Khutbah Jumat, 4-5-2018
“PERISTIWA ISRA MIKRAJ”
Khutbah-1
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَ
نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْر
أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَاِلنَا مَنْ
يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
وَ
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سيد نا
مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ
وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ
إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون
Para jamaah yang berbahagia,
Marilah kita selalu meningkatkan takwa kepada Allah SWT dengan
menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Para jamaah yang berbahagia,
Setiap tahun, umat Islam memperingati
peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad, yaitu perjalanan Nabi Muhammad pada malam
hari dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian
dilanjutkan perjalanan mengarungi langit ke Sidratul Muntaha.
Para
jamaah yang berbahagia,
Sejak awal, peristiwa Isra Mikraj adalah
peristiwa yang fenomenal dan kontroversial. Dikatakan peristiwa yang fenomenal
karena peristiwa Isra Mikraj diyakini tidak pernah terjadi sebelumnya dan tidak
akan terjadi lagi di masa depan.
Disebut sebagai peristiwa yang
kontroversial karena peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad telah menimbulkan
perdebatan yang sangat panjang sejak zaman dahulu sampai sekarang.
Para
jamaah yang berbahagia,
Peristiwa Isra Mikraj terjadi ketika Nabi
Muhammad berusia 51 tahun. Pada malam 27 bulan Rajab, Nabi Muhammad berkisah
tentang peristiwa Isra yaitu perjalanan pada malam hari dari Masjidil Haram di
Mekah menuju Masjidil Aqsa di Palestina yang berjarak sekitar 1500 km, naik
kendaraan yang bernama Buraq.
Kemudian dilanjutkan dengan peristiwa
Mikraj yaitu perjalanan mengarungi angkasa raya menuju ke Sidratul Muntaha. Nabi
Muhammad bercerita bahwa perjalanan Isra dan Mikraj ditempuh hanya dalam
semalam saja, bahkan hanya dalam beberapa jam saja, mulai tengah malam sampai
sebelum Subuh.
Peristiwa Isra Mikraj menggemparkan dan membingungkan, karena masyarakat
menganggap peristiwa Isra Mikraj adalah mustahil dan tidak masuk akal, tetapi
Nabi Muhammad dikenal sangat terpercaya yang sejak kecil tidak pernah
berbohong.
Nabi Muhammad dijuluki Al-Amin artinya
orang yang sangat dipercaya, sehingga harta benda dan kekayaan mereka
dititipkan kepada Nabi Muhammad karena mereka sangat yakin akan jaminan
keamanannya.
Dalam menghadapi peristiwa Isra mIkraj
masyarakat Mekah terbagi dalam tiga kelompok besar.
Pertama, golongan orang yang mengejek dan
mencemooh Nabi Muhammad. Kebanyakan mereka adalah kaum kafir yang menganggap
peristiwa Isra Mikraj adalah dongeng yang tidak masuk akal.
Untuk menghindari kontradiksi dan
pertentangan pendapat bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang sejak kecil tidak
pernah berbohong dan sangat terpercaya, maka mereka mengatakan bahwa Nabi
Muhammad telah gila.
Kedua, golongan orang yang ragu-ragu dan
bimbang. Mereka gabungan orang kafir dan orang Islam yang terbawa kontradiksi
dan pertentangan pendapat yang berlawanan, mereka akan percaya tetapi berita
itu tak masuk akal, tetapi jika tak percaya padahal Nabi Muhammad orang yang
tak pernah berbohong.
Ketiga,
golongan orang yang sangat yakin kebenaran peristiwa Isra Mikraj. Yang sangat
eninjol adalah Abu bakar Sidiq, mereka sangat yakin bahwa apa pun yang
dikisahkan oleh Nabi Muhammad pasti benar dan peristiwa Isra Mikraj menambah
keyakinan bahwa Nabi Muhammad benar-benar utusan Aallah.
Al-Quran surah Al-Isra, surah ke-17 ayat
1.
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ
لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي
بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ
الْبَصِيرُ
“Maha Suci Allah, yang telah
memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa
yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian
dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi
Maha Melihat.”
Para
jamaah yang berbahagia,
Marilah
kita mencoba memahami peristiwa Isra Mikraj dengan delapan kalimat kunci.
Ke-1, Maha Suci Allah. Dalam agama
Islam diajarkan untuk mengucapkan “subhanallah” (Maha Suci Allah) apabila
menjumpai sesuatu atau peristiwa yang menakjubkan.
Ayat Al-Quran ini dimulai dengan
“Subhanallah” (Maha Suci Allah) yang menandakan bahwa yang dikishakan adalah
peristiwa yang sangat luar biasa dan menakjubkan.
Ke-2, yang telah memperjalankan.
Kalimat ini menjelaskan bahwa peristiwa Isra Mikraj bukan keinginan Nabi
Muhammad, tetapi kehendak Allah. Artinya Nabi Muhammad tak mampu melakukan
perjalanan tersebut, jika atas kemauan Nabi Muhammad sendiri.
Ke-3, hamba-Nya. Makna
“abdihi” menunjukkan bahwa Nabi Muhammad diperjalankan seutuhnya dengan jiwa
dan raganya. Makna abi juga enunjukkan orang aynag sudah mencapai tingkatan
hamba tertinggi.
Ke-4, pada malam hari. Malam hari
adalah suasana yang jernih, tenang, dan lancar, sehingga dapat fokus dan
khusuk. Apalagi jika badan Nabi diubah menjadi gelombang cahaya maka tak
terganggu radiasi sinar matahari.
Ke-5, dari masjid ke masjid. Masjid
adalah tempat yang banyak digunakan beribadah sehingga menyimpan energi positif
yag terasa sejuk dan menyenangkan,
apalagi Masjildil haram dan Majidil Aqsa
yang berumur ribuan tahun.
Para jamaah yang berbahagia,
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ
فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
وَ نَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَ
ذِكْرِ الْحَكِيْم
وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
duduk
0 comments:
Post a Comment