Thursday, June 17, 2021

9977. HUKUMNYA AZIMAT (JIMAT) TULISAN AYAT AL-QURAN

 






HUKUMNYA AZIMAT (JIMAT) TULISAN AYAT AL-QURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

PENGERTIAN AZIMAT (JIMAT)

 

Azimat (jimat) adalah barang (tulisan) yang dianggap punya kesaktian.

 

Dan dapat melindungi pemiliknya.

 

Dipakai untuk menangkal penyakit dan sebagainya.

 

 

Azimat (jimat) dalam bahasa arab disebut “tamimah”.

 

Bentuk jamaknya “tama’im”.

 

Artinya sesuatu yang digantungkan di leher atau lainnya.

 

 

Berupa mantra, kantong berjahit, rajah atau tulang dan lainnya.

 

Dengan tujuan mendatangkan manfaat.

 

Atau untuk menolak madarat.

 

 

Tamimah adalah sesuatu yang dikalungkan di leher anak-anak.

 

Sebagai penangkal penyakit ‘ain.

 

 

Yaitu penyakit karena pandangan mata orang lain yang dengki.

 

Dan terkadang dikalungkan pada orang dewasa.

 

Abu Basyir Anshari meriwayatkan.

 

Rasulullah dalam perjalanan  mengutus orang untuk memberi pengumuman.

 

“Agar orang-orang memotong  azimat (jimat) dari tali busur panah atau kalung lainnya di leher unta.”

 

 

Ada 2 macam tamimah.

 

1.      Tamimah diambil dari ayat Al-Quran.

 

2.      Tamimah diambil dari selain ayat Al-Quran.

 

 

Tamimah diambil dari ayat Al-Qur’an.

 

 

Yaitu menulis ayat Al-Quran,  asma’, dan sifat Allah.

 

 

Kemudian dikalungkan di leher .

 

 

Untuk mohon kesembuhan dengan perantaranya.

 

 

Para ulama berbeda pendapat tentang hukum tamimah.

 

1)     Boleh.

2)     Haram.

 

 

Alasan boleh memakai Tamimah

 

1.      Tamimah bukan syirik.

 

Syirik adalah pengakuan segala sifat ketuhanan kepada selain Allah.

 

Orang syirik meyakini ada kekuatan yang setara dengan Allah.

 

 

Orang syirik meyakini ada kekuatan selain Allah yang bisa memberi manfaat dan mudarat kepada makhluk.

 

 

Padahal tidak ada satu pun kekuatan yang bisa memberi manfaat dan mudarat selain Allah.

 


2. Tamimah sebagai bentuk doa dan pemohonan kepada Allah.

 

Kalung, gelang, atau apa pun yang mengandung kalimat tayibah (baik, bagus) adalah bentuk permohonan dan doa kepada Allah.

 

Untuk anak-anak yang belum bisa melazimkan kalimat itu.

 

Mengalungkan kalimat tayibah kepada anak-anak dibolehkan.

 

 

Sebagai bentuk doa yang dimohonkan kepada Allah.

 

 

Bukan meyakini kalung dan gelang itu mengandung kekuatan.

 

Kalung dan gelang yang mengandung kalimat tayibah adalah ikhtiar doa.

 

 Selebihnya bertawakal kepada Allah.

 

 


Alasan Tamimah hukumnya haram

 

1.      Larangan Rasulullah bersifat umum dan tak ada dalil yang mengkhususkannya.

 

2.      Untuk tindakan preventif, agar tidak terjadi syirik.

 

 

3.      Memakai tamimah bisa menghinakannya.

 

Jika dipakai ke toilet dan lainnya.

 

4.      Boleh menggantungkannya di tembok, pintu, kendaraan tulisan ayat Al-Quran, asma’, dan sifat Allah untuk tujuan perhiasan.

 

 

Tamimah yang diambil selain dari Al-Qur’an.

 

Dengan mengalungkan atau meletakkan azimat (jimat) atau mantra di leher atau di tempat lain.

 

 

Dia yakin bahwa azimat (jimat) atau mantra itu dapat memberi manfaat atau menolak madarat.

 

 

Segala bentuk azimat (jimat) atau mantra berupa kantong berjahit, tulang, benang, rumah kerang, batu akik, mantra jawa.

 

Atau ayat Al-Quran yang ditulis bolak-balik dan bentuk lainnya.

 

Tamimah jenis ini juga haram.

 

 

Dan termasuk syirik.

 

Karena menggantungkan kepada selain Allah.

 

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 48.

 

 

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا


Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.

 Barang siapa yang menyekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar.

 

 

Uqbah bin Amir meriwayatkan.

 

Ada 10 orang pria datang menghadap Rasulullah.

 

Rasulullah membaiat 9 orang, tapi yang 1 orang tak dibaiat.

 

Para sahabat bertanya,

 

“Ya Rasulullah mengapa yang 1 orang tidak dibaiat?”

 

Rasulullah bersabda,

 

“Sebab di lengannya ada azimat (jimat).”

 

 

Kemudian lelaki itu melepas jimatnya.

 

Rasulullah pun membaiatnya.

 

 

Rasulullah bersabda,

 

“Barang siapa memakai azimat (jimat),  maka dia telah musyrik.” 

 

 

Rasulullah bersabda,

 

“Sesungguhnya ruqyah (yang syirik), tamimah, dan tiwalah (yang dipakai istri agar suaminya tertarik mencintainya) adalah syirik”.

 

 

Rasulullah bersabda,

 

“Barang siapa menggantungkan sesuatu barang.

 

Dengan anggapan barang itu bermanfaat dapat melindungi dirinya.

 

Niscaya Allah menjadikan dia selalu bergantung kepada barang itu.”

 

 

 

Sumber:

1.      NUonline.

2.      Suara.muhammadiyah.

 

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment