SUFI ANGGAP CINTA DUNIA
SUMBER SEGALA DOSA BESAR
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Cara sufi melihat
dunia dan seisinya.
Hasan Basri berpendapat
1. Dunia
itu seperti ular.
Terasa mulus saat disentuh
kulit.
Tapi racunnya
mematikan.
Harus berhati-hati
dengan dunia.
Jadikan dunia sebagai
alat.
Bukan sebaliknya.
Jangan kamu yang
diperalat oleh dunia.
2. Dunia
itu seperti janda tua yang sudah bungkuk.
Sejak dulu banyak pria
yang mencintainya.
Tapi semuanya sudah
mati meninggalkannya.
Maka kamu mendapat
dunia ini hanya bekas mereka.
3. Dunia
ini tempat beramal kebaikan.
Barang siapa bertemu
dunia dengan rasa benci dan zuhud
Maka dia akan bahagia
dan mendapat manfaatnya.
Barang siapa bertemu
dunia dengan rasa rindu dan hatinya tertambat.
Maka dia akan
menderita yang tak bisa ditanggungnya.
4. Demi
Allah, cinta dunia itu termasuk dosa besar.
Aku heran kepada orang
yang mencintai dunia.
Karena menganggap
cinta dunia bukan dosa besar.
Padahal semua dosa
besar ujungnya berasal dari cinta dunia.
Jangan berlomba
mendekati dunia.
Dan jangan putus asa
karena jauh dari dunia.
Anggaplah dunia itu
kecil dan tak penting.
Imam Gazali berpendapat
1. Dunia
ini hanya 3 hari.
Hari kemarin sudah
pergi dengan segala isinya yang tak terulang.
Hari esok yang belum
tentu kamu menjumpainya.
Dan hari ini menjadi
milikmu.
Maka isilah dengan
banyak amal kebaikan.
2. Hal
yang fana betapa pun banyaknya.
Tak bisa menyamai hal
yang kekal betapa pun sedikitnya.
Waspada terhadap dunia
yang cepat datang dan cepat pergi yang penuh tipuan.
3. Gambaran
hidup di dunia seperti orang tidur.
Dalam tidurnya, dia
melihat segala hal yang disenangi.
Kemudian dia terbangun
dan kecewa.
Ternyata hanya mimpi.
Kelak setelah manusia
meninggal
Dia baru sadar.
Hidup sejati itu di
akhirat.
Ternyata dunia yang
heboh itu hanya seperti mimpi saja.
Al-Quran surah Al-Asr
(surah ke-103 ayat 1-3.
وَالْعَصْرِ
Demi masa.
إِنَّ
الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ
Sesungguhnya manusia benar-benar
dalam kerugian.
إِلَّا
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا
بِالصَّبْرِ
Kecuali orang- yang
beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati agar menaati kebenaran
dan saling menasihati agar menetapi kesabaran.
(Sumber Ngaji Filsafat
Dr Fahrudin Faiz)
0 comments:
Post a Comment