Saturday, February 23, 2019

1935. MINUMAN KERAS


MINUMAN KERAS
Oleh: Drs. H.M.  Yusron Hadi, M.M.
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang sejarah minumn keras dalam agama Islam?” Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury menjelaskannya.
1.    Penulis Sirah Nabawi (sejarah hidup Nabi Muhammad) berbeda pendapat tentang waktu diturunkan  larangan minuman khamar dan tahun berapa turunnya ayat Al-Quran tentang larangan minuman keras.
2.    Sebagian berpendapat pada tahun ke-4 Hijriah (Nabi Muhammad berumur 57 tahun), tetapi sebagian besar penulis berpendapat dalam masa Perjanjian Hudaibiyah pada tahun ke-6 Hijriah (Nabi berumur 59 tahun).
3.    Artinya, turunnya ayat Al-Quran yang melarang minuman keras “agak terlambat”, minimal 17 tahun setelah Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul.
4.    Selama belum dilarang, umat Islam masih ada yang minum khamar, apalagi ayat Al-Quran yang melarangnya, turun berangsur-angsur, tidak diturunkan sekaligus, sehingga umat Islam mengurangi kebiasaan minum khamar secara bertahap.
5.    Larangan minum khamar bersifat social, tidak berhubungan langsung dengan “ikrar tauhid”, “Lailahaillallah, Muhammad Rasulullah” (Tidak ada tuhan selain Allah, Nabi Muhammad utusan Allah).
6.    Umar bin Khattab berdoa,”Ya Allah, berikan penjelasan kepada kami.”
7.    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 219.

۞ يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا ۗ وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
      Mereka bertanya kepadamu, tentang khamar dan judi? Katakan, "Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya". Mereka bertanya kepadamu, tentang apakah yang mereka nafkahkan” Katakan,”Yang melebihi keperluan.” Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, supaya kamu berpikir.
8.    Ketika ayat ini turun, masih terdapat umat Islam yang minum khamar, sehingga waktu melaksanakan salat, mereka tidak tahu ayat yang dibaca.
9.    Umar bin Khattab berdoa,” Ya Allah, jelaskan hukum minum khamar kepada kami, karena dapat menyesatkan pikiran dan harta.”
10. Al-Quran surah An-Nisa(surah ke-4) ayat 43.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا
   
       Wahai, orang-orang yang beriman. Jangan kamu salat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk. Sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. Jangan hampiri masjid, sedangkan kamu dalam keadaan junub. Kecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air. Atau kamu telah menyentuh perempuan. Kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik. Sapulah mukamu dan tanganmu. Sungguh,  Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
11. Dikisahkan, waktu salat tiba, para muazin berseru,”Wahai orang-orang yang mabuk, janganlah kalian mengikuti salat.”
12. Umar bin Khattab berdoa,”Ya Allah, jelaskan kepada kami, hukum minum khamar dengan tegas, karena ini menyesatkan pikiran dan harta.”
13. Penduduk Arab, termasuk umat Islam sering bertengkar karena mabuk, saling menarik jenggot, memukul, dan mengancam saling  membunuh, sehingga kondisi  menjadi kacau.
14. Dalam pesta makan dan minum, kaum Muhajiirin dan Ansar saling beradu mulut dan membanggakan diri. Dalam kondisi mabuk, mereka saling berbantahan,  memukul dengan potongan tulang, dan hampir saling berbunuhan.

15. Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 90 dan 91.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ

       Wahai orang-orang yang beriman. Sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Jauhi perbuatan-perbuatan itu. Agar kalian mendapatkan keberuntungan.
       Sesungguhnya setan bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antaramu. Karena meminum khamar dan berjudi, menghalangimu dari mengingat Allah dan salat. Maka berhentilah kamu, dari mengerjakan pekerjaan itu.
16. Ketika turun ayat larangan minum khamar, para pelayan segera membuangnya, tetapi masih ada orang yang merasa larangannya belum jelas.
17. Mereka beralasan, “Mungkinkah, khamar itu keji, padahal orang-orang yang mati syahid dalam Perang Badar dan perang lainnya, yang dijamin masuk surga, di dalam perutnya terdapat minuman khamar?”

18. Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 93.

لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوْا وَآمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ثُمَّ اتَّقَوْا وَآمَنُوا ثُمَّ اتَّقَوْا وَأَحْسَنُوا ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

      Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Karena mengonsumsi makanan mereka zaman dahulu. Apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amal saleh. Kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman. Mereka bertakwa dan berbuat kebajikan. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
19. Rasulullah bersabda,”Setiap yang memabukkan adalah khamar dan setiap khamar haram hukumnya.”
20. Rasulullah bersabda,”Setiap minuman yang memabukkan hukumnya haram. Minuman yang banyak dapat memabukkan, maka sedikitnya pun tetap haram.”
Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
3.    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
4.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
5.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
6.    Asy-Syinawi, Abdul Aziz. Biografi Empat Mazhab. Penerbit Beirut Publishing. Ummul Qura. Jakarta, 2013. 
7.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
8.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
9.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
10. Tafsirq.com online.

Keterangan gambar
1.Mengaji di Masjid Nabawi Madinah

Description: C:\Users\Axioo\Downloads\3. MENGAJI NABAWI\4.jpgDescription: C:\Users\Axioo\Downloads\3. MENGAJI NABAWI\3.jpgDescription: C:\Users\Axioo\Downloads\3. MENGAJI NABAWI\2.jpgDescription: C:\Users\Axioo\Downloads\3. MENGAJI NABAWI\1. ngaji.jpgDescription: C:\Users\Axioo\Downloads\3. MENGAJI NABAWI\5.jpg











0 comments:

Post a Comment