Saturday, February 23, 2019

1933. JANGAN BERSEDIH

















JANGAN BERSEDIH,
AYO TERTAWA YANG WAJAR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

JANGAN BERSEDIH
1.    Jangan bersedih, sebab kesedihan akan membuat air yang segar terasa pahit, sinar matahari pagi yang indah terasa suram, dan suara burung yang merdu  bagaikan suara hantu menyeramkan.
2.    Jangan bersedih, karena kesedihan akan membuat rumah yang luas terasa sempit, istri yang cantik tampak menyeramkan, dan anak-anak yang lucu terasa membisingkan.
3.    Jangan bersedih, sebab kesedihan akan membuat udara yang sejuk tampak menyesakkan, pemandangan yang elok menjadi menakutkan, dan kebun yang indah tampak seonggok sampah menjengkelkan.
4.    Jangan bersedih, karena kesedihan akan membuat suasana rumah terasa pengap laksana penjara, hubungan harmonis dalam keluarga menjadi berantakan bagaikan kapal pecah, dan kendaraan yang bagus tidak bermanfaat sedikit pun.
5.    Jangan bersedih, karena kita masih memiliki dua mata, dua telinga, dua tangan, dua kaki, dua bibir, pikiran, dan hati. Kita masih memiliki kesehatan, waktu luang, dan keamanan.
6.    Jangan bersedih, sebab kita masih memiliki agama yang kita anut, tempat tinggal  yang kita huni, nasi yang kita makan, air yang kita minum, pakaian yang kita kenakan, dan keluarga tempat berbagi perasaan, mengapa harus bersedih?
7.    Jangan bersedih, ketika anak kita gagal dalam ujian, lalu kita bersedih, apakah anak kita menjadi lulus? Saat keluarga kita ada yang meninggal dunia, apakah dia akan hidup kembali? Jika kita rugi dalam bisnis, apakah kita menjadi untung?
8.    Jangan bersedih, ketika kita berada di pagi hari, jangan menunggu datangnya sore hari. Hari ini yang kita jalani, bukan hari kemarin, juga bukan hari esok yang belum pasti datangnya. Mari kita nikmati dan syukuri hari ini, karena hari ini adalah milik kita.
9.    Jangan bersedih, mari kita jalani hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian, dan kebencian. Jika hari ini kita minum air jernih yang segar, mengapa kita harus bersedih dengan air asin yang kita minum kemarin, atau mengkhawatirkan air pahit esok hari yang belum tentu terjadi?
10. Hal itu akan membuat kita bertekad dalam hati, hanya hari ini kesempatan saya, cuma saat ini waktu saya, dan akan saya manfaatkan dengan maksimal. Saya akan berbicara yang bermanfaat, berkata yang baik-baik saja, tidak berkata yang jelek dan kotor, tidak akan mencela dan menghardik, tidak membicarakan kejelekan orang lain, serta tidak berbuat hal yang sia-sia.
11.  Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan kecemasan, dari kemalasan dan kebakhilan, dari sifat pengecut, beban utang, dan tekanan orang jahat. Cukuplah Allah bagi kita, Allah sebaik-baik pelindung. Amin.
AYO TERTAWA YANG WAJAR
12. Tertawa yang wajar itu bagaikan obat bagi kesedihan, dan laksana pil kuat untuk kegalauan.  Pengaruh tertawa yang wajar amat kuat, akan membuat hati bergembira, berbahagia, dan lingkungan menjadi menyenangkan.
13. Sahabat Nabi berkata, ”Nabi Muhammad kadang kala tertawa, sehingga tampak gigi gerahamnya.”
14. Tertawa adalah puncak kegembiraan, titik tertinggi keceriaan, dan ujung perasaan kesenangan.
15. Nabi Muhammad bersabda, “Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.” Bahkan Nabi Sulaiman tertawa.
16. Al-Quran surah An-Naml (surah ke-27) ayat 19. ”Maka Sulaiman tertawa karena mendengarkan perkataan semut.”

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

      Maka Sulaiman tersenyum dan tertawa karena (mendengar) perkataan semut dan  berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmatmu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai, dan masukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-Mu yang saleh”.
17. Salah satu nikmat Allah untuk penghuni surga adalah tertawa
18. Al-Quran surah Al-Mutaffifin (surah ke-83) ayat 34. “Maka pada hari ini, orang-orang beriman menertawakan orang-orang kafir.”
فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ
      Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir.
19.  Tetapi, jangan tertawa berlebihan, karena Nabi Muhammad bersabda,“Jangan engkau banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati.” Oleh karena itu, mari kita tertawa yang wajar saja.
20. Jangan tertawa sinis dan penuh kesombongan, sebagaimana dilakukan orang-orang kafir.
21. Al-Quran surah Az-Zukruf (surah ke-43) ayat 47. “Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat Kami, dengan serta merta mereka menertawakannya.”
فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِآيَاتِنَا إِذَا هُمْ مِنْهَا يَضْحَكُونَ

      Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat Kami dengan serta merta mereka mentertawakannya.
22. Pada umumnya, semua orang senang wajah yang murah senyum, dan suka dengan muka yang selalu tampak ceria. Hal itu merupakan cermin kemurahan hati, kelapangan dada, dan kedermawanan.
23. Pada dasarnya, Islam dibangun berdasarkan prinsip keseimbangan, serta moderat dalam hal akidah, ibadah, budi pekerti, dan perilaku. Islam mengajarkan pertengahan dalam bersikap, tidak mengenal kemuraman yang menakutkan, maupun tertawa lepas tidak beraturan.
24. Islam senantiasa mengajarkan kesungguhan penuh wibawa, ringan langkah yang terarah, serta menganjurkan perbuatan yang bermanfaat untuk diri, keluarga dan masyarakat sekitarnya.
25. Imam Gazali melontarkan humor, “Benda apakah yang paling tajam di dunia ini? Muridnya menjawab dengan berbagai jawaban, ada yang menjawab: pisau, silet, pedang dan semacamnya. Imam Gazali menjawab, “Betul, semua benda yang kalian sebutkan itu tajam, tetapi ada yang lebih tajam dari itu semua, yaitu lidah”.
26. Abu Hurairah bertanya, “Wahai Rasul, apakah engkau pernah bersenda gurau?” Nabi bersaabda,” Benar, hanya saya selalu berkata benar.”
27. Nabi Muhammad bergurau, “Naikkan barang-barangmu ke punggung anak unta di sebelah sana!” Sahabat bingung, “Ya Rasul, bagaimana anak unta mampu memikul beban berat?” Nabi Muhammad bersabda,”Saya tidak bilang anak unta itu kecil, karena semua unta pasti lahir dari ibu unta.”
28. Seorang wanita tua bertanya, “Ya Nabi, apakah wanita tua seperti saya layak masuk surga?” Nabi Muhammad bersabda, “Maaf, Bu, di dalam surga tidak ada wanita tua”. Wanita itu langsung menangis, lalu Nabi Muhammad bersabda,”Semua orang yang masuk surga, akan menjadi muda lagi.” Mendengar penjelasan Nabi, wanita tua itu tersenyum.
29. Sungguh, manusia membutuhkan senyuman, dan memerlukan humor yang menghibur yang tidak menghina siapa pun, dan tidak merendahkan apa pun.
30. Semua orang senang dengan wajah yang selalu berseri-seri, hati yang lapang dalam menerima perbedaan, budi pekerti yang luhur, perilaku yang lembut, dan pembawaan yang tidak kasar.
31. Jadi, janganlah kita bersedih, mari kita lontarkan humor yang cedas, humor yang tidak menyinggung siapa pun, dan tidak menghina apa pun. Mari kita tersenyum dan tertawa yang wajar, sehingga kehidupan akan terasa lebih indah, ceria, dan memesona. Semoga.
Daftar Pustaka
1.    Al-Qarni, Aidh. La Tahzan. Jangan Bersedih. Penerbit Qisthi Press. Jakarta 2007.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3.    Tafsirq.com online




0 comments:

Post a Comment