Sunday, March 8, 2020

3805. ISLAM TAK MENYEMBAH KAKBAH


ISLAM TAK MENYEMBAH KAKBAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Sebagian orang berpendapat Nabi Muhammad melarang menyembah berhala.
2.    Tetapi umat Islam sendiri ketika melakukan salat menunduk di hadapan Kakbah, yang berarti menyembah batu bernama Kakbah.

A.   Penjelasan umat Islam tidak menyembah Kakbah.
1.    Ke-1: Umat Islam salat menghadap Kakbah karena diperintah Allah.
1)    Kakbah adalah arah (kiblat) umat Islam menghadapkan wajahnya ketika melaksanakan salat.
2)    Tetapi umat Islam tidak menyembah Kakbah, meskipun wajahnya menghadap Kakbah.
3)    Umat Islam salat menghadap Kakbah karena diperintah oleh Allah.
4)    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 144 memerintahkan  menjadikan Kakbah di Masjidil Haram sebagai kiblat .

قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ

       Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkan mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkan mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidilharam itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

2.    Ke-2: Islam percaya pengembangan kesatuan.
1)    Jika tidak ada kiblat yang menyatukan arah, umat Islam akan melakukan salat ke arah yang disukainya.
2)     Jika tidak ada kiblat yang menyatukan, maka umat Islam ketika salat, akan menghadapkan wajahnya ke arah utara, selatan, timur, barat, dan ke arah lainnya.
3)    Agar semua umat Islam bersatu, maka diperintahkan oleh Allah agar semua wajahnya menghadap ke arah satu kiblat.
4)    Dengan adanya satu kiblat, maka semua umat Islam seluruh penjuru dunia ketika salat bersatu menghadapkan wajahnya ke Kakbah.
5)    Umat Islam yang berada di sebelah barat Kakbah, salatnya menghadap ke arah timur.
6)    Umat Islam yang berada di sebelah timur Kakbah, salatnya menghadap ke arah barat, begitu seterusnya.

3.    Penjelasan ke-3: Kakbah terletak di pusat peta dunia.
1)    Umat Muslim adalah orang pertama yang menggambar peta dunia.
2)    Mereka menggambar peta dunia dengan meletakkan selatan di atas peta dan utara di bawah peta.
3)    Posisi Kakbah berada di tengah-tengah pusat dunia.
4)    Kemudian para ahli Barat menggambar peta dunia.
5)    Mereka meletakkan utara di atas peta dan selatan di bawah peta.
6)    Tetapi Kakbah tetap terletak di tengah-tengah pusat peta dunia.

4.    Penjelasan ke-4: Umat Islam tawaf mengelilingi Kakbah 7 kali.
1)    Tawaf mengelilingi Kakbah menandakan hanya ada satu Tuhan Yang Maha Kuasa yaitu Allah.
2)    Sebagai keimanan dan penyembahan kepada satu Tuhan, sebagaimana setiap lingkaran hanya memiliki satu titik pusat.
3)    Tawaf menandakan hanya ada satu Tuhan.
4)    Hanya Allah Yang Maha Kuasa, satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.

5.    Penjelasan ke-5: Kisah Umar bin Khattab.
1)    Umar bin Khaththab berkata, “Aku tahu Hajar Aswad sebuah batu yang tidak bisa memberikan kebaikan atau kerugian. Seandainya aku tidak pernah melihat Nabi menyentuh dan menciummu, maka aku tidak akan pernah menyentuh dan menciummu.”

6.    Penjelasan ke-6: Muazin berdiri di atas Kakbah.
1)    Pada zaman Nabi Muhammad, orang Islam berdiri di atas Kabah untuk mengumandangkan azan.
2)    azan adalah seruan untuk mengerjakan salat.
3)    Ketika azan umat Islam berdiri di atas Kakbah.
4)    Hal ini membuktikan umat Islam tidak menyembah Kakbah.
5)    Tidak ada orang yang berani berdiri di atasnya dan menginjak-injak sesuatu yang di sembahnya.

7.    Penjelasan ke-7: Perubahan arah kiblat di Masjid Qiblatain.
1)    Senin, bulan Rajab tahun ke-2 Hijriah, waktu Zuhur turun wahyu Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 144 yang memerintahkan untuk menjadikan Kakbah di Masjidil Haram sebagai kiblat.
2)    Waktu salat Asar, para sahabat masih salat di Masjid Qiblatain (dua kiblat) menghadap kiblat ke utara (ke Masjidil Aqsa/Baitul Maqdis) di Palestina.
3)    Di tengah salat, terdapat seorang makmum masbuk (terlambat datang) yang berteriak bahwa Rasululah dan para sahabat di Masjid Nabawi salat menghadap ke aras selatan (ke Masjidil Haram) di Mekah.
4)    Serentak imam dan para makmum berputar 180 derajat, mengubah arah kiblat dari utara (Masjidil Aqsa) di Palestina, ke selatan (Masjidil Haram) di Mekah.
5)    Karena peristiwa tersebut, Masjid Bani Salamah dikenal dengan nama Masjid Qiblatain (masjid dua kiblat).
6)    Pergantian arah kiblat dalam salat menunjukkan salah satu bukti Rasulullah dan umat Islam tidak menyembah Kakbah.


Daftar Pustaka
1.    Dr. Zakir Naik, internet.
2.    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
4.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
5.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
6.    Tafsirq.com online.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment