Tuesday, June 15, 2021

9954. BEDANYA SUMPAH DAN NAZAR

 





BEDANYA SUMPAH DAN NAZAR

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

PENGERTIAN SUMPAH

 

1.      Sumpah adalah pernyataan yang diucapkan secara resmi dengan bersaksi kepada Tuhan atau kepada sesuatu yang dianggap suci (untuk menguatkan kebenaran dan kesungguhannya dan sebagainya).

 

2.      Sumpah adalah pernyataan disertai tekad melakukan sesuatu untuk menguatkan kebenarannya atau berani menderita sesuatu kalau pernyataan itu tidak benar.

 

3.      Sumpah adalah janji atau ikrar yang teguh (akan menunaikan sesuatu).

 

 

 

Sumpah dalam bahasa Arab  disebut: al-yamin atau al-hilf.

 

 

Sumpah adalah kata-kata yang diucapkan dengan memakai nama Allah atau sifat-Nya untuk memperkuat suatu hal.

 

 

Contoh sumpah

 

1.      “Wallahi (Demi Allah) saya sudah belajar”.

 

2.       “Wa ’azhamatillah (Demi Keagungan Allah) saya tidak mencuri”.

 

 

Karena “sumpah” memakai nama Allah atau sifat-Nya.

 

Maka “sumpah” tidak boleh dipakai bermain-main.

 

 

Syarat orang bersumpah

 

1.              Berakal.

2.              Islam.

 

3.              Bisa melakukannya.

4.              Suka rela (tak dipaksa).

 

 

Rukun bersumpah

 

Harus memakai nama Allah atau sifat Allah.

 

 

Dalam bahasa Arab dikenal bentuk sumpah, misalnya:

 

1.      Huruf wawu qosam (واو القسم).

2.      Huruf ta qosam (تاء القسم).

3.      Huruf ba qosam (باء القسم).

 

 

Semua huruf itu dipakai sebagai alat untuk ber­sumpah.

 

Dalam bahasa Indonesia disebut: “Demi”.

 

 

Contoh sumpah

 

“Demi Allah aku akan mengunjungimu besok.”

 

1)     Kata “demi” khusus untuk bersumpah.

 

2)     “Allah” adalah sesuatu yang diagungkan dalam sumpah.

 

3)     “Aku akan mengunjungimu besok” adalah isi sumpah.

 

 

PENGERTIAN NAZAR

 

Nazar (kaul) adalah janji kepada diri sendiri hendak berbuat sesuatu jika maksudnya tercapai.

 

 

Syarat orang  bernazar

 

1.              Berakal.

2.              Balig.

 

3.              Suka rela (tidak dipaksa).

4.              Sesuai dengan hadis.

 

Nazar ada 2 macam

 

1.              Nazar mutlak.

 

Yaitu nazar yang diucapkan secara mutlak tanpa dikaitkan dengan hal lain.

 

Misalnya:

 

 “Lillahi ‘alayya (wajib atasku untuk Allah) bersedekah 1.000.000 rupiah”.

 

 

2.              Nazar bersyarat.

 

Yaitu nazar yang akan dilakukan jika mendapat kenikmatan atau terhindar dari bahaya.

 

Misalnya:

 

“Jika Allah menyembuhkan penyakitku ini, maka aku akan berpuasa 3 hari”.

 

 

Nazar wajib dipenuhi, jika dalam  ketaatan kepada Allah dan  Rasul-Nya.

 

 

Contohnya:

 

1)     Bernazar akan salat  di masjid, jika tujuannya tercapai.

 

2)     Bernazar akan memberi makan anak-anak yatim, jika mendapat rezekinya melimpah.

 

Jika nazar yang baik tidak dilaksanakan, maka orang yang bernazar terkena kafarat (denda).

 

 

Nazar atas sesuatu yang mubah atau halal.

 

Misalnya:

 

1)     Bernazar akan memakai baju baru ketika pergi ke kantor.

 

2)     Bernazar akan mengendarai mobilnya untuk ke masjid, jika bisa membeli mobil.

 

Maka nazar ini wajib dilaksanakan.

 

Jika tidak dilaksanakan, maka  terkena kafarat.

 

Kafarat (denda) nazar  sama dengan kafarat sumpah.

 

 

Kafarat (denda) sumpah dan nazar

 

1.      Memberi makanan kepada 10 orang  miskin.

 

Dengan makanan seperti diberikan kepada keluarganya.

 

2.      Memberi pakaian kepada fakir miskin.

 

3.      Memerdekakan budak.

 

Jika salah satunya tidak bisa dilakukan.

 

Maka dia wajib berpuasa 3 hari  boleh berurutan dan boleh tidak berurutan.

 

 

Tapi jika nazar itu berupa  maksiat atau durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya.

 

Maka nazar itu tidak boleh dilaksanakan.

 

Misalnya:

 

1.      Bernazar  akan minum khamr, jika lulus ujian.

 

2.      Bernazar akan menyakiti orang atau.

 

3.      Bernazar akan meninggalkan salat, jika naik jabatan.

 

 

(Sumber suara.muhammadiyah

 

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment