Sunday, March 22, 2020

3921. ISRA MIKRAJ (3)


PERISTIWA ISRA’ MIKRAJ
(Seri ke-3)
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Al-Quran surah ke-8 sampai ke-15 menjelaskan pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat beserta konsolidasinya.
2.    Al-Quran surah ke-15 sampai ke-17 adalah puncak pembangunan manusia seutuhnya.
3.    Yang tergambar pada pribadi Nabi Muhammad hamab Allah yang menjalani isra’ mikraj dan nilai yang diterapkannya dalam masyarakat beliau.
4.    Semua adalah pengantar Al-Quran yang disampaikan sebelum menceritakan peristiwa Isra' mikraj.
5.    Wajar untuk ditanyakan bukannya, “Bagaimana isra' mikraj terjadi”, tetapi “Mengapa isra' mikraj terjadi?”
6.    Dalam kelompok ayat menceritakan peristiwa isra’ mikraj ditemukan banyak petunjuk untuk membina diri dan membangun masyarakat.
7.    Ke-1: Petunjuk melakukan salat 5 waktu.
1)    Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 78.

أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِدُلُوكِ ٱلشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ ٱلَّيْلِ وَقُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

        Dirikan salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula salat) Subuh. Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).

2)    Ayat ini menerangkan 5 waktu salat, yaitu tergelincir matahari untuk waktu salat Zuhur dan Asar, dan waktu gelap malam untuk salat Magrib dan Isya.
3)    Salat adalah inti peristiwa isra' mikraj.
4)    Salat pada hakikatnya kebutuhan mutlak akal pikiran dan jiwa manusia untuk mewujudkan manusia seutuhnya.
5)    Salat dibutuhkan pikiran dan akal manusia.
6)    Salat adalah pengejawantahan hubungan manusia dengan Allah.
7)    Salat menggambarkan pengetahuan tata kerja alam semesta yang berjalan dalam satu kesatuan sistem.
8)    Salat juga menggambarkan tata inteligensia semesta yang total, yang sepenuhnya diawasi dan dikendalikan oleh suatu kekuatan Yang Maha Dahsyat dan Maha Mengetahui, yaitu Allah Yang Maha Kuasa.
9)    Semakin mendalam pengetahuan orang tentang tata kerja alam semesta, maka orang itu semakin tekun dan khusyuk dalam melaksanakan salat.
10) Salat juga kebutuhan jiwa.
11) Semua orang dalam perjalanan hidupnya pasti pernah mengharapkan sesuatu atau merasakan cemas, sehingga dia  menyampaikan harapan dan keluhannya kepada Allah Yang Maha Kuasa.
12) Jika orang datang menghadapkan dirinya kepada Allah Yang Maha Kuasa, hanya pada saat membutuhkan saja , maka itu tanda kerendahan moral.  
13) Salat juga dibutuhkan oleh masyarakat manusia.
14) Salat, dalam pengertian luas adalah fondasi dan dasar pembangunan.
15) Romawi kuno mencapai puncak keahlian dalam bidang arsitektur  mengagumkan, tetapi sekarang tinggal reruntuhannya, karena mereka durhaka kepada Allah Yang Maha Kuasa.
16) Beberapa ilmuwan berkata, “Apabila pengabdian, salat, dan doa yang tulus kepada Sang Maha Pencipta disingkirkan dari tengah kehidupan bermasyarakat, hal itu berarti menandatangani kontrak bagi kehancuran masyarakat tersebut “.
16)
17)  Al-Quran surah Al-Nahl (surah ke-16) ayat 26.
قَدْ مَكَرَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَأَتَى ٱللَّهُ بُنْيَٰنَهُم مِّنَ ٱلْقَوَاعِدِ فَخَرَّ عَلَيْهِمُ ٱلسَّقْفُ مِن فَوْقِهِمْ وَأَتَىٰهُمُ ٱلْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُونَ

      Sesungguhnya orang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan rumah mereka dari fondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datang azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari.

8.    Ke-2: Al-Quran menjelaskan peristiwa Isra' mikraj dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat adil dan makmur diperlukan kesederhanaan, keseimbangan, dan tidak berlebihan.
9.    Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 16.

وَإِذَآ أَرَدْنَآ أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا۟ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا ٱلْقَوْلُ فَدَمَّرْنَٰهَا تَدْمِيرًا

     Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.
10. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 27.
إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا

     Sesungguhnya pemboros adalah saudara setan dan setan sangat ingkar kepada Tuhannya.
11. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 29.

وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ ٱلْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَّحْسُورًا

      Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya, karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
12. Maksud ayat ini adalah jangan kamu terlalu kikir, dan jangan pula terlalu pemurah, maka pilih yang pertengahan saja.
13. Kesederhanaan yang dituntut bukan hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam bidang ibadah.
14. Dengan adanya pengurangan jumlah salat dari 50 waktu  menjadi 5 kali sehari, dan pengaturan kerasnya suara ketika salat.

15. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 110.
قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ أَوِ ٱدْعُوا۟ ٱلرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا۟ فَلَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَٱبْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا

      Katakan, “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman dengan nama yang mana saja kamu seru, Allah mempunyai Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”.

16. Salat janganlah membaca ayat Al-Quran terlalu keras atau terlalu pelan, tetapi cukup dapat terdengar para jamaah.
17. Hal ini dibutuhkan agar mencapai konsentrasi, pemahaman bacaan dan kekhusyukan.
18. Salat dilakukan dengan jalan tengah, tidak mengakibatkan gangguan kepada sesama manusia yang  sedang belajar, berzikir, sakit, atau bayi yang sedang tidur nyenyak.
19. Dalam kandungan ayat yang menceritakan peristiwa isra’ mikraj, Allah menekankan pentingnya persatuan masyarakat seluruhnya.
20. Masyarakat agar dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik, sesuai dengan kemampuan dan bidangnya, tanpa mempersoalkan agama, keyakinan, dan keimanan orang lain.
21. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 84.

قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَىٰ شَاكِلَتِهِۦ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَىٰ سَبِيلًا

      Katakan, “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing, maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya”.

22.  Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 107-109.
قُلْ ءَامِنُوا۟ بِهِۦٓ أَوْ لَا تُؤْمِنُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ مِن قَبْلِهِۦٓ إِذَا يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا
وَيَقُولُونَ سُبْحَٰنَ رَبِّنَآ إِن كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولًا

وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا ۩

     Katakan,”Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah)”. Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Quran dibacakan kepada mereka, maka mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata, “Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Allah pasti dipenuhi”. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.

23. Demikian penjelasan peristiwa isra mikraj, semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
3.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.

Related Posts:

  • 849. HISABKISAH ORANG BADUI YANG MENGHISAB ALLAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Dikisahkan, seorang Badui telah memeluk Isl… Read More
  • 848. BADUIORANG BADUI YANG “BODOH” TETAPI “PINTAR” Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.         Seorang l… Read More
  • 849. HISABKISAH ORANG BADUI YANG MENGHISAB ALLAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Dikisahkan, seorang Badui telah memeluk Isl… Read More
  • 849. HISABKISAH ORANG BADUI YANG MENGHISAB ALLAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Dikisahkan, seorang Badui telah memeluk Isl… Read More
  • 849. HISABKISAH ORANG BADUI YANG MENGHISAB ALLAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Dikisahkan, seorang Badui telah memeluk Isl… Read More

0 comments:

Post a Comment