MANUSIA TAKUT MATI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

1. Banyak faktor yang menyebabkan orang
takut mati, yaitu:
1) Tidak mengetahui hal yang akan
dihadapinya setelah kematian.
2) Menduga harta kekayaan dan segala yang
dimiliki di dunia sekarang lebih baik dibanding yang akan diperoleh nanti
setelah kematian.
3) Bisa juga karena membayangkan betapa
sulit dan pedih pengalaman mati dan sesudah mati.
4) Khawatir memikirkan dan prihatin terhadap
keluarga yang ditinggalkan.
5) Tidak mengetahui makna hidup dan mati,
sehingga merasa cemas dan takut menghadapi kematian.
2. Al-Quran surah Ad-Dhuha (surah ke-93)
ayat 4, menggambarkan kehidupan akhirat jauh lebih baik dibanding kehidupan
dunia.
وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ
Dan
sesungguhnya akhirat itu lebih baik untukmu daripada dunia.
3. Kematian yang dialami oleh manusia dapat
berupa:
1) KEmatian mendadak seperti serangan
jantung, kecelakaan, dan sebagainya.
2) Bisa berupa kematian normal yang terjadi
melalui proses menua secara perlahan.
4. Manusia mati mendadak maupun yang normal,
semuanya mengalami “sakratulmaut” atau sekarat.
5. Sekarat adalah keadaan saat menjelang
kematian atau menjelang ajal tiba, semacam hilangnya kesadaran yang diikuti
oleh lepasnya roh dari jasad.
6. Jika mati mendadak, maka peristiwa sekarat
hanya terjadi beberapa saat sangat singkat dan orang yang mengalaminya akan
merasa sangat sakit karena kematian yang dihadapinya.
7. Rasulullah menggambarkan, “Seperti duri
yang berada dalam kapas yang dicabut dengan keras”.
8. Al-Quran surah An-Naziat (surah ke-79)
ayat 1.
وَالنَّازِعَاتِ غَرْقًا وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا
Demi malaikat-malaikat yang mencabut
nyawa dengan keras, dan malaikat-malaikat yang mencabut ruh dengan lemah lembut.
9. Ayat “Wa naziati gharqa” (Demi malaikat mencabut
nyawa dengan keras), sebagai isyarat kematian mendadak.
10. Ayat “Wan nasyithati nasytha” (Dan malaikat
yang mencabut roh dengan lemah lembut), sebagai isyarat ematian secara pelan.
11. Kematian proses lambat oleh ayat di atas
sebagai “dicabut dengan lemah lembut”.
12. Seperti proses dialami orang saat mengantuk
sampai dengan tertidur.
13. Al-Qura surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat
42.
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا
وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ
وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ
يَتَفَكَّرُونَ
Allah
memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum
mati di waktu tidurnya, maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan
kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan.
Sesungguhnya pada yang demikian terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum
yang berpikir.
14. Rasulullah mengajarkan doa dibaca saat
bangun tidur identik dengan kematian.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا
وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami (membangunkan dari tidur)
setelah mematikan kami (menidurkan), dan kepada Allah akan dibangkitkan.
15. Al-Quran surah Az-Zumar (surah ke-39)
ayat 42 dapaat dipahami “tidur” dan “mati” adalah 2 hal dari jenis yang sama.
16. Kematian adalah putusnya hubungan secara
sempurna.
17. Tidur adalah putusnya hubungan tidak
sempurna dilihat dari beberapa segi.
18. Jika “tidur” adalah lezat dan nikmat,
maka “mati” juga lezat dan nikmat.
19. Tetapi terdapat faktor ekstern lain yang
menyebabkan kematian lebih nikmat, atau sangat menakutkan, seperti yang dialami
manusia ketika bermimpi buruk.
20. Faktor ekstern tersebut dapat muncul karena
amal manusia dalam kehidupannya.
21. Rasulullah bersabda,”Saat menjelang
kematiannya orang mukmin, akan didatangi malaikat sambil memperlihatkan
kepadanya kenikmatan bakal dijumpainya setelah kematian.”
22. Saat itu dia sangat merindukan bertemu Allah, dan ingin segera mati.
23. Tetapi saat orang kafir diperlihatkannya risiko
yang bakal dihadapinya, seketika dia menolak bertemu dan membenci perjumpaan
dengan Allah.
24. Al-Quran surah Fushshilat (surah ke-41)
ayat 30.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ
اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا
وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan,”Tuhan
kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat
akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), “Janganlah kamu merasa takut dan
janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga
yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.
25. Ucapan malaikat,”Janganlah kamu merasa
takut” adalah untuk menenangkan orang mukmin ketika menghadapi mati dan sesudahnya..
26. “Jangan bersedih” adalah untuk
menghilangkan kesedihan mereka menyangkut dunia yang ditinggalkan seperti keluarga,
dan harta kekayaan.
27. Al-Quran mengisyaratkan orang kafir sangat
sulit ketika menghadapi kematian.
28. Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat
50.
وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا
ۙ الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ
Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang kafir
seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata), “Rasakan olehmu siksa
neraka yang membakar”, (tentu kamu akan merasa ngeri)”.
29. Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat
93.
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ
كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَنْ قَالَ سَأُنْزِلُ
مِثْلَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۗ وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ
وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ
عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ
عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ
Dan siapa yang lebih zalim dibanding orang yang membuat kedustaan
terhadap Allah atau yang berkata, “Telah diwahyukan kepada saya”, padahal tidak
ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata, “Saya akan
menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah”. Alangkah dahsyatnya sekiranya
kamu melihat waktu orang yang zalim (berada) dalam tekanan sakratulmaut, sedangkan
para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata),”Keluarkan nyawamu”. Pada
hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu
selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu
selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.
30. Manusia dapat menghibur dirinya dalam menghadapi
kematian selalu mengingat dan meyakini semua manusia pasti akan mati.
31. Mati adalah risiko hidup.
32. Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3)
ayat 185.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ
أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ
فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat
saja disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan
ke dalam surga, maka sungguh dia telah beruntung. Kehidupan dunia tidak lain
hanya kesenangan menipu.
33. Al-Quran surah Al-Anbiya ( surah ke-21)
ayat 34.
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَ ۖ أَفَإِنْ مِتَّ فَهُمُ
الْخَالِدُونَ
Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang
manusia pun sebelum kamu (Muhammad), maka apabila kamu mati, apakah mereka akan
kekal?
34. Al-Quran menggambarkan kematian yang akan
dialami manusia beriman dan yang durhaka.
35. Menjelaskan agar orang beriman tidak
merasa khawatir menghadapinya.
36. Untuk orang kafir dan durhaka kepada
Allah untuk bersiap menghadapi risiko menerima berbagai siksaan yang
menyeramkan.
Daftar Pustaka
1.
Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment