UMAT ISLAM TIDAK MENYEMBAH KAKBAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Sebagian orang berpendapat bahwa Nabi Muhammad
melarang menyembah berhala, tetapi umat Islam sendiri ketika melakukan salat
menunduk di hadapan Kakbah, yang berarti menyembah batu yang bernama Kakbah.
2. Dr. Zakir Naik (ahli perbandingan agama) berasal
dari India memberikan penjelasan dan membuktikan bahwa umat Islam tidak
menyembah Kakbah.
a. Kakbah adalah arah/kiblat umat Islam
menghadapkan wajahnya ketika melaksanakan salat, tetapi umat Islam tidak
menyembah Kakbah, meskipun wajahnya menghadap Kakbah.
b. Umat Islam salat menghadap Kakbah karena
diperintah oleh Allah sesuai surah Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat
144 yang memerintahkan untuk menjadikan Kakbah di Masjidil Haram sebagai kiblat
.
قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ
ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ
الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۗ
وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh
Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkan mukamu ke arah
Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkan mukamu ke arahnya. Dan
sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Kitab (Taurat dan
Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidilharam itu adalah benar
dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan.
c. Islam percaya pengembangan kesatuan, artinya
jika tidak ada kiblat yang menyatukan arah, umat Islam akan melakukan salat ke
arah yang disukainya.
d. Apabila tidak ada kiblat, maka sebagian
umat Islam ketika melakukan salat, akan menghadapkan wajahnya ke arah utara,
sebagian lagi menghadap ke arah yang lain, dan ke arah lainnya.
e. Agar semua umat Islam bersatu, maka
diperintahkan oleh Allah agar semua wajahnya menghadap ke arah satu kiblat, yaitu
ke arah Kakbah di Masjidil Haram, Mekah.
f. Dengan adanya satu kiblat, maka semua
umat Islam si seluruh penjuru dunia ketika salat tampak bersatu menghadapkan
wajahnya ke satu arah, yaitu menghadap ke arah Kakbah di Masjidil-Haram, Mekah.
g. Umat Islam yang berada di sebelah barat
Kakbah, maka salatnya menghadap ke arah timur dan umat Islam yang berada di
sebelah timur Kakbah, maka salatnya menghadap ke arah barat, begitu seterusnya.
3. Kakbah terletak di pusat peta dunia. Umat
Muslim adalah orang yang pertama kali menggambar peta dunia, mereka menggambar
peta dunia dengan meletakkan selatan di atas peta dan utara di bawah peta,
sedangkan posisi Kakbah berada di tengah-tengah pusat dunia.
Kemudian para ahli dari Barat menggambar peta dunia, mereka meletakkan
utara di atas peta dan selatan di bawah peta. Meskipun demikian, Kakbah tetap
terletak di tengah-tengah pusat peta dunia.
4. Umat Islam ketika tawaf di Masjidil Haram
mengelilingi Kakbah 7 kali. Hal ini menandakan bahwa hanya ada satu Tuhan Yang
Maha Kuasa yaitu Allah, dan sebagai keimanan dan penyembahan kepada satu Tuhan,
sebagaimana setiap lingkaran hanya memiliki satu titik pusat.
Hal ini menandakan hanya ada
satu Tuhan, yaitu cuma Allah Yang Maha Kuasa, yaitu satu-satunya Tuhan yang
berhak disembah.
5. Umar bin Khaththab berkata, “Aku tahu
bahwa Hajar Aswad adalah sebuah batu yang tidak bisa memberikan kebaikan atau
kerugian. Seandainya aku tidak pernah melihat Nabi menyentuh dan menciummu,
maka aku tidak akan pernah menyentuh dan mencium mu.”
6. Pada zaman Nabi Muhammad, orang Islam
berdiri di atas Kabah untuk mengumandangkan azan (seruan untuk mengerjakan
salat). Ketika azan umat Islam berdiri di atas Kakbah, hal ini membuktikan
bahwa mereka tidak menyembah Kakbah.
7. Masjid Qiblatain (Masjid Dua Kiblat)
adalah salah satu bukti umat Islam tidak menyembah Kakbah, tetapi umat Islam
ketika salat menghadap Kakbah, karena diperintah oleh Allah Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang.
Daftar Pustaka
1. Tuntunan Manasik Haji dan Umrah,
Kementerian Agama RI, 2018.
2. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury.
Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah
Masjid Nabawi. Madinah 2017.
4. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah
Mekah. Mekah 2017.
5. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
6. Tafsirq.com online.
Keterangan gambar
1.
Masjid Qiblatain Madinah
2.
Kakbah



0 comments:
Post a Comment