Saturday, March 7, 2020

3795. BADUI MENGHISAB ALLAH


BADUI MENGHISAB ALLAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Seorang Badui telah memeluk Islam.
2.    Dia berikrar Dua Kalimat Syahadat (Saya bersaksi tidak ada tuhan selain Allah, dan saya bersaksi Nabi Muhammad utusan Allah).
3.    Dia mengikuti jejak kepala sukunya.
4.    Si Badui telah masuk Islam, karena hasil dakwah dari para pemimpinnya.
5.    Dia belajar cara beribadah agama Islam dari tokoh kabilahnya.
6.    Si Badui tergolong ekonomi lemah, tidak pintar, dan belum pernah bepergian ke luar dari desanya.
7.    Dia orang “ndeso”, tempat tinggalnya terpencil, dan “adoh kawat”.
8.    Si Badui belum pernah ke Madinah.
9.    Dia belum pernah bertemu Rasulullah sehingga tidak mengenal wajah beliau.
10. Tetapi dengan segala keterbatasannya, dia sudah menjadi seorang  mukmin yang baik.
11. Dia sangat mencintai Nabi Muhammad.

12. Pada suatu hari rombongan kabilah sukunya pergi ke Mekah melaksanakan ibadah umrah.
13. Si Badui ikut dalam rombongan.
14. Ketika rombongannya melaksanakan tawaf mengelilingi Kakbah, si Badui selalu  mengikuti di belakang rombongannya.
15. Kemudian si Badui terpisah dari rombongan.
16. Dia tetap melaksanakan tawaf.
17. Si Badui berjalan sambil berzikir, “Ya Karim, Ya Karim, … ” berulang-ulang.
18. Dia bukan orang cerdas, dan tidak mampu menghafal doa tawaf.
19. Selama tawaf dia hanya membaca, “Ya Karim, Ya karim, …”, berulang-ulang.
20. Tiba-tiba dia merasa ada yang mengikutinya.
21. Orang itu selalu berjalan menempel di belakangnya.
22. Orang itu ikut menirukan ucapannya, “Ya Karim, Ya Karim, ...” seperti dirinya.
23. Si Badui bergeser, berpindah agak menjauh, agar tidak diikuti orang tersebut.
24. Dia menyangka orang itu mengolok-oloknya.
25. Tetapi meskipun dia bergeser dan menjauh, tetapi orang itu tetap membuntutinya.
26. Kemana pun dia bergerak, orang itu selalu mengikutinya.
27. Akhirnya, si Badui menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya 180 derajat, lalu berbalik menghadap orang itu.
28. Si Badui berkata,”Wahai, orang yang berwajah cerah dan berbadan bagus, apakah engkau memperolok-olokku?”
29. “Demi Allah, engkau akan kulaporkan kepada kekasihku”. 
30. Orang itu menjawab, “Siapakah kekasihmu itu?”.
31. Si Badui berkata, “Nabiku, Nabi Muhammad Rasulullah”.
32. Mendengar jawaban itu, lelaki itu tampak tersenyum.
33. Lelaki itu bertanya, “Apakah engkau belum mengenal dan bertemu dengan Nabimu itu, wahai saudaraku, Badui?”
34. “Belum,” jawab Si Badui. 
35. Lelaki itu berkata lagi,”Bagaimana mungkin engkau mencintainya, padahal engkau tidak mengenalnya?”
36. “Bagaimana pula keimananmu kepadanya?”
37. Si Badui menjawab,“Aku beriman atas kenabiannya, meskipun aku belum pernah melihatnya.”
38. “Aku membenarkan kerasulannya, meskipun aku belum pernah bertemu dengannya.”
39. Lelaki itu tersenyum lagi dan berkata, “Wahai saudaraku orang Badui, aku ini Nabimu di dunia dan pemberi syafaat kepadamu di akhirat kelak.”
40. Memang, lelaki yang selalu mengikuti si Badui adalah Nabi Muhammad, yang saat itu juga sedang melaksanakan umrah.
41. Rasulullah mengikuti si Badui ketika sedang tawaf.
42. Rasulullah melihat si Badui yang polos, unik, dan terpisah dari rombongannya, tetapi dia tampak begitu khusuk dalam melaksanakan tawaf.
43. Si Badui memandang Rasulullah, seakan-akan tidak percaya, kaget bercampur gembira.
44. Dia  terpana, lalu matanya berkaca-kaca.
45. Dia mendekat kepada Rasulullah dan merendahkan badannya akan mencium tangan beliau.
46. Rasulullah memegang pundaknya sambil bersabda,”Wahai saudaraku orang Badui, janganlah engkau memperlakukanku seperti orang asing memperlakukan rajanya. Sesungguhnya, Allah mengutusku bukan sebagai orang sombong dan sewenang-wenang. Tetapi Allah mengutusku dengan kebenaran dan memberikan kabar gembira, berupa kenikmatan di surga serta memberikan peringatan, tentang pedihnya azab neraka.

47. Si Badui lalu berdiri termangu.

48. Tampak jelas raut wajah kegembiraannya, karena bisa berjumpa dengan Rasulullah yang dicintainya.

49. Tiba-tiba malaikat Jibril turun kepada Rasulullah menyampaikan beberapa kalimat untuk si Badui.
50. “Wahai Badui, sesungguhnya kelembutan dan kemuliaan Allah. Ya, Karim, Yang Maha Pemurah, Maha Memberi tanpa diminta akan menghisab dan memperhitungkan segala perbuatan manusia.”
51. Rasulullah menyampaikannya  kepada si Badui.
52. Si Badui bertanya, “Apakah Allah akan menghisabku, Ya Rasulullah?”
53. Rasulullah bersabda, “Benar Allah akan menghisabmu, jika Allah menghendaki.”
54. Tiba-tiba Badui mengucapkan sesuatu yang tidak terduga, “Demi kebesaran dan keagungan Allah, jika Allah menghisabku, maka aku juga akan menghisab Allah.”
55. Rasulullah bersabda sambil tersenyum, “Wahai saudaraku, engkau menghisab Allah dalam hal apa?” 
56. Si Badui menjawab,”Jika Allah menghisabku atas dosaku, maka aku akan menghisab Allah atas Maha Pengampunan-Nya. Jika Allah menghisabku atas kemaksiatanku, maka aku akan menghisab Allah atas Maha Pemaaf-Nya. Jika Allah menghisabku atas kekikiranku, maka aku akan menghisab Allah atas Maha Kedermawanan-Nya”.

57. Rasulullah terharu mendengarkan jawaban si Badui.
58. Rasulullah meneteskan air mata sampai membasahi jenggot beliau.
59. Rasulullah mendengar jawaban sederhana yang menunjukkan betapa akrabnya si Badui dengan Allah, dan betapa tinggi makrifatnya kepada Allah, padahal dia belum pernah mendapatkan didikan langsung dari beliau.

60. Malaikat Jibril turun lagi menemui Rasulullah.
61. Malaikat Jibril berkata, “Wahai Muhammad, Allah mengirim salam kepadamu dan berfirman,”Kurangi tangismu, karena dapat memengaruhi para malaikat dalam bertasbih. Dan sampaikan kepada saudaramu, si Badui, bahwa dia tidak perlu menghisab Allah, karena Allah tidak akan menghisabnya dan dia termasuk penghuni surga.”


Daftar Pustaka
1.    Katsir, Ibnu. Kisah Para Nabi. Penerbit Pustaka Azzam. Jakarta 2011.
2.    Sahil, Azharuddin. Indeks Al-Quran. Panduan Mudah Mencari Ayat dan Kata dalam Al-Quran. Penerbit Mizan. Bandung 2007.
3.    Kisah Para Sahabat.

     
      


Related Posts:

  • 1036.TANYA-13 CATATAN HAJI 2018 (Seri ke-27M) (Oleh : M. Yusron Hadi bin HM. Tauchid Ismail, Sidoarjo, Jawa Timur) (Regu 23, rombongan 6, kloter 71 Surabaya… Read More
  • 1037. TANYA-14 CATATAN HAJI 2018 (Seri ke-27N) (Oleh : M. Yusron Hadi bin HM. Tauchid Ismail, Sidoarjo, Jawa Timur) (Regu 23, rombongan 6, kloter 71 Surabaya) TAN… Read More
  • 1037. TANYA-14 CATATAN HAJI 2018 (Seri ke-27N) (Oleh : M. Yusron Hadi bin HM. Tauchid Ismail, Sidoarjo, Jawa Timur) (Regu 23, rombongan 6, kloter 71 Surabaya… Read More
  • 1037. TANYA-14 CATATAN HAJI 2018 (Seri ke-27N) (Oleh : M. Yusron Hadi bin HM. Tauchid Ismail, Sidoarjo, Jawa Timur) (Regu 23, rombongan 6, kloter 71 Surabaya… Read More
  • 1037. TANYA-14 CATATAN HAJI 2018 (Seri ke-27N) (Oleh : M. Yusron Hadi bin HM. Tauchid Ismail, Sidoarjo, Jawa Timur) (Regu 23, rombongan 6, kloter 71 Surabaya… Read More

0 comments:

Post a Comment