Sunday, March 22, 2020

3923. KHUTBAH JUMAT ISRA MIKRAJ


Khutbah Jumat, 4-5-2018
“PERISTIWA ISRA MIKRAJ”
Khutbah-1
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْر
 أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَاِلنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ
 فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
 وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى    سيد نا  مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ
وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون


Para jamaah yang berbahagia,
      Marilah kita selalu meningkatkan takwa kepada Allah SWT dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Para jamaah yang berbahagia,
      Setiap tahun, umat Islam memperingati peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad, yaitu perjalanan Nabi Muhammad pada malam hari dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian dilanjutkan perjalanan mengarungi langit ke Sidratul Muntaha.


Para jamaah yang berbahagia,
      Sejak awal, peristiwa Isra Mikraj adalah peristiwa yang fenomenal dan kontroversial. Dikatakan peristiwa yang fenomenal karena peristiwa Isra Mikraj diyakini tidak pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan terjadi lagi di masa depan.
      Disebut sebagai peristiwa yang kontroversial karena peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad telah menimbulkan perdebatan yang sangat panjang sejak zaman dahulu sampai sekarang.
Para jamaah yang berbahagia,
      Peristiwa Isra Mikraj terjadi ketika Nabi Muhammad berusia 51 tahun. Pada malam 27 bulan Rajab, Nabi Muhammad berkisah tentang peristiwa Isra yaitu perjalanan pada malam hari dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa di Palestina yang berjarak sekitar 1500 km, naik kendaraan yang bernama Buraq.
      Kemudian dilanjutkan dengan peristiwa Mikraj yaitu perjalanan mengarungi angkasa raya menuju ke Sidratul Muntaha. Nabi Muhammad bercerita bahwa perjalanan Isra dan Mikraj ditempuh hanya dalam semalam saja, bahkan hanya dalam beberapa jam saja, mulai tengah malam sampai sebelum Subuh.
      Peristiwa Isra Mikraj menggemparkan dan membingungkan, karena masyarakat menganggap peristiwa Isra Mikraj adalah mustahil dan tidak masuk akal, tetapi Nabi Muhammad dikenal sangat terpercaya yang sejak kecil tidak pernah berbohong.
      Nabi Muhammad dijuluki Al-Amin artinya orang yang sangat dipercaya, sehingga harta benda dan kekayaan mereka dititipkan kepada Nabi Muhammad karena mereka sangat yakin akan jaminan keamanannya.
     Dalam menghadapi peristiwa Isra mIkraj masyarakat Mekah terbagi dalam tiga kelompok besar.
      Pertama, golongan orang yang mengejek dan mencemooh Nabi Muhammad. Kebanyakan mereka adalah kaum kafir yang menganggap peristiwa Isra Mikraj adalah dongeng yang tidak masuk akal.
      Untuk menghindari kontradiksi dan pertentangan pendapat bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang sejak kecil tidak pernah berbohong dan sangat terpercaya, maka mereka mengatakan bahwa Nabi Muhammad telah gila.
      Kedua, golongan orang yang ragu-ragu dan bimbang. Mereka gabungan orang kafir dan orang Islam yang terbawa kontradiksi dan pertentangan pendapat yang berlawanan, mereka akan percaya tetapi berita itu tak masuk akal, tetapi jika tak percaya padahal Nabi Muhammad orang yang tak pernah berbohong.
Ketiga, golongan orang yang sangat yakin kebenaran peristiwa Isra Mikraj. Yang sangat eninjol adalah Abu bakar Sidiq, mereka sangat yakin bahwa apa pun yang dikisahkan oleh Nabi Muhammad pasti benar dan peristiwa Isra Mikraj menambah keyakinan bahwa Nabi Muhammad benar-benar utusan Aallah.
      Al-Quran surah Al-Isra, surah ke-17 ayat 1.
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

      “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Para jamaah yang berbahagia,
      Marilah kita mencoba memahami peristiwa Isra Mikraj dengan delapan kalimat kunci.
      Ke-1, Maha Suci Allah. Dalam agama Islam diajarkan untuk mengucapkan “subhanallah” (Maha Suci Allah) apabila menjumpai sesuatu atau peristiwa yang menakjubkan.
      Ayat Al-Quran ini dimulai dengan “Subhanallah” (Maha Suci Allah) yang menandakan bahwa yang dikishakan adalah peristiwa yang sangat luar biasa dan menakjubkan.
      Ke-2, yang telah memperjalankan. Kalimat ini menjelaskan bahwa peristiwa Isra Mikraj bukan keinginan Nabi Muhammad, tetapi kehendak Allah. Artinya Nabi Muhammad tak mampu melakukan perjalanan tersebut, jika atas kemauan Nabi Muhammad sendiri.
      Ke-3, hamba-Nya. Makna “abdihi” menunjukkan bahwa Nabi Muhammad diperjalankan seutuhnya dengan jiwa dan raganya. Makna abi juga enunjukkan orang aynag sudah mencapai tingkatan hamba tertinggi.
      Ke-4, pada malam hari. Malam hari adalah suasana yang jernih, tenang, dan lancar, sehingga dapat fokus dan khusuk. Apalagi jika badan Nabi diubah menjadi gelombang cahaya maka tak terganggu radiasi sinar matahari.
      Ke-5, dari masjid ke masjid. Masjid adalah tempat yang banyak digunakan beribadah sehingga menyimpan energi positif yag terasa sejuk dan  menyenangkan, apalagi  Masjildil haram dan Majidil Aqsa yang berumur ribuan tahun.






Para jamaah yang berbahagia,
 
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
وَ نَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَ ذِكْرِ الْحَكِيْم
وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

duduk























Related Posts:

0 comments:

Post a Comment