Saturday, February 9, 2019

1874. TABIK DENGAN MAJRUR






















TABIK DENGAN MAJRUR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang tabik dan tawabik dengan majrur dalam bahasa Arab?” Tim Badar Online menjelaskannya.
1.    Tabik (tabi’),  اَلتَّابِعُ   adalah kata yang mengikuti hukum perubahan (i’rab) dari kata sebelumnya.
2.    Tabik dapat diartikan “pengikut”.
a.    Jika kata sebelumnya adalah rofak (dammah), maka tabik juga mengikutinya menjadi bentuk rofak (dammah).
b.    Jika kata sebelumnya adalah nashob (fathah), maka tabik juga mengikutinya menjadi bentuk nashob (fathah).
c.    Jika kata sebelumnya adalah majrur (kasrah), maka tabik juga mengikutinya menjadi bentuk majrur (kasrah).
3.    Tawabik (tawabi’) adalah bentuk jamak dari “tabik” (tabi’).

4.    Contoh penggunaan tabik (tabi’) dalam sebuah kalimat.
جَاءَ رَجُلٌ كَرِيْمٌ       (jaa-a ra-ju-LUN ka-rii-MUN) = (Seorang lelaki yang mulia telah datang)
a.    Kata “ra-ju-lun”   رَجُلٌ      berbentuk rofak (dammah) dan disebut dengan  (mat-buu-‘u), اَلْمَتْبُوْعُ   = (Kata yang diikuti)
b.    Kata “ka-rii-mun”    كَرِيْمٌ   juga mengikuti bentuk rofak (dammah) dan disebut dengan (ta-bi’),    اَلتَّابِعُ  = (Kata yang mengikuti)

5.    Contoh penggunaan tabik (tabi’) dalam sebuah kalimat.
رَأَيْتُ رَجُلاً كَرِيْمًا     (ra-ai-tu ra-ju-LAN ka-ri-MAN) = (Aku telah melihat seorang pria yang mulia)
a.    Kata “ra-ju-LAN”  رَجُلاً    berbentuk nashob (fathah) dan disebut dengan  (mat-buu-‘u’), اَلْمَتْبُوْعُ   = (Kata yang diikuti)
b.    Kata “ka-rii-MAN”  كَرِيْمًا      juga mengikuti bentuk nashob (fathah) dan disebut dengan (ta-bi’),    اَلتَّابِعُ  = (Kata yang mengikuti).

6.    Tabik (kata yang mengikuti) dibagi dalam 4 kelompok.
1)    Sifat (na'at)
2)    Penegas (taukiid)
3)    Pengganti (badal)
4)    Kata sambung (athof).

7.    Na’at adalah tabik (kata yang mengikuti) dengan memberi tambahan “keterangan sifat” untuk kata yang sebelumnya.
a.    Kata yang diikuti disebut “man’uut”,  مَنْعُوْتٌ
b.    Kata yang mengikuti disebut “na’at”,   نَعْتٌ

8.    Taukiid adalah tabik (kata yang mengikuti) yang memberi tambahan “penegas” pada kata yang sebelumnya.
a.    Kata yang diikuti disebut “muakkad”,   مُؤَكَّدٌ
b.    Kata yang mengikuti disebut “taukii-d”,    تَوْكِيْد

9.    Athof adalah tabik (kata yang mengikuti) yang memberi tambahan “kata sambung” pada kata yang sebelumnya.
a.    Kata yang diikuti disebut “ma’thuuf”   مَعْطُوْفٌ
b.    Kata yang mengikuti disebut “athof”   عَطْفٌ
10. Badal adalah tabik (kata yang mengikuti) yang memberi tambahan “pengganti” pada kata yang sebelumnya.
a.    Kata yang diikuti disebut “minhu mubdal”,  مُبْدَلٌ مِنْهُ
b.    Kata yang mengikuti disebut “badal”,  بَدَلٌ

11. Pembahasan tawabik dengan isim manshub (nashob/fathah),  اَلتَّوَابِعُ لِلاِسْمِ الْمَنْصُوْب
a.    Pembahasan tentang tabik dan tawabik telah di bahas pada pembahasan tawabik dengan isim marfuk (rofak/dammah).


12. اَلتَّوَابِعُ
1)    اَلنَّعْتُ — نَعْتٌ / مَنْعُوْتٌ
2)     اَلْعَطْفُ — عَطْفٌ / مَعْطُوْفٌ
3)     اَلتَّوْكِيْدُ — تَوْكِيْدٌ / مُؤَكَّدٌ
4)     اَلْبَدَلُ — بَدَلٌ / مُبْدَلٌ مِنْهُ

13.  اَلنَّعْتُ
1)    إِنَّ التِّلْمِيْذَ الْمُجْتَهِدَ يَنْجَحُ فِي الاِمْتِحَانِ
2)    إِنَّ التِّلْمِيْذَةَ الْمُجْتَهِدَةَ تَنْجَحُ فِي الاِمْتِحَانِ
3)    إِنَّ التِّلْمِيْذَيْنِ الْمُجْتَهِدَيْنِ يَنْجَحَانِ فِي الاِمْتِحَانِ


14.  اَلْعَطْفُ
1)    رَأَيْتُ خَالِدًا وَسَالِمًا
2)    رَأَيْتُ خَالِدًا وَمَرْيَمَ

15.  اَلتَّوْكِيْدُ
1)    رَأَيْتُ كَلْبًا كَلْبًا
2)    رَأَيْتُ الْقَائِدَ نَفْسَهُ

16.  اَلْبَدَلُ
1)    عَرَفْتُ الإِمَامَ أَحْمَدَ
2)    ضَرَبْتُ الْكَلْبَ رِجْلَهُ

17.  Tawabik pada isim majrur, اَلتَّوَابِعُ لِلْمَجْرُوْرِ
a.     اَلنَّعْتُ
1)    هَذِهِ القِصَّةُ ذُكِرَتْ فِي حَدِيْثٍ صَحِيْحٍ (Kisah ini disebutkan di dalam hadis yang sahih)

b.     اَلْعَطْفُ

1)    كَتَبْتُ بِالدَّفْتَرِ وَالقَلَمِ (Aku menulis dengan menggunakan buku tulis dan pena)

c.     اَلتَّوْكِيْدُ
1)    هَذَا الْكِتَابُ لِمُحَمَّدٍ مُحَمَّدٍ (Buku ini betul-betul milik Muhammad)

d.     اَلْبَدَلُ
1)    مَرَرْتُ بِالأُسْتَاذِ مُحَمَّدٍ (Aku berpapasan dengan Ustad Muhammad)
18. Penutup:

Rasulullah bersabda,
   مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ

Barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka dia akan dipahamkan dalam urusan agamanya.

19. Doa akhir majlis.
   سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Daftar Pustaka.
1.    Tim Badar Online Wisma Misfallah Thalabul Ilmi (MTI), Pogung Kidul 8C, RT 01/RW 49, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, 55284
2.    E-mail: onlinebadar@yahoo.com


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment