Saturday, March 7, 2020

3799. RISIKO DITANGGUNG SENDIRI


RISIKO DITANGGUNG SENDIRI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
1.    Para syuhada yang gugur di medan juang, pada hakikatnya masih terus dan akan terus hidup.
2.    Menurut Al-Quran, hidup tidak hanya sekali saja, tetapi 2 kali.

3.    Al-Quran surah Al-Mukmin (surah ke-40) ayat 11.

قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَىٰ خُرُوجٍ مِنْ سَبِيلٍ
    
     Mereka menjawab,”Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami 2 kali dan telah menghidupkan kami 2 kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?
4.    Hidup itu 2 kali dan jenisnya juga beraneka ragam.
5.    Terdapat kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia.
6.    Ada pula kehidupan Allah.
7.    Terdapat kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
8.    Terdapat orang yang masih beredar darahnya dan berdenyut jantungnya, tetapi dinilai telah mati.
9.    Ada pula yang otak dan jantungnya tidak berfungsi lagi, tetapi menurut Allah dia masih hidup dan memperoleh rezeki dari Allah.

10. Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 22.

وَمَا يَسْتَوِي الْأَحْيَاءُ وَلَا الْأَمْوَاتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُسْمِعُ مَنْ يَشَاءُ ۖ وَمَا أَنْتَ بِمُسْمِعٍ مَنْ فِي الْقُبُورِ
     
      Dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tidak sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.
11. Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 169.

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
     Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.

12. Kehidupan ke-1 sangat pendek, sebentar, dan singkat apabila dibandingkan dengan kehidupan yang ke-2 yang kekal abadi.
13. Nilai kehidupan ke-2 ditentukan oleh pandangan kita dan buahnya terhadap kehidupan ke-1.
14. Kedua kehidupan sangat berhubungan dan berkesinambungan.
15. Semakin tinggi nilai kehidupan seseorang, dia semakin bebas dari kebutuhan hidup di dunianya.
16. Kehidupan ke-2, yaitu kehidupan di akhirat adalah kehidupan yang sempurna.
17. Dalam kehidupan di akhirat, orang terbebas dari segala macam kebutuhan hidupnya.
18. Kehidupan di akhirat bebas dari kebutuhan “fa'ali” (makan, minum, dan seksual).
19. Dalam kehidupan ke-2 semua kebutuhan “fa’ali” tersedia dengan melimpah.
20. Dalam kehidupan di surga, manusia terbebas dari perasaan sedih, gelisah, dan takut.
21. Di surga tidak ada yang ditakuti, disesali, dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

22. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 62.

وَمَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَنْ يَغُلَّ ۚ وَمَنْ يَغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
     
      Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

23. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 112.

بَلَىٰ مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

      (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedangkan dia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
24. Manusia adalah makhluk sosial, sehingga manusia harus bekerja sama dengan sesamanya untuk kelangsungan hidupnya di dunia.
25. Manusia dituntut mengembangkan kemanusiaan dalam dirinya sendiri, juga dituntut untuk mengembangkan kemanusiaan dalam masyarakatnya.
26. Manusia membutuhkan ilmu yang sangat berguna bagi dirinya dan bagi orang lain selama kehidupan di dunia.
27. Dalam kehidupan di akhirat kelak masing-masing manusia akan datang sendiri-sendiri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
28. Keimanan dan amal kebaikan dalam kehidupan di dunia sekarang ini, sangat menentukan berhasil atau gagalnya kehidupan di akhirat kelak.
1)    Di akhirat kelak orang akan mendapatkan kebahagiaan.
2)    Atau menderita dalam siksaan dalam neraka Jahanam.
29. Orang yang akan merasakan kebahagiaan di akhirat atau menderita siksaan dalam neraka Jahanam, semuanya ditentukan oleh sikap, perilaku, dan perbuatan manusia itu sendiri selama hidupnya di dunia.
.
Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment