusron Hadi, M.M.

1.
Salah satu ayat Al-Quran menggambarkan dampak kehadiran Allah dalam
jiwa manusia.
2.
Al-Quran surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat 29.
ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا رَّجُلًا فِيهِ شُرَكَآءُ مُتَشَٰكِسُونَ
وَرَجُلًا سَلَمًا لِّرَجُلٍ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلًا ۚ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ۚ بَلْ
أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Allah membuat perumpamaan (yaitu) seorang budak pria yang dimiliki oleh gabungan beberapa orang yang dalam persengketaan dan seorang budak yang menjadi milik penuh dari seorang pria (saja), Adakah kedua budak itu sama halnya? Segala puji bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Allah membuat perumpamaan (yaitu) seorang budak pria yang dimiliki oleh gabungan beberapa orang yang dalam persengketaan dan seorang budak yang menjadi milik penuh dari seorang pria (saja), Adakah kedua budak itu sama halnya? Segala puji bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
3.
Ayat Al-Quran ini menggambarkan keadaan seorang budak yang harus patuh
kepada sejumlah orang yang memilikinya, tetapi para pemiliknya saling bermusuhan.
4.
Si budak pasti bingung menghadapi banyak juragan.
5.
Apalagi jika perintah dan larangan para juragan saling berlawanan dalam
waktu bersamaan harus dijalankan.
6.
Budak hidup dalam kondisi bingung dan tertekan, sehingga bisa menderita
penyakit mental kejiwaan kompleks.
7.
Jika dibandingkan dengan seorang budak lain yang hanya menjadi
milik penuh 1 orang saja, maka budak tidak mengalami kebingungan.
8.
Setiap manusia pasti mengakui adanya keyakinan tertentu dan berusaha
mencari keyakinan tertentu.
9.
Manusia menerima wewenang
pengaturan dari keyakinan yang berada dalam pikirannya.
10. Al-Quran
menggunakan istilah mengandung arti “budak.
11. Budak adalah orang
yang dimiliki dan dipengaruhi oleh pikiran pihak lain.
12. Dalam kenyataan
hidup orang yang lemah imannya memiliki
banyak keyakinan saling bertentangan.
13. Misalnya, pada
waktu tertentu dia patuh kepada Tuhan, tetapi pada saat lain dia taat kepada
setan.
14. Sekali waktu dia
datang ke masjid, tetapi pada waktu lain dia mencari hiburan malam.
15. Orang semacam ini
menjadi budak dari pebisnis yang buruk perangainya.
16. Dia mengidap penyakit
jiwa berupa kepribadian ganda.
17. Al-Quran
menegaskan, ”Orang-orang yang beriman dan hati mereka tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”.
18. Al-Quran surah
Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 28.
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ
ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
19. Jika dalam
jiwa manusia terdapat banyak tuhan yang mengatur alam semesta, maka semuanya akan
hancur binasa.
20. Al-Quran surah
Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 22.
لَوْ كَانَ فِيهِمَآ ءَالِهَةٌ إِلَّا ٱللَّهُ لَفَسَدَتَا
ۚ فَسُبْحَٰنَ ٱللَّهِ رَبِّ ٱلْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
Sekiranya ada di langit dan bumi tuhan selain Allah, tentu keduanya telah rusak binasa, maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arsy dari apa yang mereka sifatkan.
Sekiranya ada di langit dan bumi tuhan selain Allah, tentu keduanya telah rusak binasa, maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arsy dari apa yang mereka sifatkan.
21. Muncul pertanyaan,”Siapa
yang menjamin ketika Anda melontarkan benda ke arah depan, maka batu itu tidak
mengarah ke belakang?”
22. Apa yang
menjamin air selalu menuju tempat yang lebih rendah?
23. Apa yang
mengantarkan ilmuwan untuk memperoleh kesimpulan dan kepastian dalam langkah-langkahnya?”
24. Jawabnya
adalah “Semua kesimpulan dan kepastian tersebut pasti diperoleh melalui keyakinan tentang wujud Tuhan Yang
Maha Esa”.
25. Jika tuhan lebih
dari satu, maka semuanya akan hancur berantakan.
26. Jika beberapa
tuhan saling bekerja sama, maka mereka semuanya bukan tuhan.
27. Tuhan yang
benar pasti tidak memerlukan apa pun, tidak butuh apa pun, dari siapa pun.
28. Jika Tuhan
Yang Mengatur hukum di alam semesta membutuhkan sesuatu, maka tidak ada yang dapat menjamin kepastian hukum
akan berlaku.
29. Tauhid adanya
keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa adalah hakikat kebenaran yang harus diakui.
30. Manusia memerlukan
adanya Tuhan Yang Maha Esa yang sesuai dengan jiwa manusia.
31. Adanya Tuhan
Yang Maha Esa adalah kebutuhan akal demi kemajuan dan kesejahteraan umat
manusia.
32. Sangat wajar perkembangan
pemikiran manusia tentang Tuhan, berakhir pada monoteisme murni.
33. Monoteisme adalah
keyakinan hanya ada satu Tuhan Yang Maha Kuasa.
34. Manusia pada awalnya
menganut keyakinan politeisme (banyak tuhan), kemudian 2 tuhan, kepercayaan adanya
1 Tuhan.
35. Keyakinan manusia
berakhir dengan tauhid murni yaitu keesaan mutlak yang dianut oleh umat Islam.
36. Jika orang
telah menganut akidah tauhid murni, maka akan muncul dalam dirinya berbagai
aktivitas semuanya diniatkan untuk beribadah kepada Allah saja.
37. Al-Quran surah
An-Nisa (surah ke-4) ayat 48.
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ
مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا
عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain (syirik) bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain (syirik) bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا
وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ
Mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk,
dan karuniakan kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkau
Maha Pemberi (karunia)”.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Misan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
0 comments:
Post a Comment