BENDERA PERANG RASULULLAH WARNA
PUTIH TULISAN HITAM
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi,
M.M.
Rasulullah umur
54 tahun.
Allah mengizinkan untuk berperang.
Rasulullah mengirim pasukan dan memimpin perang melawan kaum
yang memerangi beliau.
Al-Qurah
surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 39.
أُذِنَ
لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ
نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ
Telah diizinkan (berperang) bagi
orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan
sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.
Perang Siful Bahr.
Pada
1 Ramadan 1 Hijriah (623 Masehi).
Rasulullah
mengirim Hamzah bin Abdul Munttalib menghadang kafilah Quraisy yang kembali
dari Syam.
Bendera
perang pertama berwarna putih dan bertulisan hitam:
“La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah”
Dipegang
Martad Kannaz bin Hishn.
Hamzah
bin Abdul Munttalib membawa 30 pasukan Muhajirin berhadapan dengan Abu Jahal dan
rombongannya 300 orang.
Majdy
bin Amr adalah sekutu kedua pihak dan melerai mereka, sehingga batal berperang.
Perang
Rabigh.
Pada
1 Syawal 1 Hijriah (623 Masehi).
Rasulullah
mengirim Ubaidah bin Harist menghadang kafilah Quraisy di lembah Rabigh.
Bendera
perang berwarna putih bertulisan hitam
“La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah”
dipegang Misthah bin Utsatsah.
Ubaidah
bin Harist dengan 60 Muhajirin berpapasan dengan Abu Sufyan bersama 200 orang
di lembah Rabigh.
Kedua
pihak sudah melepaskan anak panah, tetapi tidak sampai berperang.
Dalam
peristiwa itu, 2 orang anggota pasukan Quraisy, yaitu Miqdad bin Amr dan Utbah
bin Ghazwan masuk lslam.
Perang
Kharrar.
Pada
Mei 623 M (Dzulqaidah 1 Hijriah).
Rasulullah
mengirim Saad bin Abi waaqsh dengan 20 orang menghadang kafilah dagang Quraisy.
Mereka
bergerak malam hari dan siang harinya bersembunyi.
Bendera
perang berwarna putih bertulisan hitam:
“La
ilaha illallah Muhammadur Rasulullah” dipegang oleh Miqdad Amr.
Pada
hari ke-5, pagi tiba di Kharrar, tetapi kafilah sudah lewat sehari sebelumnya.
Perang
Abwa (Waddan).
Agustus 623 Masehi (Shafar 2 Hijriah).
Rasulullah memimpin pasukan sendiri dengan 70 pasukan Muhajirin
menghadang kafilah Quraisy.
Saad
bin Ubadah diangkat sebagai wakil di Madinah.
Perang
Abwa (Waddan) adalah perang pertama yang dipimpin Rasulullah langsung.
Bendera
perang berwarna putih bertulisan hitam:
“La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah”
dipegang Hamzah bin Abdul Munththalib.
Perjalanan
15 hari, tetapi tidak terjadi peperangan.
Perang
Buwath
September
623 Masehi (Rabiul Awal 2 Hijriah.
Rasulullah
dengan 200 sahabat menghadang kafilah Quraisy.
Kafilah
Quraisy dipimpin Umayah bi Khalaf dengan 100 orang membawa 2500 unta berisi
barang dagangan.
Tetapi
tidak terjadi peperangan.
Perang
Safawan
September
623 Masehi (RabiulAwal 2 Hijriah).
Rasulullah dengan 70 sahabat mengejar Kurs bin
Jabir dan orang Quraisy yang merampok hewan ternak di Madinah.
Bendera
perang berwarna putih bertulisan hitam:
“La
ilaha illallah Muhammadur Rasulullah” dipegang Ali bin Abi Thalib.
Zaid
bin Haritsah diangkat sebagai wakil di Madinah.
Perampoknya tidak
ditemukan.
Perang
ini disebut Perang Badar Ula (pertama).
Perang
Dzul Usyairah
November-Desember
623 Masehi (Jumadil Ula-Jumadil Akhir 2 Hijriah).
Rasulullah
dengan 150 pasukan Muhajirin menghadang kafilah Quraisy yang menuju Syam.
Abu
Salamah Makhzumi diangkat sebagai wakil di Madinah.
Bendera
perang berwarna putih bertulisan hitam:
“La
ilaha illallah Muhammadur Rasulullah” dipegang Hamzah bin Abdul Munththalib.
Rasulullah
tiba di Dzul Usyairah, tetapi kafilah Quraisy sudah lewat beberapa hari
sebelumnya.
Kembalinya
kafilah Quraisy ini yang nantinya menyebabkan terjadinya Perang Badar Kubra.
Perang
Nakhlah
Januari
624 Masehi (Rajab 2 Hijriah).
Rasulullah
mengirim Abdullah bin Jahsy dengan 12 pasukan Muhajirin ke Nakhlah.
Tiap
2 orang naik 1 unta.
Rasulullah
memberi surat tertutup, yang hanya boleh dibuka setelah 2 hari perjalanan.
Setelah
2 hari, Abdullah bin Jahsy membuka surat Rasulullah.
Yang
isinya perintah menyelidiki kafilah Quraisy.
Abdullah
bin Jahsy berkata,”Aku mendengar dan aku patuh.”
Terjadi
peperangan di Nakhlah, Amr bin Hadramy mati terkena anak panah.
Amr
bin Hadramy (orang Quraisy) adalah korban tewas pertama yang terbunuh oleh
pasukan lslam.
Aada
2 orang tawanan pertama yang ditangkap pasukan lslam.
Dan
pasukan lslam mendapat barang rampasan pertama dalam perang.
Rasulullah
tidak berkenan umat lslam perang dalam bulan suci.
Rasulullah
bersabda,”Aku tidak memerintah kalian berperang dalam bulan suci.”
Rasulullah
tidak mau menerima barang rampasan dan tawanan itu.
Kaum
musyrik menuduh umat lslam menghalalkan sesuatu yang diharamkan oleh Allah.
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 217.
يَسْأَلُونَكَ
عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ
عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ
أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ
ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ
اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ
فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ
أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Mereka bertanya kepadamu tentang
berperang pada bulan Haram. Katakan,"Berperang dalam bulan itu adalah dosa
besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah,
(menghalangi masuk) Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya,
lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada
membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat)
mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang
siapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka
mereka itu yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Ayat
ini menjelaskan dosa orang musyrik lebih besar daripada dosa yang dilakukan orang
muslim.
Daftar Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment