PENAFSIRAN ILMIAH
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang pendapat para ulama tentang
penafsiran ilmiah terhadap ayat Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab
menjelaskannya.
1. Pendapat para ulama tentang penafsiran
Ilmiah ayat-ayat Al-Quran disepakati oleh semua pihak bahwa penemuan ilmiah ada
yang telah menjadi hakikat ilmiah yang telah memiliki kemapanan, tetapi masih ada
yang relatif atau masih dalam perdebatan, sehingga tidak dapat dijamin kebenarannya.
2. Atas dasar larangan menafsirkan Al-Quran
secara spekulatif, maka sebagian ulama
Al-Quran tidak membenarkan penafsiran ayat Al-Quran berdasarkan penemuan ilmiah
yang sifatnya belum mapan.
3. Seorang ulama berkata,“Kita tidak ingin
mengulang sejarah ketika pemimpin gereja menafsirkan Kitab Perjanjian Lama,
ternyata hasilnya bertentangan dengan penemuan para ilmuwan.”
4. Ulama yang lain berkata,”Kita
berkewajiban menjelaskan Al-Quran secara ilmiah dan tugas generasi selanjutnya
untuk menunjukkan kesalahan kita dan mengumumkannya.”
5. Ulama lainnya memberikan jalan tengah,“Sebaiknya
jangan mengatasnamakan Al-Quran dalam pendapatnya, apalagi dalam perincian penemuan
ilmiah yang tidak dikandung oleh redaksi ayat Al-Quran”.
6. Setiap umat Islam wajib meyakini semua
yang terkandung dalam AlQuran, sehingga bila seseorang mengatasnamakan Al-Quran
untuk membenarkan suatu penemuan atau hakikat ilmiah yang tidak dicakup oleh
kandungan redaksi ayat AlQuran, berarti dia mewajibkan setiap umat Islam untuk mempercayainya,
sedangkan kondisi sebenarnya belum tentu demikian.
7. Pendapat ini bukan berarti para ulama melarang
dan menghalangi pemahaman suatu ayat Al-Quran berdasarkan perkembangan sains
dan teknologi, karena pemahaman ayat Al-Quran yang disesuaikan dengan
perkembangan sains dan teknologi merupakan ijtihad yang baik, tetapi jangan mewajibkan
untuk meyakininya sebagai akidah Islam dan semua orang Islam harus megikutinya.
8. Para ulama mengingatkan perbedaan antara
pemahaman dan penafsiran ayat Al-Quran. Penafsiran adalah keterangan atau
penjelasan ayat Al-Quran agar maksudnya lebih mudah dipahami, sedangkan
pemahaman ialah proses, perbuatan memahami, atau memahamkan ayat Al-Quran.
9. Ulama yang lain lebih senang menyebut
penjelasan makna ayat Al-Quran secara ilmiah dengan nama “tathbiq” (penerapan).
10. Para ulama sepakat bahwa tujuan utamanya
adalah untuk menghindari jangan sampai ayat Al-Quran yang disalahkan, apabila
dikemudian hari terbukti teori atau penemuan ilmiah tertentu, ternyata salah
dan keliru.
10.
Daftar Pustaka
1.
Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata,
Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah,
Jakarta 2011.
2.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
3.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran.
Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
4.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
5.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver
3.2
6.
Tafsirq.com online. Daftar Pustaka
0 comments:
Post a Comment