BERENANG, MEMANAH, MENUNGGANG KUDA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang olah raga renang, memamah,
dan menunggang kuda menurut ajaran Islam?” Profesor Quraish Shihab
menjelaskannya.
1. Olahraga (menurut KBBI V) adalah gerak
badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh seperti sepak bola, berenang, lempar
lembing, dan lainnya. Nabi bersabda,”Ajarilah anakmu dengan keterampilan berenang,
memanah, dan menunggang kuda.”
2. Berenang ialah menggerakkan badan
melintas, mengapung, dan atau menyelam di air dengan mengunakan kaki, tangan,
dan sebagainya.
3. Anak panah adalah senjata berupa tongkat
kecil runcing, panjang, berbulu pada pangkalnya dan tajam pada ujungnya yang
dilepaskan dengan busur.
4. Busur adalah bilah kayu, bambu, dan
sebagainya yang direntangkan dengan tali untuk melepaskan anak panah.
5. Yang dimaksud memanah ialah melepaskan
anak panah kepada sasaran yang dituju.
6. Menunggang kuda adalah menaiki atau
mengendarai kuda dengan duduk di atas kuda dengan kaki mengangkangi punggung
kuda.
7. Tetapi, bukan hanya ketiga olahraga
tersebut yang dianjurkan untuk dipelajari oleh umat Islam, karena dalam riwayat
lain, Nabi Muhammad bertanding dalam olahraga lari bersama Aisyah (istri Nabi Muhammad).
8. Nabi Muhammad pernah bergulat dengan
seorang jagoan Mekah, ketika beliau ditantang seorang pegulat yang bersedia
masuk Islam apabila dikalahkan, ternyata Nabi Muhammad berhasil mengalahkan
jagoan gulat tersebut.
9. Mengapa Nabi Muhammad berolahraga, dan
menganjurkannya? Jawabnya jelas untuk kesehatan jasmani, tetapi juga harus menjaga kesehatan rohani.
10. Al-Quran mengecam orang yang sehat jasmaninya
saja, tetapi jiwanya kosong bagaikan kayu yang bersandar.
11. Al-Quran Al-Munafikun (surah ke-63) ayat
4.
۞ وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ ۖ وَإِنْ
يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۖ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ ۖ يَحْسَبُونَ
كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۚ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ
ۖ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
“Apabila kamu melihat mereka, tubuh-mereka menjadikan kamu kagum. Jika
mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan kayu yang
tersandar. Mereka mengira bahwa setiap teriakan yang keras ditujukan kepada
mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka.
Semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari
kebenaran)?”
12. Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat
60 memerintahkan agar manusia melakukan persiapan menghadapi musuh Allah.
وَأَعِدُّوا
لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ
عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ
اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ
إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
“Siapkan untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi
dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang. Yang dengan persiapan itu kamu
menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya. Sedangkan Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu
nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu
tidak akan dianiaya (dirugikan).”
13. Nabi Muhammad menjelaskan bahwa yang
dimaksudkan dengan kekuatan adalah memanah dan keterampilan memanah atau
membidik sasaran sebagai salah satu sarana membela agama dan negara.
14. Berolahraga adalah untuk meraih kesehatan,
mencapai prestasi, dan belajar bersikap sportif dalam kejiwaan, termasuk
bernilai spiritual keagamaan.
15. Nabi Muhammad mengingatkan bahwa orang
yang kuat bukan yang hanya memiliki kekuatan fisik saja, tetapi orang yang
mampu mengendalikan dirinya.
16. Sebaiknya setiap orang tua berusaha
memberikan bekal terbaik kepada semua anaknya dengan berbagai macam ilmu,
keterampilan, serta kekuatan fisik dan mental agar anak-anak kita siap
menghadapi masa depan yang berbeda dengan zaman orang tuanya di mana pun mereka
berada.
17. Dengan bekal aneka ilmu, keterampilan, serta
kekuatan fisik dan mental diharapkan anak-anak kita akan siap menjalani kehidupan
di mana pun, kapan pun, dengan model apa pun sesuai dengan perkembangan zaman.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Naik, Zakir Abdul Karim. “Answer to
non-muslim common question about Islam”. Jawaban Berbagai Pertanyaan Mengenai
Islam.
3. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.
4. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment