MAKNA KHALIFAH
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

1. Kata “khalifah” dalam bentuk tunggal terulang
2 kali dalam Al-Quran:
1) Surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 30.
2) Surah Shad (surah ke-38) ayat 26.
2. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 30.
Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi”. Mereka berkata,”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan
berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
3. Al-Quran surah Shad (surah ke-38) ayat 26.
Hai Daud, Sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka
bumi, Maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena dia akan menyesatkan kamu dari
jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapatkan
azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.
4. Ada 2 bentuk plural yang digunakan Al-Quran.
1) Khalaif, terulang sebanyak 4, yakni pada surah:
a. Al-An'am 165.
b. Yunus 14 dan 73.
c. Fathir 39.
2) Khulafa, terulang sebanyak 3 kali, yaitu pada
surah:
a. Al-A'raf 69 dan 74.
b. Al-Naml 27:62.
5. Keseluruhan kata tersebut berakar dari
kata “khulafa” yang pada mulanya berarti “di belakang”.
6. Kata “khalifah” sering diartikan sebagai “pengganti”,
karena yang menggantikan berada di belakang sesudah yang digantikannya.
7. Orang menggantikan artinya melaksanakan
sesuatu atas nama yang digantikan, bersama yang digantikan maupun sesudahnya.
8. Penggantian kekhalifahan dapat terlaksana
akibat ketiadaan di tempat, kematian, atau ketidakmampuan orang yang digantikan.
9. Dapat juga akibat penghormatan yang diberikan
kepada yang menggantikan.
10. Perbedaan bentuk kata “khalifah”, “khalaif”,
dan “khulafa” masing-masing mempunyai konteks makna tersendiri yang berbeda.
11. Dalam Al-Quran kata “khalifah” hanya
terulang 2 kali dan konteks pembicaraannya.
12. Dalam ayat surah Shad menguraikan
sebagian sejarah kehidupan Nabi Daud.
13. Nabi Daud berhasil membunuh Jalut.
14. Allah memberikan Daud kekuasaan, hikmah, dan
mengajarkan yang dikehendaki Allah.
15. Kekhalifahan yang dianugerahkan kepada
Daud bertalian dengan kekuasaan mengelola wilayah tertentu.
16. Hal ini diperoleh berkat anugerah Allah yang
mengajarkan kepadanya hikmah dan ilmu pengetahuan.
17. Kata “khulafa” dapat diartikan pengelolaan
kekuasaan politik wilayah tertentu.
18. Kata “khalaif” tidak mengesankan adanya
kekuasaan.
19. Al-Quran menyebut “khalaif” untuk orang
yang tidak memiliki kekuasaan politik, , tanpa menggunakan bentuk mufrad (tunggal).
20. Bentuk mufrad (tunggal) tidak dipakai untuk
makna tersebut agaknya mengisyaratkan kekhalifahan diemban oleh setiap orang
tidak dapat terlaksana tanpa bantuan orang lain.
21. Kata “khalifah” bermakna penguasa dalam
bidang politik.
22. Hal ini dapat terwujud dalam diri pribadi
seseorang atau diwujudkan dalam bentuk otoriter (dictator).
23. Nabi Adam dan Nabi Daud adalah khalifah yang
pernah tergelincir, tetapi diampuni.
24. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat
36.
فَأَزَلَّهُمَا ٱلشَّيْطَٰنُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا
فِيهِ ۖ وَقُلْنَا ٱهْبِطُوا۟ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِى ٱلْأَرْضِ
مُسْتَقَرٌّ وَمَتَٰعٌ إِلَىٰ حِينٍ
Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan".
Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan".
25. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 37.
فَتَلَقَّىٰٓ ءَادَمُ مِن رَّبِّهِۦ كَلِمَٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ
ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
26. Al-Quran surah Shad (surah ke-38) ayat 22-25.
إِذْ دَخَلُوا۟
عَلَىٰ دَاوُۥدَ فَفَزِعَ مِنْهُمْ ۖ قَالُوا۟ لَا تَخَفْ ۖ خَصْمَانِ بَغَىٰ بَعْضُنَا
عَلَىٰ بَعْضٍ فَٱحْكُم بَيْنَنَا بِٱلْحَقِّ وَلَا تُشْطِطْ وَٱهْدِنَآ إِلَىٰ سَوَآءِ
ٱلصِّرَٰطِ
إِنَّ هَٰذَآ أَخِى لَهُۥ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ نَعْجَةً وَلِىَ نَعْجَةٌ وَٰحِدَةٌ فَقَالَ أَكْفِلْنِيهَا وَعَزَّنِى فِى ٱلْخِطَابِ
قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ إِلَىٰ نِعَاجِهِۦ ۖ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ ٱلْخُلَطَآءِ لَيَبْغِى بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَقَلِيلٌ مَّا هُمْ ۗ وَظَنَّ دَاوُۥدُ أَنَّمَا فَتَنَّٰهُ فَٱسْتَغْفَرَ رَبَّهُۥ وَخَرَّ رَاكِعًا وَأَنَابَ ۩
فَغَفَرْنَا لَهُۥ ذَٰلِكَ ۖ وَإِنَّ لَهُۥ عِندَنَا لَزُلْفَىٰ وَحُسْنَ مَـَٔابٍ
إِنَّ هَٰذَآ أَخِى لَهُۥ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ نَعْجَةً وَلِىَ نَعْجَةٌ وَٰحِدَةٌ فَقَالَ أَكْفِلْنِيهَا وَعَزَّنِى فِى ٱلْخِطَابِ
قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ إِلَىٰ نِعَاجِهِۦ ۖ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ ٱلْخُلَطَآءِ لَيَبْغِى بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَقَلِيلٌ مَّا هُمْ ۗ وَظَنَّ دَاوُۥدُ أَنَّمَا فَتَنَّٰهُ فَٱسْتَغْفَرَ رَبَّهُۥ وَخَرَّ رَاكِعًا وَأَنَابَ ۩
فَغَفَرْنَا لَهُۥ ذَٰلِكَ ۖ وَإِنَّ لَهُۥ عِندَنَا لَزُلْفَىٰ وَحُسْنَ مَـَٔابٍ
Ketika
mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut karena (kedatangan) mereka. Mereka
berkata, "Janganlah kamu merasa takut; (kami) adalah dua orang yang berperkara
yang salah seorang dari kami berbuat dzalim kepada yang lain; maka berilah
keputusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran
dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus.
Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai 99 sembilan
ekor kambing betina dan aku mempunyai 1 ekor saja. Maka dia berkata, "Serahkan
kambingmu itu kepadaku dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan".
Daud berkata, "Sesungguhnya dia telah
berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu untuk ditambahkan kepada
kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu
sebagian mereka berbuat zalim kepada yang lain, kecuali orang orang yang beriman
dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikit mereka ini". Dan Daud
mengetahui Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu
menyungkur sujud dan bertobat.
Maka Kami ampuni kesalahannya. Dan
sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali
yang baik.
27. Kesimpulannya.
1) Kata “khalifah” digunakan Al-Quran untuk
siapa pun yang diberi kekuasaan mengelola suatu wilayah.
2) Seorang khalifah berpotensi melakukan kesalahan,
sehingga Nabi Adam dan Nabi Daud diperingatkan agar tidak mengikuti hawa nafsu.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
3. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
0 comments:
Post a Comment