Monday, March 16, 2020

3863. KANAAH TIDAK MENGELUH


KANAAH TIDAK MENGELUH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Kanaah (qona’ah) adalah rela menerima yang diberikan kepadanya oleh orang tua, atasan, ataupun oleh Allah.
2.    Kata “miskin” menurut KBBI V bisa diartikan “tidak berharta” dan “serba kekurangan (berpenghasilan sangat rendah)”.
3.    Kemiskinan adalah “hal miskin” dan “keadaan miskin”.
4.    Salah satu bentuk penganiayaan manusia terhadap dirinya sendiri akan melahirkan kemiskinan, karena pandangannya keliru tentang konsep kemiskinan.
5.    Al-Quran meluruskan persepsi yang keliru tentang kemiskinan.
6.    Sebagian orang berpendapat “kemiskinan” adalah “sarana penyucian diri”.
7.    Pendapat seperti ini masih dianut oleh sebagian masyarakat hingga kini.
8.    Dalam KBBI, dijelaskan sebagian orang sengaja membuat dirinya fakir menderita kekurangan untuk mencapai  kesempurnaan batin.
9.    Ayat Al-Quran banyak memuji kecukupan dan menganjurkan untuk  memperoleh kelebihan.

10. Al-Quran surah Al-Jum'ah (surah ke-62) ayat 10.

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
     
        Jika telah ditunaikan salat (Jumat), maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
11. Al-Quran surah Ad-Dhuha (surah ke-93) ayat 8 menyatakan Nabi diberikan kecukupan.

وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ
   
    Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
12. Jika kecukupan dan kekayaan tidak terpuji, maka tidak  ditampilkan dalam Al-Quran.
13.  Meskipun pada musim haji, berupaya memperoleh karunia rezeki hasil perniagaan dibenarkan oleh Allah.
14. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 198.

لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوا فَضْلًا مِنْ رَبِّكُمْ ۚ فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِنْ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ

       Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy`arilharam. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.
15. Al-Quran surah Al-A'raf (surah ke-7) ayat 32 mengecam orang mengharamkan perhiasan dunia yang diciptakan Allah bagi umat manusia.

قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ ۚ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

      Katakanlah, “Siapa yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pula yang mengharamkan) rezeki yang baik?” Katakan, “Semua itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikian Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang yang mengetahui”.
16. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 268 Allah menjanjikan ampunan dan anugerah berlebih.

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

       Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruhmu berbuat kejahatan (kikir); sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
17. Dalam literatur keagamaan ditemukan ungkapan,”Hampir saja kefakiran itu menjadikan kekufuran”.
كادَ الفَقْرُ أنْ يَكُوْنَ كُفْرًا
       Hampir saja kefakiran (kemiskinan) itu menjadikan kekufuran.
18. Rasulullah sering berdoa,”Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran, dan kefakiran”.
19. “Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kekurangan dan kehinaan, dan Aku berlindung pula dari menganiaya dan dianiaya”.
20. Ajaran Islam tidak menjadikan banyaknya harta sebagai tolok ukur kekayaan.
21. Kekayaan sebenarnya adalah “kekayaan hati dan kepuasannya”.
22. Ibarat  sebuah busur lingkaran betapa pun kecilnya, maka besar sudut pusatnya adalah 360 derajat.
23. Betapapun besarnya busur lingkaran, jika tidak bulat, maka sudut pusatnya pasti  kurang dari 360 derajat.
24. Agama Islam mengajarkan sikap “qana'ah” (merasa cukup), tetapi bukan berarti “nrimo” (menerima apa adanya, tanpa ikhtiar).
25. Sikap “qana'ah” dapat dicapai setelah melalui beberapa tahap.
1)    Menginginkan mempunyai sesuatu.
2)    Berikhtiar sehingga berhasil memilikinya.
3)    Mampu menggunakan yang diinginkannya itu.
4)    Mengabaikan yang telah diharapkan dan  diinginkan itu secara suka rela.
5)    Merta menyerahkannya kepada orang lain.
6)    Merasa puas dengan apa yang dimiliki sebelumnya.

26. Qana’ah adalah sikap ikhlas menerima, puas, merasa cukup atas hasil yang dicapai, tidak mengeluh, dan tidak merasa kurang.
27. Orang bersifat “qana’ah” berpendirian yang dicapainya dan yang pada pada dirinya adalah kehendak Allah yang terbaik untuk dirinya.
28. Orang Muslim “qana’ah” selalu berlapang dada, berhati tenteram, ikhlas, rela, merasa kaya dan berkecukupan, serta tidak serakah.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.      

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment