Saturday, March 21, 2020

3908. BURUNG MENGHANCURKAN PASUKAN ABRAHAH


BURUNG MENGHANCURKAN PASUKAN ABRAHAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.



1.    Abrahah adalah Gubernur Najashi di Yaman.
2.    Gubernur Abrahah perwakilan Raja Najashi di Habasyah (Etiopia)di Afrika.
3.    Dia memerintahkan membangun gereja raksasa di Yaman.
4.    Gubernur Abrahah mengirim surat kepada Raja Najashi di Afrika.
5.    Dia menceritakan ambisi besarnya agar semua bangsa Arab mengunjungi gerejanya untuk melaksanakan ritual seperti di  Kakbah, Mekah.
6.    Seluruh bangsa Arab telah mengetahui pembangunan gereja terbesar di Yaman.
7.    Orang Badui suku Bani Fukaim melaburi gereja dengan kotoran manusia.
8.    Gubernur Abrahah murka dan menyiapkan pasukan sejumlah 60.000 tentara berkuda bersenjata lengkap dengan beberapa ekor gajah.
9.    Gubernur Abrahah menunggang gajah putih besar bernama Mahmud diiringi 13 gajah lainnya dan pasukannya berangkat dari Yaman menuju Mekah.
10. Dia ingin menghancurkan Kakbah di Mekah.
11. Seluruh bangsa Arab ketakutan melihat besarnya jumlah pasukan Abrahah.
12. Dzu Nafar (Raja Yaman yang telah digulingkan) mencoba melawan pasukan Abrahah.
13. Pasukan Dzu Nafar menyerah kalah, dan dia menjadi tawanan perang.
14. Beberapa suku mencoba melawan Abrahah, tetapi mereka kalah.
15. Pasukan Abrahah berhenti dan mendirikan tenda di luar Mekah.
16. Abrahah mengirimkan beberapa pasukan berkuda untuk merampas harta kekayaan penduduk Mekah.
17. Termasuk 200 ekor unta milik Abdul Muththalib (kepala suku Quraisy).
18. Abrahah mengirim utusan menemui Abdul Muththalib untuk mengabarkan pasukan Abrahah tidak ingin berperang, mereka hanya bertujuan menghancurkan Kakbah.
19. Abdul Muththalib (kepala suku Quraisy) adalah orang tampan dan berwibawa segera menuju tenda pasukan Abrahah.
20. Abdul Muththalib dating,  Gubernur Abrahah turun dari tahtanya ikut duduk di permadani mendekati Abdul  Muththalib.
21. Raja Abrahah berdialog dengan Abdul Muththalib lewat penerjemah.
22. Abdul Muththalib berkata, “Kami hanya ingin harta kekayaan yang dirampas dikembalikan, termasuk 200 ekor unta milik saya,” 
23. Gubernur Abrahah kecewa, “Pertama melihat aku kagum kepadamu, tetapi sekarang memudar. Ternyata kamu hanya menginginkan 200 ekor unta dikembalikan.”
24. Abrahah melanjutkan, “Apakah kamu membiarkan simbol agamamu Kakbah, saya hancurkan?”
25. Abdul Muththalib menjawab, “Saya adalah pemilik unta, sedangkan Kakbah ada pemiliknya sendiri yang akan melindunginya.” 
26. Abrahah berkata dengan sombong,“Tidak mungkin ada yang bisa berlindung dari serangan pasukanku.”
27. Abdul Muththalib kembali ke Mekah, dan semua harta kekayaan yang dirampas dikembalikan kepada pemiliknya.
28. Semua penduduk Mekah keluar rumah, dan bersembunyi di atas gunung.
29.  Kakbah dan sekitarnya kosong melompong.
30. Pasukan Abrahah bersiap menghancurkan Kakbah.
31. Tetapi gajah putih besar Mahmud yang ditunggangi Abrahah tidak mau berdiri.
32. Gajah Mahmud tetap menderum.
33. Menderum adalah berlutut dengan ke-2 kaki depan atau ke-4 kakinya.
34. Kepala gajah besar dipukul dengan besi, tetapi gajah tetap menderum dan tidak mau berdiri.
35. Perut gajah dipukul dengan mahjan untuk menekan perutnya, tetapi gajah tak bergeming.
36. Mahjan adalah tongkat bengkok.
37.  Ketika gajah besar diarahkan ke Selatan (ke Yaman) gajah dengan cepat berdiri dan berlari.
38. Tetapi ketika  kepala gajah diarahkan menuju Mekah, gajah menderum lagi.
39. Hal demikian, terjadi berulang-ulang.
40. Gajah besar Mahmud menolak berjalan menuju ke arah Mekah.
41. Tiba-tiba muncul ribuan burung Ababil di langit Mekah.
42. Burung Ababil (semacam burung walet dan jalak) membawa ribuan kerikil panas.
43. Tiap burung membawa 3 butir kerikil sebesar kacang, yang 2 butir dijepit kakinya dan 1 butir digigit moncongnya.
44. Ribuan kerikil panas dilontarkan ke arah pasukan Abrahah.
45. Tentara Abrahah yang tertimpa kerikil langsung tewas.
46. Pasukan Abrahah kocar-kacir berhamburan berlarian balik kembali ke negeri Yaman.
47. Gubernur Abrahah terkena kerikil panas, dinaikkan pandu dibawa balik ke Yaman.
48. Tiap Abrahah bergerak, jari-jarinya berjatuhan.
49. Abrahah mati dengan tubuh terbelah.
50. Demikian kisah pasukan gajah Abrahah yang gagal menghancurkan Kakbah.

51. Al-Quran surah Al-Fil (surah ke-105) ayat 1-5.


أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ  تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيل فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ


      Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
      Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Kakbah) itu sia-sia?,
     Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung berbondong-bondong yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).  


Daftar Pustaka
1.    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
5.    Tafsirq.com online.





Related Posts:

0 comments:

Post a Comment