Wednesday, February 27, 2019

1948. PEDOMAN PRAKTIS














PEDOMAN PRAKTIS
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang pedoman praktis dalam menghadapi masalah sehari-hari? KH Abdullah Gymnastiar menjelaskannya.
1.    Sebagai manusia biasa, kita pasti tidak akan luput dari masalah atau persoalan hidup.
2.    Kalau kita cermati dengan seksama, dalam menghadapi masalah yang hampir sama, ternyata sikap manusia berbeda-beda.
3.    Ada orang yang menjadi panik, bingung, gugup, takut, dan stress, tetapi ada pula yang tetap tenang dan adem ayem saja.
4.    Hal ini dapat disimpulkan bahwa masalah sebenarnya bukan terletak pada masalahnya, tetapi pada sikap kita dalam menghadapi masalah tersebut.

5.    Pedoman praktis dalam menghadapi masalah sehari-hari adalah berikut ini.
6.    Pedoman ke-1: Siap.  
1)     Yaitu siap menghadapi sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita, tetapi harus bersedia menerima kenyataan yang tidak cocok dengan harapan kita.
2)    Sebagai manusia biasa, kita memang harus mempunyai cita-cita dan  keinginan yang benar dalam kehidupan ini.
3)    Bahkan, kita harus gigih berikhtiar sekuat pikiran dan tenaga untuk mencapai yang terbaik dalam kehidupan kita di dunia dan akhirat.
4)    Tetapi bersamaan dengan itu, kita harus sadar bahwa manusia hanya makhluk yang amat terbatas.
5)    Dalam kehidupan ini sering terjadi sesuatu di luar kemampuan kita dan kita tidak mampu mencegahnya.
6)    Jika kita salah bersikap, maka kita akan kecewa, penuh keluh kesah, hati menjadi kacau, dan pikiran kusut tidak karuan.  
7)    Sungguh rugi, karena hidup di dunia hanya sekali. Kejadian yang tidak terduga pasti akan terjadi lagi. Manusia boleh mempunyai rencana. Allah Yang Mahakuasa juga memiliki rencana. Yakinlah, yang pasti terjadi adalah rencana Allah.
8)     Yang menarik, kita sering kita marah dan kecewa dengan suatu peristiwa, tetapi setelah waktu berlalu, ternyata kejadian tersebut sangat menguntungkan, membawa hikmah yang besar, dan bahkan lebih baik daripada yang diharapkan.
9)    Percayalah, bahwa desain dan rancangan Allah Yang Maha Hebat pasti lebih indah dan sangat mengagumkan.
10) Misalnya, seorang penjual tahu berangkat dini hari dari rumahnya  di desa, setelah salat Subuh. Dia berjalan kaki melewati pematang sawah, memanggul dagangannya. Ketika di pematang sawah, tiba-tiba pikulannya patah. Tampah berisi tahu di pikulan sebelah kiri masuk ke sawah dan sebelah kanan terbenam ke dalam kolam. Betapa kaget, sedih, dan merasa sangat sial. Belum berjualan modal sudah habis terbenam ke dalam lumpur. Dengan murung, kecewa, dan bercampur marah, dia kembali ke rumah.
11)  Tetapi dua jam kemudian, datanglah berita yang sangat mengejutkan. Kendaraan yang ditumpangi para penjual tahu, mengalami musibah kecelakaan.
12) Semua penumpangnya mengalami cedera berat, bahkan ada yang meninggal dunia. Hanya seorang penjual tahu yang selamat yang biasanya naik kendaraan tersebut, yaitu dirinya.
13) Maha Suci Allah. Dua jam sebelumnya, patah pikulan dianggap kesialan, tetapi dua jam kemudian patah pikulan dianggap kemujuran luar biasa.
14) Jadi, dalam menghadapi kegiatan apapun, mari kita sempurnakan niat dan ikhtiar, tetapi bersamaan dengan itu, kita siapkan hati untuk menerima apa pun yang terbaik menurut Allah Yang Maha Mulia.

7.    Pedoman ke-2: Rida.
1)    Yaitu rela, suka, senang hati, dan ikhlas menerima sesuatu yang sudah terjadi.
2)    Meskipun kita marah dan kecewa, kenyataannya sudah terjadi. Jadi, rela atau tidak rela terbukti sudah terjadi.
3)    Lebih baik kita rela saja menerimanya.
4)    Sikap ikhlas atau rela ini hanya amalan dalam hati.
5)    Kita menerima kenyataan yang sudah terjadi, tetapi pikiran dan tubuh kita wajib berusaha memperbaiki kenyataan dengan cara yang diridai Allah Yang Maha Adil.
6)    Kondisi hati yang tenang ini sangat membantu proses ikhtiar. Menjadi positif dan optimal.
7)    Orang yang stres adalah orang yang tidak siap mental, tidak mau menerima kenyataan yang ada.
8)    Pikirannya selalu tidak sesuai dengan kenyataan, sibuk menyesali sesuatu yang sudah tidak ada, dan mengharapkan yang tidak mungkin terjadi, sungguh sengsara yang dibuat sendiri.
9)    Jadi, hati kita harus rela menerima kenyataan apa pun yang sudah terjadi, sambil berusaha memperbaiki kenyataan pada jalan yang diridahi Allah.  

8.    Pedoman ke-3: Jangan mempersulit diri.
1)    Al-Quran surah Alam Nasrah (surah ke-94) ayat 5-6.
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

      Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya, bersama kesulitan itu ada kemudahan.

2)    Sampai dua kali Allah menyampaikan janji-Nya, Tidak mungkin dalam hidup ini terus menerus dalam kesusahan, karena dunia ini bukan neraka.
3)    Juga, tidak mungkin dalam hidup ini selamanya mudah dan lapang, karena dunia ini bukan surga.
4)    Sehingga dalam menghadapi masalah apa pun, jangan membesar-besarkan dan jangan mempersulit diri.
5)    Hal ini, akan menambah masalah tampak lebih seram daripada kenyataan sebenarnya.
6)    Yakinlah, bahwa Allah Yang Maha Teliti pasti telah mengukur ujian yang menimpa kita, pasti sesuai dengan takaran yang tepat dan presisi keadaan dan kemampuan kita.

9.    Pedoman ke-4: Evaluasi diri.
1)    Yaitu menilai diri kita sendiri.
2)    Hidup ini laksana suara gaung di pegunungan, apa yang kita bunyikan, suara itu akan kembali kepada diri kita sendiri.
3)    Segala yang terjadi adalah hasil perilaku yang kita kerjakan.
4)    Al-Quran surat Al-Zalzalah (surah ke-99) ayat 7-8.

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

     Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa  mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat balasannya.

5)    Misalnya, sebuah kerikil mengenai kening kita, maka kita harus rela dan  merenung, mengapa Allah menimpakan kerikil kepada kita, padahal lapangan sangat luas dan kepala begitu kecil.
6)    Mungkin ini peringatan bahwa kita sering lupa bersujud, atau sujud kita lalai dari mengingat Allah.
7)    Tidak mungkin Allah menciptakan sesuatu dengan sia-sia, pasti ada hikmahnya.
8)    Jangan kita terjebak hanya menyalahkan orang lain.
9)    Sikap emosi hanya memberikan  sedikit nilai tambah bagi pribadi kita dan bahkan dapat menimbulkan masalah baru.
10) Jadi, marilah kita jadikan setiap masalah untuk memperbaiki diri kita.

10.  Pedoman ke-5: Hanya Allah penolong kita.
1)    Al-Quran surah At-Talaq (surah ke-65) ayat 2-3.

فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِنْكُمْ وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
      Siapa yang bertakwa kepada Allah, akan diberi  jalan keluar dari setiap urusannya, dan diberi rezeki dari arah yang tidak diduga. Siapa saja yang bertakwa kepada Allah, akan dicukupi segala keperluannya”.

2)     Segala sesuatu bisa terjadi, berupa nikmat atau musibah, hanya dengan izin Allah. Meskipun manusia dan jin bergabung untuk menjanjikan sesuatu, tidak akan pernah berhasil, apabila  Allah tidak mengizinkan.
3)    Oleh karena itu, manusia paling bodoh yang berharap dan takut kepada selain Allah.
4)    Jadi, hanya Allah penolong kita.
5)    Manusia hanya berasal (maaf) setetes sperma, berjalan kemana-mana membawa kotoran dalam perutnya dan kelak ujungnya akan menjadi bangkai.
6)    Pendek kata, kita jangan takut menghadapi masalah, tetapi takutlah tidak mendapatkan pertolongan dari Allah.

11. Dengan pedoman di atas,  semoga membuat masalah yang ada menjadi jalan pendidikan, agar kita semakin dewasa, meluaskan pengalaman, dan melipatgandakan pahala, amin.
Daftar Pustaka.
1.    Gymnastiar, Abdullah, 2002 : Pedoman Praktis dalam Menghadapi masalah sehari-hari. Penerbit : MQS Pustaka Grafika, Bandung.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.
3.    Tafsirq.com online







0 comments:

Post a Comment