Sunday, August 15, 2021

10928. MAKNA AYAT KAUNIYAH DALAM AL-QURAN

 



MAKNA AYAT KAUNIAH DALAM AL-QURAN

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Ayat Kauniah adalah ayat Al-Quran yang membahas bukti yang ada dalam alam nyata.

 

Atau maujud seperti binatang, bulan, dan matahari.

 

Ayat Kauniah pada zaman Nabi adalah ayat yang membahas keadaan sekeliling Nabi Muhammad.

 

Atau dalam diri manusia masing-masing.

 

 Al-Quran terdiri atas 114 surah dan 6.236 ayat.

Yang membicarakan berbagai masalah hidup dan kehidupan.

 

Antara lain menyangkut alamraya dan fenomenanya.

 

Fenomena adalah hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra.

Dapat diterangkan dan dinilai secara ilmiah.

 

Seperti fenomena alam.

 

Dalam Al-Quran adan lebih dari  750 ayat Kauniah.

 

Jumlah ini belum termasuk ayat yang menyinggung secara tersirat.

 

Tersirat artinya ayat yang terkandung atau tersembunyi di dalamnya.

 

 

Meskipun, Al-Quran memuat banyak ayat Kauniah.

 

Bukan berarti Al-Quran Kitab Ilmu Pengetahuan.

 

Atau bertujuan menguraikan hakikat ilmiah.

 

 

Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 89.

 

وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِمْ مِنْ أَنْفُسِهِمْ ۖ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ ۚ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ

 

(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.

 

 

Al-Quran mengenalkan diri sebagai “tibyanan likulli syay'I”.

 

Artinya “menjelaskan segala sesuatu”.

 

Bukan berarti Al-Quran mengandung segala sesuatu.

 

Tetapi Al-Quran memuat segala pokok petunjuk.

 

Menyangkut bahagia hidup di dunia dan akhirat.

 

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 89.

 

وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِمْ مِنْ أَنْفُسِهِمْ ۖ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ ۚ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ

 

(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.

 

Al-Quran surah Asy-Syuara (surah ke-26) ayat 80.

 

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

 

Dan jika aku sakit, maka Dia Yang menyembuhkan aku.

 

 

Meskipun “Pengetahuan Allah mencakup segala sesuatu”.

Dan“Jika aku sakit, maka Allah Yang Menyembuhkan aku”.

 

Tidak mungkin manusia dapat mengobati suatu penyakit.

 

Jika tidak tahu penyakit dan obatnya.

 

Ayat Al-Quran ini mengandung disiplin ilmu kedokteran.

 

Para ulama yang menyatakan,

 

“Para sahabat tentu lebih mengetahui tentang kandungan Al-Quran.

 

Maka kita harus memahami Al-Quran seperti dipahami para sahabat.

 

Pendapat ini kurang tepat.

 

Karena  Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad.

 

Untuk dipikirkan bukan hanya kepada para sahabat.

 

Tetapi juga kepada generasi sesudahnya.

 

 

Kesimpulannya.

 

Umat Islam harus selalu memikirkan ayat Al-Quran.

 

Yang sesuai perkembangan zaman.

 

Dari generasi ke generasi berikutnya.

 

 

Daftar Pustaka

1.      Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.      Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran

0 comments:

Post a Comment