ALLAH MEMBERI KERINGANAN SEBAB MANUSIA
DIBUAT LEMAH
Oleh:Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
Keadaan Terpaksa Membolehkan Yang Terlarang
ISLAM mempersempit daerah haram.
Tapi masalah haram diperkeras dengan menutup
semua jalan.
Yang bisa membawa kepada haram.
Dengan cara terang maupun terselubung.
Tetap dilarang.
Tiap hal yang akan membawa kepada haram.
Maka hukumnya haram.
Semua yang membantu berbuat haram.
Maka hukumnya haram.
Tiap aturan dan strategi yang membawa
haram.
Juga hukumnya haram
Tapi Islam paham fitrah hidup manusia.
Dan kelemahan manusia dalam hidupnya.
Islam menyadari kepentingan dan kelemahan manusia.
Jika dalam kondisi terpaksa.
Maka boleh melanggar larangan haram.
Dengan syarat hanya sekadar untuk menjaga hidupnya.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat
173.
إِنَّمَا
حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ
بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ
عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan
bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih)
disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa terpaksa (memakannya) sedangkan
dia tidak ingin dan tidak (pula) melewati batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ada 4 surah semakna yang diulang.
Saat menyebut makanan haram.
Prinsipnya.
"Keadaan terpaksa membolehkan yang terlarang."
Tapi ayat Al-Quran memberi syaratnya, yaitu:
1. Tak ingin.
2. Tak melewati batas.
Bisa dipahami syartanya dia tak ingin
menikmati lezatnya.
Dan tak melewati aturan hukumnya.
Manusia dilarang mudah tunduk dengan alasan darurat.
Tapi harus berusaha sekuat tenaga mencari
jalan keluarnya.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 185.
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ
الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا
الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan
yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan tentang petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).
Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di
bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit
atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa),
sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 6.
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ
وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ
إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ
مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ
لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا
فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ
عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ
عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Hai orang-orang beriman, jika kamu
hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,
dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika
kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau
kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka bertayamum dengan tanah yang baik (bersih); sapu mukamu
dan tanganmu dengan tanah. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.
Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 28.
يُرِيدُ
اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا
Allah hendak memberi
keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
(Sumber Yusuf Qardhawi)
0 comments:
Post a Comment