ANEKA ARGUMEN ILMU
FILSAFAT ONTOLOGIS
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Argumen adalah alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat atau
menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.
Ontologi adalah cabang ilmu filsafat yang berhubungan dengan hakikat hidup.
Macam-macam argumen ontologis
ilmu filsafat, yaitu:
1. Monisme.
2. Naturalisme.
3. Materialisme.
4. Idealisme.
5. Dualisme.
6. Pluralisme.
7. Empiris
Logis.
1. Monisme.
Yaitu cara berpikir
yang menganggap segala sesuatu hakikat sebenarnya hanya satu.
Keragaman di alam
semesta sesungguhnya semu .
Karena hakikat
sebenarnya semuanya satu.
Monisme melahirkan 2
kutub pikiran besar, yaitu:
1) Materialisme.
2) Idealisme.
Materialisme menganggap
semua di alam semesta hakikatnya hanya satu.
Yaitu materi.
Idealisme menganggap
semua di alam semesta hakikatnya hanya satu.
Yaitu ide.
2. Naturalisme
Yaitu cara berpikir
yang menerima natur (alam) sebagai seluruh realitas.
Nature (alami) adalah
dunia asli yang diungkapkan kepada kita oleh sains alam.
Jargon naturalisme
adalah semua hal yang alami pasti benar dan baik.
Hal yang tak alami dianggap
palsu dan manipulasi.
Paham naturalisme jika
menggambar dan membuat patung manusia.
Maka bentuknya asli
telanjang.
Hal itu disebut alami
sejati.
Jika manusia pakai baju,
maka itu tak alami lagi.
Pria mencintai wanita
itu alami.
Hal itu dianggap
benar.
Dalam istilah agama,
natural itu sunatullah.
Naturalisme berlawanan
dengan supernaturalisme.
Supernaturalime berpandangan
dualistik terhadap alam semesta.
Yaitu menganggap ada dunia
lain di luar alam nyata.
3. Materialisme
Materiaslime bagian
dari naturalisme terbatas.
Materialisme menganggap
materi ada sebelum jiwa.
Dunia materi adalah
yang pertama.
Dan pikiran tentang
dunia adalah yang kedua.
Materialisme berpendapat
atom materi muncul sendiri.
Dan bergerak membentuk
unsur alam semesta.
Akal dan kesadaran
termasuk di dalamnya.
Alam semesta adalah
kesatuan material yang tak terbatas.
Alam termasuk segala
materi dan energi (gerak dan tenaga) selalu ada dan tetap akan ada selamanya.
Materialisme menilai
materi menentukan yang non-materi.
Hal yang fisik menentukan
yang non-fisik.
Peribahasa materialisme,
“Pada tubuh yang sehat,
ada jiwa yang sehat.”
Padahal orang gila itu
ada yang tubuhnya sehat, tapi akalnya setres.
4. Idealisme
Pelopornya adalah
Plato.
Idealisme memandang mental
dan ide adalah kunci hakikat realitas.
Idealisme lebih menekankan
hal yang bersifat ide.
Dan merendahkan hal
yang bersifat materi dan fisik.
Idealisme menganggap
semua hal yang dilihat manusia itu tak
sempurna.
Realitas dijelaskan
dengan gejala psikis, roh, pikiran, dan bukan terkait materi.
5. Dualisme.
Dualisme memandang
realitas selalu ada 2 yang tak bisa diperas lagi.
Kenyataan selalu ada 2,
yaitu:
1)
Bahan.
2)
Bentuk.
Tak bisa hanya bahan
saja.
Atau cuma bentuk saja.
Dualisme menganggap
alam semesta selau berpasangan.
Ada malam, ada siang.
Ada pria, ada wanita.
6. Pluralisme
Pluralisme memandang bahwa
kenyataan itu plural.
Realitas itu bukan hanya 2 variabel saja.
Tapi banyak variabel lainnya.
Realitas itu tak
tunggal.
Tapi tergantung
fungsinya.
Tak mungkin ada narasi
tunggal.
Narasi adalah cerita atau deskripsi suatu kejadian.
7. Empiris
Logis
Empiris itu anti
metafisik.
Dalam empirisme tiap
penyataan agar valid.
Maka harus bisa diverifikasi.
Tiap pernyataan metafisik
adalah meaningless.
Artinya tak berguna
dan omong kosong.
Karena metafisika tak
bisa diuniversalkan.
Tak bisa diobjektifkan.
Maka sia-sia saja.
Karena metafisik tak bisa
diakses dengan pancaindra.
Maka tak ada
manfaatnya.
Metafisik disebut
spekulasi atau kira-kira.
Al-Quran surah Al-Asr
(surah ke-103 ayat 1-3.
وَالْعَصْرِ
Demi masa.
إِنَّ
الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ
Sesungguhnya manusia benar-benar
dalam kerugian.
إِلَّا
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا
بِالصَّبْرِ
Kecuali orang- yang
beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati agar menaati kebenaran
dan saling menasihati agar menetapi kesabaran.
(Sumber Ngaji Filsafat
Dr Fahrudin Faiz)
0 comments:
Post a Comment