BURUNG MENGHANCURKAN PASUKAN ABRAHAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Abrahah adalah Gubernur
Najashi di Yaman.
2. Gubernur Abrahah
perwakilan Raja Najashi di Habasyah (Etiopia)di Afrika.
3. Dia memerintahkan
membangun gereja raksasa di Yaman.
4. Gubernur Abrahah
mengirim surat kepada Raja Najashi di Afrika.
5. Dia menceritakan ambisi
besarnya agar semua bangsa Arab mengunjungi gerejanya untuk melaksanakan ritual
seperti di Kakbah, Mekah.
6. Seluruh bangsa Arab
telah mengetahui pembangunan gereja terbesar di Yaman.
7. Orang Badui suku Bani
Fukaim melaburi gereja dengan kotoran manusia.
8. Gubernur Abrahah murka
dan menyiapkan pasukan sejumlah 60.000 tentara berkuda bersenjata lengkap dengan
beberapa ekor gajah.
9. Gubernur Abrahah menunggang
gajah putih besar bernama Mahmud diiringi 13 gajah lainnya dan pasukannya
berangkat dari Yaman menuju Mekah.
10. Dia ingin menghancurkan
Kakbah di Mekah.
11. Seluruh bangsa Arab
ketakutan melihat besarnya jumlah pasukan Abrahah.
12. Dzu Nafar (Raja Yaman
yang telah digulingkan) mencoba melawan pasukan Abrahah.
13. Pasukan Dzu Nafar
menyerah kalah, dan dia menjadi tawanan perang.
14. Beberapa suku mencoba
melawan Abrahah, tetapi mereka kalah.
15. Pasukan Abrahah
berhenti dan mendirikan tenda di luar Mekah.
16. Abrahah mengirimkan
beberapa pasukan berkuda untuk merampas harta kekayaan penduduk Mekah.
17. Termasuk 200 ekor unta
milik Abdul Muththalib (kepala suku Quraisy).
18. Abrahah mengirim utusan
menemui Abdul Muththalib untuk mengabarkan pasukan Abrahah tidak ingin
berperang, mereka hanya bertujuan menghancurkan Kakbah.
19. Abdul Muththalib (kepala
suku Quraisy) adalah orang tampan dan berwibawa segera menuju tenda pasukan
Abrahah.
20. Abdul Muththalib
dating, Gubernur Abrahah turun dari tahtanya ikut duduk di permadani
mendekati Abdul Muththalib.
21. Raja Abrahah berdialog
dengan Abdul Muththalib lewat penerjemah.
22. Abdul Muththalib
berkata, “Kami hanya ingin harta kekayaan yang dirampas dikembalikan, termasuk
200 ekor unta milik saya,”
23. Gubernur Abrahah
kecewa, “Pertama melihat aku kagum kepadamu, tetapi sekarang memudar. Ternyata
kamu hanya menginginkan 200 ekor unta dikembalikan.”
24. Abrahah melanjutkan,
“Apakah kamu membiarkan simbol agamamu Kakbah, saya hancurkan?”
25. Abdul Muththalib
menjawab, “Saya adalah pemilik unta, sedangkan Kakbah ada pemiliknya sendiri
yang akan melindunginya.”
26. Abrahah berkata dengan
sombong,“Tidak mungkin ada yang bisa berlindung dari serangan pasukanku.”
27. Abdul Muththalib
kembali ke Mekah, dan semua harta kekayaan yang dirampas dikembalikan kepada
pemiliknya.
28. Semua penduduk Mekah keluar
rumah, dan bersembunyi di atas gunung.
29. Kakbah dan sekitarnya kosong melompong.
30. Pasukan Abrahah
bersiap menghancurkan Kakbah.
31. Tetapi gajah putih
besar Mahmud yang ditunggangi Abrahah tidak mau berdiri.
32. Gajah Mahmud tetap menderum.
33. Menderum adalah berlutut
dengan ke-2 kaki depan atau ke-4 kakinya.
34. Kepala gajah besar
dipukul dengan besi, tetapi gajah tetap menderum dan tidak mau berdiri.
35. Perut gajah dipukul
dengan mahjan untuk menekan perutnya, tetapi gajah tak bergeming.
36. Mahjan adalah tongkat
bengkok.
37. Ketika gajah besar
diarahkan ke Selatan (ke Yaman) gajah dengan cepat berdiri dan berlari.
38. Tetapi ketika
kepala gajah diarahkan menuju Mekah, gajah menderum lagi.
39. Hal demikian, terjadi
berulang-ulang.
40. Gajah besar Mahmud
menolak berjalan menuju ke arah Mekah.
41. Tiba-tiba muncul ribuan
burung Ababil di langit Mekah.
42. Burung Ababil (semacam
burung walet dan jalak) membawa ribuan kerikil panas.
43. Tiap burung membawa 3
butir kerikil sebesar kacang, yang 2 butir dijepit kakinya dan 1 butir digigit
moncongnya.
44. Ribuan kerikil panas dilontarkan
ke arah pasukan Abrahah.
45. Tentara Abrahah yang
tertimpa kerikil langsung tewas.
46. Pasukan Abrahah kocar-kacir
berhamburan berlarian balik kembali ke negeri Yaman.
47. Gubernur Abrahah terkena
kerikil panas, dinaikkan pandu dibawa balik ke Yaman.
48. Tiap Abrahah bergerak,
jari-jarinya berjatuhan.
49. Abrahah mati dengan
tubuh terbelah.
50. Demikian kisah pasukan
gajah Abrahah yang gagal menghancurkan Kakbah.
51. Al-Quran surah Al-Fil
(surah ke-105) ayat 1-5.
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ أَلَمْ
يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا
أَبَابِيلَ تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيل فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ
مَأْكُولٍ
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana
Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
Bukankah Dia telah
menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Kakbah) itu sia-sia?,
Dan Dia mengirimkan
kepada mereka burung berbondong-bondong yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang
terbakar, lalu
Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
Daftar
Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
5.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment