CARA MELAWAN CORONA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. OPO TUMON
2. Oleh : Dahlan Iskan
3. Begitu banyak yang
bertanya ke Korea Selatan: bagaimana tanpa lock down jumlah penderita Covid-19
terus menurun.
4. Yang bertanya termasuk
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
5. Juga Presiden Prancis
Emmanuel Macron.
6. Begitulah pengakuan
Presiden Korsel, Moon Jae-in, Selasa lalu.
7. Saya tidak berani ikut
bertanya. Takut balik ditanya: emangnya Anda mampu membeli berapa juta set alat
test Covid-19?
8. Atau pertanyaan lebih
rendah dari itu: emangnya Anda mampu melakukan test 320.000 penduduk hanya
dalam waktu sebulan?
9. Atau: emangnya
penduduk di Indonesia bisa sedisiplin Korea Selatan?
10. Bukankah saat di
negeri Anda diliburkan justru berbondong-bondong rekreasi?
11. Amerika
ikut tersengat Korea Selatan.
12. Saat
Korsel sudah mengetes 320.000 penduduknya, Amerika baru bisa 5.000.
13. Angka
itu begitu njomplang –belum lagi diukur dari jumlah penduduk Amerika yang 5
kali lebih besar.
14. Sebagai
bandingkan media di Singapura kemarin menyebut Indonesia sudah mengetes 1.200
orang penduduknya.
15. Tapi
Amerika lagi mengejar angka itu.
16. Trump
lagi terpojok.
17. Semua
yang ia nafikan akhirnya ia lakukan: ia sendiri melakukan tes Covid-19 –yang
awalnya berkeras menolak.
18. Padahal
Trump baru menemui Presiden Brasil Jail Bolsonaro –yang seminggu kemudian dinyatakan
menderita Covid-19.
19. Trump
bisa menepuk dada. Hasil testnya: negatif.
20. Trump
sudah mau membatalkan kampanye politiknya.
21. Ia
juga sudah menjanjikan menggratiskan biaya tes untuk seluruh rakyat Amerika.
22. Bahkan
Trump sudah mau mengurangi bicara.
23. Ia
sudah meminta Wakil Presidennya, Mike Pence, yang lebih banyak bicara soal
Covid-19.
24. Itu
setelah Capres Partai Demokrat Joe Biden menjawab pertanyaan wartawan: apa
program besarnya untuk menanggulangi Covid-19?
25. Jawab
Biden: menutup mulut Trump.
26. Langkah
Trump lainnya: mencari penemu obat baru untuk melawan Covid-19.
27. Ia
bermaksud membayar sebuah lembaga riset swasta di Jerman Rp 15 triliun.
28. Agar
memproduksi anti-Covid-19 khusus untuk Amerika –jangan dijual ke pihak lain.
29. Perusahaan
riset tersebut, CureVac, belum tentu bisa segera memproduksinya –tapi
diperkirakan punya kemampuan untuk itu.
30. Hanya
saja Jerman langsung menghadangnya: Jerman tidak untuk dijual.
31. Itulah
kata pemimpin Jerman, Angela Merkel menanggapi langkah Trump.
32. Di
Amerika sendiri diberitakan sudah mampu melakukan uji coba obat sejenis.
33. Sudah
disuntikkan ke 45 orang sehat –yang mau jadi relawan uji coba.
34. Obat
baru itu disuntikkan di lengan atas mereka.
35. Itu
untuk mengetahui efek samping obat tersebut.
36. Tapi
tes seperti itu masih panjang.
37. Prosedurnya
banyak.
38. Paling
cepat setahun.
39. Bahkan
bisa 18 bulan –barulah bisa diproduksi.
40. Itu
pun kalau hasil tesnya berhasil.
41. Atau
meniru Korsel.
42. Izin
memproduksi penemuan baru untuk alat test Covid-19 keluar dalam satu minggu.
43. Soal
penemuan obat anti-Covid-19 Tiongkok sudah lebih dulu mengumumkan.
44. Februari
lalu.
45. Yakni
ketika militer diperintahkan terjun ikut mengatasi Covid-19 –di pusat wabah
itu: Wuhan.
46. Militer
membangun rumah sakit darurat di gedung olahraga yang besar di Wuhan. Semua
dokter dan perawatnya militer.
47. Sebelum
mulai bertugas mereka disuntik anti-Covid-19.
48. Juga
di lengan atas mereka.
49. Agar
tidak tertular.
50. Video
penyuntikan ini dipublikasikan secara luas.
51. Dua
minggu lalu rumah sakit darurat tersebut ditutup.
52. Jumlah
penderita baru di Wuhan sudah menurun drastis.
53. Waktu
penutupan itu dilakukan tinggal 46 pasien baru Covid-19 di Wuhan.
54. Itu
cukup ditangani rumah sakit reguler.
55. Seminggu
setelah penutupan itu hanya ada 1 pasien baru Covid-19 di Wuhan.
56. Kegembiraan
hari itu bukan hanya misi militer sudah berhasil, tapi juga ini: tidak satu pun
dokter dan perawatnya yang tertular Covid-19.
57. Nama
pemimpin mereka pun melambung tinggi.
58. Seorang
mayor jendral. Wanita. Dokter. Ilmuwan. Ahli virus. Umur 54 tahun.
59. Namanya:
Mayjen Chen Wei. Ahli epidemiologist dan virologist.
60. Apakah
nonmiliter sudah akan boleh menggunakan obat yang disuntikkan itu tergantung
evaluasi atas efek samping obat tersebut.
61. Termasuk
bagaimana bila yang disuntik tidak sesehat para tentara itu.
62. Lock
down di Tiongkok sangat berhasil.
63. Tanpa
lock down di Korsel juga berhasil –meski masih ada saja penderita baru.
64. Bagi
Korsel, sebenarnya, melakukan lock down sekali pun tidak sesulit Tiongkok.
Wilayahnya kecil.
65. Dikelilingi
laut –kecuali di perbatasan Utara.
66. Penduduknya
disiplin.
67. Tabungan
uangnya banyak.
68. Di-lock
down 3 bulan pun masih ada uang untuk
belanja.
69. Meski
begitu Korsel masih juga kecolongan.
70. Tiba-tiba
muncul penderita baru dalam jumlah besar.
71. Sekaligus
46 orang.
72. Hanya
dalam 1 hari.
73. Setelah
ditelusuri penyebabnya satu: di sebuah gereja.
74. Nama
gereja itu: River of Grace Community Church.
75. Hari
itu, tanggal 1 dan 8 Maret, gereja melaksanakan tindakan pencegahan Covid-19
kepada jemaatnya.
76. Caranya:
tenggorokan jemaat itu disemprot dengan air garam.
77. Ada
sekitar 100 jemaat yang hadir di kebaktian hari itu.
78. Entah
dari mana resep air garam seperti itu.
79. Mungkin
karena di sana tidak ada empon-empon.
80. Tidak
ada cairan jahe yang bisa disemprotkan.
81. Ternyata
ujung semprotan itu masuk ke tenggorokan terlalu dalam.
82. Sampai
menyentuh liur yang disemprot.
83. Alat
semprot yang sama dimasukkan ke tenggorokan jemaat berikutnya.
84. Yang
duduk berjejer di dalam gereja itu.
85. Terjadilah
penularan itu.
86. Kalau
di majalah bahasa Jawa ‘Panyebar Semangat’ kegiatan di gereja itu akan masuk
rubrik Opo Tumon.
(Dahlan Iskan)
0 comments:
Post a Comment