PAKAR TELITI WUDU UNTUK CORONA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. WASHINGTON
- Media dan para pakar akademik Barat mengulas praktik wudu umat Islam ketika
virus corona jenis baru, COVID-19, menyebar ke seluruh dunia.
2. Meski
menganggap wudu yang diajarkan Nabi Muhammad bukan praktik higienis.
3. Tetapi
mereka menggarisbawahi cara bersuci itu sebagai praktik kebersihan yang baik.
4. Ulasan
tersebut muncul di The Conservation, sebuah sumber berita, analisis, dan
komentar independen dari para pakar akademik. The Washington Post dan AP juga
ikut melansirnya, Senin (16/3/2020).
5. Dokumentasi
Netflix baru-baru ini berjudul "Pandemic: How to Prevent an Outbreak
(Pandemi: Cara Mencegah Wabah)" juga menggambarkan ritual bersuci umat
Islam, yang disebut wudu, dapat membantu menyebarkan pesan kebersihan yang
baik.
6. Dokumentasi
itu berfokus pada Syra Madad, seorang spesialis kesehatan masyarakat Muslim di
sebuah rumah sakit New York, yang mengambil waktu istirahat untuk salat di
Islamic Center of New York University.
7. Sebelum
memasuki ruang salat, Madad berhenti untuk melakukan wudu, yang mencuci mulut,
wajah serta kakinya.
8. Hukum
Islam mengharuskan penganutnya untuk membersihkan tubuh secara ritual sebelum
salat.
9. "Sebagai
seorang sarjana studi Islam yang meneliti praktik ritual di kalangan umat
Islam, saya telah menemukan bahwa praktik ini mengandung manfaat spiritual dan
fisik," kata Rose S. Aslan, pakar dari California Lutheran University.
10. Akademisi
perempuan ini aktif mengajar tentang agama-agama global, tradisi Ibrahim dan
Islam.
11. Ritual
Bersuci
12. Nabi
Muhammad memberikan petunjuk terperinci bagi umat Islam tentang cara menjalani
kehidupan mereka.
13. Termasuk
cara salat, berpuasa, dan tetap suci secara ritual.
14. Panduan
ini tersedia dalam kumpulan dalil yang disebut Hadis.
15. Menurut
hukum Islam, ada hadas (kondisi tidak suci) besar dan kecil.
16. Hadas
ringan meliputi buang air kecil, buang air besar dan tidur, di antara yang
lainnya.
17. Orang
yang beragama Islam wajib wudu untuk menghilangkan hadas kecil sebelum
menunaikan ibadah salat.
18. Wudu
harus dilakukan, seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad, dalam urutan
tertentu sebelum salat yang berlangsung lima kali sehari.
19. Sebelum
setiap salat, umat Islam selalu wudu dengan urutan membersihkan tangan pertama
kali, kemudian mulut, hidung, wajah, rambut dan telinga, dan akhirnya
pergelangan kaki dan kaki mereka.
20. Ketika
bersuci dan air yang diperlukan tidak tersedia, umat Islam diperbolehkan untuk
secara simbolis "membersihkan" tangan dan wajah mereka dengan debu atau
kadang-kadang pasir atau bahan alami lainnya.
21. Ritual
ini dinamakan tayamum.
22. Mempersiapkan
salat dengan mencuci tubuh seseorang menggunakan air dapat menjadi tindakan
spiritual yang mendalam bagi umat Islam.
23. Sarjana
studi Islam Paul Powersargues mengatakan itu bukan "ritualisme
kosong", tapi praktik itu membantu individu berpusat pada religiusitas
batin.
24. Demikian
pula, seorang sarjana studi Islam lainnya, Marion Katz, yang menjelaskan dalam
bukunya “Body of Text” bahwa pentingnya wudu terletak pada pembersihan
simbolisnya.
25. Itu
tidak selalu membersihkan bagian-bagian tubuh yang secara fisik terpapar
polusi.
26. Mengingat
risiko virus corona baru, para pemimpin Muslim di seluruh dunia, termasuk di
Amerika Serikat, telah menyelaraskan pendapat keagamaan mereka dengan para ahli
kesehatan masyarakat.
27. Lembaga-lembaga
Muslim mulai merekomendasikan agar orang-orang memastikan untuk mencuci tangan
selama 20 detik dengan sabun sebelum melakukan wudu.
28. Menekankan
wudu saja tidak dapat mencegah penyebaran virus.
29. Lembaga
Islam lainnya merekomendasikan masjid untuk menyediakan sabun dan pembersih
tangan tambahan di dekat area cuci.
30. Mereka
telah mengeluarkan keputusan untuk menangguhkan salat Jumat, mendesak umat
Islam untuk mencuci tangan dengan sabun secara teratur, tidak menyentuh wajah
mereka dan mempraktikkan menjaga jarak sosial.
31. Ketika
orang-orang telah "menguras" pembersih tangan, tisu, perlengkapan
kebersihan, sarung tangan dan masker dari rak-rak took.
32. Praktik
kebersihan dasar tetap merupakan cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus
corona baru dan virus lainnya.
33. Pada
saat ini, praktik Islam yang menekankan penyucian tubuh dapat membantu
menegaskan kembali pentingnya praktik higienis bersama dengan penggunaan sabun
atau pembersih tangan, untuk mengurangi kerentanan seseorang terhadap virus.
(Sumber:
internet)
0 comments:
Post a Comment