FUNGSI HADIS
Oleh: Drs. H. M.
YusronHadi, M.M.
1. Hadis (menurut
KBBI V) adalah sabda, perbuatan, takrir (ketetapan) Nabi Muhammad yang
diriwayatkan atau diceritakan oleh para sahabat untuk menjelaskan dan menetapkan
hukum Islam.
2. Hadis adalah sumber
ajaran Islam ke-2 setelah Al-Quran.
3. Hadis dalam arti
ucapan yang berasal dari Nabi Muhammad, pada umumnya diterima berdasarkan riwayat
dengan makna.
4. Artinya teks hadis
tidak sepenuhnya persis sama dengan yang diucapkan oleh Rasulullah.
5. Tafsir adalah keterangan
(penjelasan) tentang ayat Al-Quran agar maksudnya lebih mudah dipahami.
6. Al-Quran surah
An-Nahl (surah ke-16) ayat 44.
بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ
ۗ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ
وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Keterangan-keterangan
(mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur'an, agar kamu
menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan
supaya mereka memikirkan.
7. Al-Quran surah
An-Nahl (surah ke-16) ayat 64.
وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ
الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ ۙ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
8. Al-Quran
diyakini kebenarannya oleh umat Islam: surah demi surah, ayat demi ayat, kata
demi kata, bahkan huruf demi huruf.
9. Semuanya telah
disampaikan secara utuh oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad.
10. Rasulullah memerintahkan
para sahabat untuk mencatat, menghafalkan, dan mempelajarinya.
11. Beberapa saat setelah
Rasulullah wafat, para sahabat mengumpulkan semua naskah Al-Quran yang ditulis,
menyalin, dan menyebarluaskan ke seluruh dunia Islam.
12. Hingga kini, semua
yang mereka lakukan itu diterima dan dijaga oleh generasi berikutnya.
13. Mushaf
Al-Quran yang dibaca sekarang ini tetap sama dan tidak berbeda sedikit pun
dengan yang pernah dibaca oleh Rasulullah dan para sahabat 15 abad lampau.
14. Nabi Muhammad
ditugaskan untuk menjelaskan kandungan ayat Al-Quran.
15. PenjelasanNabi
Muhammad tidak dapat dipisahkan dari pemahaman maksud ayat Al-Quran.
16. rasulullah satu-satunya
manusia yang mendapat wewenang penuh untuk menjelaskan Al-Quran.
17. Al-Quran surah
An-Nisa (surah ke-4) ayat 105.
إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ
الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ ۚ وَلَا تَكُنْ
لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.
18. Penjelasan
Rasulullah pasti benar.
19. Tidak ada seorang
pun yang dapat menggantikan keterangan Rasulullah dengan penjelasan yang lain, siapa
pun orangnya.
20. Penjelasan arti
dan maksud ayat Al-Quran diberikan oleh Rasulullah beraneka macam bentuknya,
yaitu:
1)
Ucapan.
2)
Perbuatan.
3)
Tulisan.
4)
Takrir.
21. Takrir adalah pembenaran
terhadap sesuatu berupa diamnya Rasulullah
terhadap perbuatan yang dilakukan oleh orang lain.
22. Segala ketetapan
Rasulullah harus diikuti.
23. Segala perilaku
Rasulullah adalah panutan terbaik bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan
keselamatan dunia dan akhirat.
24. Al-Quran surah
Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 21.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ
اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ
اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
25. Dalam Al-Quran
perintah “athiu” (taati) disebutkan sebanyak 19 kali.
26. Kadang
perintah “athiu” digabungkan patuh kepada
Allah dan kepada Rasul.
27. Al-Quran surah
Ali Imran (surah ke-3) ayat 32.
قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ
اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ
Katakan: "Taati Allah dan Rasul-Nya; jika
kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".
28. Al-Quran surah
Ali Imran (surah ke-3) ayat 132.
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan taati Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.
Dan taati Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.
29. Al-Quran surah
Al-Anfal (surah ke-8) ayat 1.
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَنْفَالِ
ۖ قُلِ الْأَنْفَالُ لِلَّهِ وَالرَّسُولِ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ
بَيْنِكُمْ ۖ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Mereka menanyakan kepadamu tentang
(pembagian) harta rampasan perang. Katakan: "Harta rampasan perang itu
kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah
perhubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika
kamu adalah orang-orang yang beriman".
30. Al-Quran surah
Al-Anfal (surah ke-8) ayat 46.
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا
وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan
janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan
hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar.
31. Kadang “athiu
Allah” (taati Allah) dipisah dengan “athiu Rasul” (taati Rasul).
32. Artinya kata
“athiu” (taati) ditulis 2 kali.
33. Al-Quran surah
AnNisa’ (surah ke-4) ayat 59.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ
وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ
وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ
خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Hai orang-orang yang beriman, taati Allah dan
taati Rasul (Nya), dan ulil amri di antaramu. Kemudian jika kamu berbeda
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikan kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
34. Al-Quran surah
An-Nur (surah ke-24) ayat 54.
قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا
الرَّسُولَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُمْ مَا
حُمِّلْتُمْ ۖ وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا ۚ وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ
الْمُبِينُ
Katakan: "Taatlah kepada Allah dan
taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul
adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah
semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya
kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan
menyampaikan (amanah Allah) dengan terang."
35. Penggabungan dan
pemisahan kata “athiu” (patuhi), mengisyaratkan semua perintah dan larangan
Rasulullah harus dipatuhi.
36. Al-Quran surah
Al-Hasyr (surah ke-59) ayat 7.
مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَىٰ فَلِلَّهِ
وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ
كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْ ۚ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ
فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ
شَدِيدُ الْعِقَابِ
Apa
saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal
dari penduduk kota adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim,
orang-orang miskin dan orang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan hanya
beredar di antara orang-orang kaya saja di antaramu. Apa yang diberikan Rasul
kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkan; dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.
37. Al-Quran surah
An-Nisa’ (surah ke-4) ayat 80.
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ۖ وَمَنْ تَوَلَّىٰ
فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا
Barang siapa menaati Rasul, sesungguhnya ia
telah menaati Allah. Dan barang siapa berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami
tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.
38. Al-Quran surah
An-Nisa (surah ke-3) ayat 144.
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ
قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۚ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَىٰ
أَعْقَابِكُمْ ۚ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا
ۗ وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ
Muhammad tidak lain hanya seorang rasul,
sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat
atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke
belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun;
dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
39. Al-Quran surah
An-Nur (surah ke-24) ayat 62.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ
آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِذَا كَانُوا مَعَهُ عَلَىٰ أَمْرٍ جَامِعٍ لَمْ
يَذْهَبُوا حَتَّىٰ يَسْتَأْذِنُوهُ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَأْذِنُونَكَ أُولَٰئِكَ
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ۚ فَإِذَا اسْتَأْذَنُوكَ لِبَعْضِ شَأْنِهِمْ
فَأْذَنْ لِمَنْ شِئْتَ مِنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمُ اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ
رَحِيمٌ
Sesungguhnya sebenar-benar
orang mukmin ialah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan apabila
mereka berada bersama Rasulullah dalam sesuatu urusan yang memerlukan
pertemuan, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin
kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad)
mereka orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka apabila mereka
meminta izin kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang
kamu kehendaki di antara mereka, dan mohonkan ampunan untuk mereka kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
40. Al-Quran surah
An-Nisa (surah ke-4) ayat 65.
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ
حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ
حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Maka
demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan
kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak
merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan
mereka menerima dengan sepenuhnya.
41. Orang yang
meragukan keaslian hadis Nabi, karena mereka menduga hadis baru ditulis pada masa
pemerintahan Umar bin Abdul Aziz (tahun 99 Hijriah).
42. Mereka tidak dapat
membedakan antara:
1)
Penulisan hadis secara resmi yang diperintahkan langsung oleh penguasa
untuk disebarkan ke seluruh pelosok.
2)
Penulisan hadis dilakukan atas prakarsa perorangan yang dimulai sejak zaman Nabi.
43. Sebagian orang
meragukan penulisan hadis pada zaman Nabi, karena keliru dalam memahami riwayat
kitab hadis yang menyatakan para ulama menghafal ribuan hadis.
44. Mereka menduga
jumlah ribuan hadis adalah jumlah “matan” (teks redaksi hadis), sehingga menganggap
mustahil penulisan hadis secara keseluruhan sejak awal sejarah Islam.
45. Mereka tidak menyadari
bahwa jumlah ribuan hadis tersebut, bukan “matan” (teks redaksi hadis), tetapi jalur
(thuruq) hadis.
46. Kekeliruan pemahaman
tentang kedudukan, fungsi dan sejarah perkembangan hadis timbul akibat dangkalnya
pengetahuan agama.
47. Dan akibat pendangkalan
agama dilakukan oleh musuh Islam, terutama para orientalis yang mengatasnamakan penelitian ilmiah untuk melemahkan
Islam.
47.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan.
Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas
Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment