KEESAAN SIFAT ALLAH
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

1. Keesaan sifat Allah Yang Maha Kuasa adalah
Allah memiliki sifat yang tidak sama dalam substansi dan kapasitasnya dengan
sifat makhluk.
2. Meskipun dalam segi bahasa kata yang
digunakan untuk menunjuk sifat Allah sama dengan sifat makhluk-Nya.
3. Misalnya, kata “Rahim” adalah sifat bagi
Allah, tetapi juga digunakan untuk menunjuk rahmat atau kasih sayang makhluk-Nya.
4. Tetapi substansi dan kapasitas rahmat dan
kasih sayang Allah berbeda dengan rahmat dan kasih sayang makhluk Allah.
5. Allah Esa dalam sifat-Nya, sehingga tidak
ada yang menyamai substansi dan kapasitas sifat Allah tersebut.
6. Sebagian ulama memahami lebih jauh tentang
Keesaan Sifat Allah bahwa Zat Allah sendiri adalah sifat Allah, mereka memahami
keesaan secara amat murni.
7. Sebagian ulama menolak adanya “Sifat”
bagi Allah, meskipun tetap yakin Allah Maha Mengetahui, Maha Pengampun, Maha
Penyantun, dan lainnya yang secara umum dikenal ada 99 “asmaul husna” (nama-nama
yang baik).
8. Sebagian ulama berpendapat bahwa “Sifat”
Allah adalah satu kesatuan, sehingga jika dengan “Tauhid Zat”, maka ditolaknya segala
unsur keterbilangan pada Zat Allah.
9. Betapapun kecilnya unsur itu, dengan “Tauhid
Sifat”, maka ditolaknya segala macam dan
bentuk ketersusunan dan keterbilangan bagi sifat Allah.
10. Berapakah jumlah sifat Allah?
11. Jawabnya,”Yang populer menurut hadis terdapat
99 sifat Allah”.
12. Sebagian ulama setelah menelusuri ayat
Al-Quran, berpendapat ada 127 nama sifat Allah yang ditemukan dalam Al-Quran,
kesemuanya adalah “asmaul husna” (nama-nama yang baik).
13. Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat
180.
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا
ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Hanya milik Allah ‘asmaul husna’ (atau nama-nama agung sesuai dengan sifat Allah), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut ‘asmaul husna’ itu dan tinggalkan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya, nanti mereka akan mendapatkan balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”.
Hanya milik Allah ‘asmaul husna’ (atau nama-nama agung sesuai dengan sifat Allah), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut ‘asmaul husna’ itu dan tinggalkan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya, nanti mereka akan mendapatkan balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan.
Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas
Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment