Oleh: Drs. H.
M. Yusron Hadi, M.M.

1.
Amar makruf nahi mungkar (menurut KBBI V) dapat diartikan “perintah
untuk megerjakan perbuatan baik dan larangan mengerjakan perbuatan keji (biasa
digunakan untuk hal yang sifatnya menyatakan perintah dan larangan Allah)”.
2.
Para ulama menjelaskan perintah amar makruf dan nahi mungkar
terdapat dalam Al-Quran surah Lukman (surah ke-31) ayat 17.
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ
بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ
ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
Hai
anakku, dirikan salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah
(mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
3.
Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 110.
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ
تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ
بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ
الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Kamu
adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya
Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada
yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
4.
Al-Quran surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 41.
الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ
أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا
عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
(Yaitu) orang-orang yang jika Kami
teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan salat,
menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang
mungkar; dan kepada Allah kembali segala urusan.
5.
Amar makruf nahi mungkar adalah perintah hukumnya wajib bagi semua
umat Islam untuk mengajak hal baik dan mencegah hal buruk bagi masyarakat.
6.
Kegiatan amar makruf (mengajak berbuat baik) relatif lebih gampang dibanding
melakukan nahi mungkar (menolak kemungkaran).
7.
Dalam kegiatan amar makruf, jika orang (kelompok) yang diajak amar
makruf (berbuat kebaikan) tidak mau, maka mereka menolak dengan cara baik dan
sopan.
8.
Tetapi, dalam melakukan nahi mungkar (mencegah kemungkaran), orang (kelompok)
yang dilarang tersebut akan melawan jika kepentingannya terganggu sampai tega
membunuh orang yang melakukan nahi mungkar.
9.
Sangat wajar jika lebih
banyak orang (kelompok) lebih suka kegiatan amar makruf saja dibanding melakukan
nahi mungkar.
10. Sangat
disayangkan apabila terdapat orang/kelompok yang tidak mampu dan tidak berani melakukan
nahi mungkar malah memusuhi orang (kelompok) yangberani mengerjakan nahi
mungkar.
11. Orang atau
kelompok yang diajak amar makruf meskipun tidak mau mengikuti, mereka menolak
dengan cara baik.
12. Tetapi kegiatan
nahi mungkar berisiko lebih berat.
13. Oorang atau kelompok yang menolak nahi mungkar
dapat melakukan perlawanan dengan kasar, menyiksa, bahkan membunuh.
14. Rasulullah bersabda,
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ
بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ
فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
15. Rasulullah bersabda,”Barang
siapa di antaramu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah (mengingkari)
dengan tangannya. Jika tidak mampu hendaklah ia mengubah (mengingkari) dengan
lisannya. Jika tidak mampu hendaklah ia mengubah dengan hatinya, dan itu
keimanan paling lemah.”
16. Jika semua umat
Islam tidak mau melaksanakan amar makruf nahi mungkar, maka Allah akan mengirimkan
hukuman berupa pemimpin zalim yang menindas umat Islam dan doa umat Islam tidak
dikabulkan oleh Allah.
17. Rasulullah bersabda,”Hendaklah
kamu beramar makruf (menyuruh berbuat baik) dan bernahi mungkar (melarang
berbuat jahat). Jika kamu tidak melakukan amar makruf dan nahi mungkar, maka
Allah akan memberimu pemimpin orang yang paling jahat di antaramu dan jika orang-
yang baik di antaramu berdoa memohon kepada Allah, maka doanya tidak dikabulkan.”
Daftar Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.
5.
Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment