KEESAAN BERIBADAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Jika keesaan Allah dalam sifat, zat, dan perbuatan
adalah hal yang harus diketahui dan diyakini oleh umat Islam, maka keesaan dalam
beribadah kepada Allah adalah perwujudan dari ketiga makna keesaan terdahulu.
2. Ibadah itu beraneka ragam dan
bertingkat-tingkat.
3. Salah satu ibadah paling jelas adalah
amalan tertentu yang ditetapkan cara dan kadarnya langsung oleh Allah melalui Nabi Muhammad, yang populer dengan
istilah ibadah “mahdhah” (ritual).
4. Ibadah dalam pengertian umum adalah
ibadah yang mencakup segala macam kegiatan yang dilakukan hanya karena Allah.
5. Mengesakan Allah dalam beribadah,
menuntut manusia melaksanakan segala sesuatu karena Allah.
6. Artinya segala sesuatu dan semua bentuk kegiatan
berupa ibadah “mahdhah” (ritual) yang murni, maupun kegiatan lainnya dikerjakan
hanya murni karena Allah.
7. Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat
162.
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ
وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Katakan, “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk
Allah Tuhan Semesta Alam”.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.










0 comments:
Post a Comment