Sunday, March 22, 2020

3919. ISRA MIKRAJ (1)


ISRA’ MIKRAJ
(Seri ke-1)
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Isra mikraj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjidil Aqsa (Palestina), langsung ke Sidratul Muntaha (langit ke-7) pada malam hari untuk menerima perintah salat 5 waktu.

2.    Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 1.


سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

      Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada malam dari Masjidil-Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

3.    Isra’ mikraj adalah perjalanan Nabi Muhammad pada malam hari dari Masjidil Haram di Mekah ke Baitul Maqdis di Palestina.
4.    Kemudian naik ke Sidratul Muntaha, bahkan melampauinya, dan  kembali ke Mekah dalam waktu sangat singkat.
5.    Peristiwa isra mikraj adalah tantangan terbesar dari Allah kepada umat manusia.
6.    Peristiwa ini membuktikan ilmu dan kekuasaan Allah meliputi, menjangkau, serta  mengatasi segala waktu dan ruang yang terbatas maupun yang tidak terbatas.
7.    Kaum empirisis dan rasionalis, yang melepaskan diri dari bimbingan wahyu, bisa berkata,”Bagaimana mungkin kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya, yang merupakan batas kecepatan tertinggi dalam kontinum empat dimensi, dapat terjadi?”
8.    Bagaimana mungkin lingkungan material yang dilalui Nabi Muhammad tidak mengakibatkan gesekan panas yang merusak tubuh Nabi?
9.    Bagaimana mungkin Nabi dapat melepaskan diri dari daya tarik bumi?
10. Mereka berpendapat hal Ini tidak mungkin terjadi.
11. Karena tidak sesuai dengan hukum alam, tidak dapat dijangkau oleh pancaindera, bahkan tidak dapat dibuktikan oleh patokan logika.
12. Untuk memahami peristiwa isra’ mikraj yang tepat dengan pendekatan iman.
13. Abu Bakar Sidik berkata,”Apabila Nabi Muhammad yang memberitakannya, pasti benarlah adanya.”
14. Uraian ini berusaha untuk memahami peristiwa isra mikraj berdasarkan bukti ilmiah yang dikemukakan Al-Quran.
15. Salah satu hal yang menjadi pusat pembahasan Al-Quran adalah masa depan rohani manusia demi mewujudkan keutuhannya.
16. Uraian Al-Quran tentang isra’ mikraj salah satu cara pembuatan skema rohani tersebut.
17. Para ulama berpendapat pengantar uraian dalam Al-Quran terdapat dalam surah sebelumnya, yaitu surah Al-Nahl (surah ke-16).
18. An-Nahl artinya lebah.
19. Mengapa lebah?
20. Makhluk ini memiliki banyak keajaiban.
21. Keajaiban lebah bukan hanya terlihat pada jenisnya, yang jantan dan betina, tetapi juga yang bukan jantan dan bukan betina.
22.  Keajaiban lebah terlihat pada sarangnya yang tersusun dalam bentuk lubang yang sama bersegi 6 kongruen (heksagonal).
23. Diselubungi selaput sangat halus menghalangi udara atau bakteri menyusup ke dalamnya.
24. Madu yang dihasilkan menjadi makanan dan obat banyak penyakit.
25. Keajaiban lebah mencakup itu semua.
26. Mencakup sistem kehidupannya yang disiplin dan dedikasi dipimpin seekor “Ratu Lebah”, yang memiliki keajaiban dan keistimewaan.
27. Sang Ratu mempunyai rasa malu yang dijaganya.
28. Sang Ratu enggan berhubungan seksual dengan salah satu anggota masyarakatnya yang jumlahnya dapat mencapai 30.000 ekor lebah.
29. Keajaiban lebah juga tampak pada bentuk bahasa dan cara mereka berkomunikasi, yang  telah dipelajari mendalam oleh ilmuwan.
30. Lebah dipilih Allah untuk menggambarkan keajaiban ciptaan-Nya.
31. Menjadi pengantar keajaiban peristiwa Isra' mikraj, dan pengantar menjelaskan manusia seutuhnya.
32. Rasulullah bersabda, “Orang mukmin bagai lebah, yang dikonsumsi hanya yang baik dan indah, misalnya bunga harum semerbak, dan menghasilkan yang baik dan berguna seperti madu”.
33. Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 1.
أَتَىٰٓ أَمْرُ ٱللَّهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوهُ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

     Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang) nya. Maha suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.

34. Ketetapan Allah adalah hari kiamat yang telah diancamkan kepada orang musyrikin.
35.  Dunia belum kiamat, tetapi mengapa Allah mengatakan kiamat telah datang?
36. Al-Quran menyatakan, “Telah datang ketetapan Allah”, dan dinyatakan juga, “Jangan meminta agar disegerakan datangnya?”
37. Hal ini memberikan isyarat dan pengantar Allah tidak mengenal ruang dan waktu untuk mewujudkan sesuatu.
38. Hari ini, esok, atau kemarin, adalah perhitungan makhluk bernama manusia.
39. Allah tidak terikat ruang dan waktu.
40. Allah Yang Menguasai ruang dan waktu.
41. Allah tidak membutuhkan batasan untuk ruang dan waktu mewujudkan sesuatu.

42. Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 40.

إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَىْءٍ إِذَآ أَرَدْنَٰهُ أَن نَّقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ

    Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu, apabila Kami menghendaki, Kami hanya mengatakan kepadanya, “Kun (jadilah)”, maka jadilah dia.

43. Para ilmuwan menjelaskan sistem gerak mempunyai perhitungan waktu yang berbeda dengan sistem gerak yang lain.
44. Misalnya, benda padat butuh waktu  lebih lama untuk bergerak dibanding suara.
45. Suara perlu waktu lebih lama untuk bergerak dibanding cahaya.
46. Para ilmuwan berkesimpulan akhirnya ada sesuatu yang tidak butuh ruang dan waktu untuk mencapai sasaran apa pun yang dikehendaki.
47. Sesuatu itu yang kita namakan Allah Yang Maha Kuasa.
48. Para ilmuwan meyakini segala sesuatu mempunyai “sebab”.
49. Tetapi, apakah “sebab” tersebut yang mewujudkan sesuatu itu?
50. Jawabnya adalah “Tidak”.
51. Menurut Al-Quran, semua yang diketahui para ilmuwan secara pasti hanya “sebab” yang mendahului atau berbarengan dengan terjadinya sesuatu.
52. Bahwa “sebab” yang mendahului sesuatu, itu adalah benar.
53. Tetapi tidak bisa dinyatakan “sebab” itu yang mewujudkannya.
54. Misalnya, "Cahaya yang terlihat mata, sebelum terdengar dentuman meriam oleh telinga, bukan penyebab suara tersebut dan bukan pula penyebab telontarnya peluru”.   
55. Imam Ghazali berkata,”Ayam yang selalu berkokok sebelum terbit fajar, bukan penyebab terbitnya fajar.”
56. Isaac Newton berkata, “Bergeraknya sesuatu dari A ke B, kemudian dari B ke C, lalu dari C ke D, tidaklah dapat dijadikan dasar untuk menyatakan bahwa pergerakan dari B ke C adalah akibat pergerakan dari A ke B”.
57. Einstein menjelaskan semua yang terjadi di alam semesta diwujudkan oleh “Kekuatan nalar yang superior”.
58. Menurut bahasa Al-Quran semua alam semesta diwujudkan oleh “Al-Aziz Al-Alim” (Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui).

59. Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 49-50.
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ مِن دَآبَّةٍ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
يَخَافُونَ رَبَّهُم مِّن فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ ۩


      Dan kepada Allah saja bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedangkan mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
3.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.



Related Posts:

0 comments:

Post a Comment