RUMAH RASULULLAH UKURAN 5X4 METER
ATAPNYA BISA DIJANGKAU TANGAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi,
M.M.
“Hujurat” adalah bentuk jamak
dari “hujrat”.
Yaitu ruangan yang dipisah dengan
dinding-dinding.
Maksudnya adalah rumah-rumah
(kamar-kamar) tempat tinggal Rasulullah dengan para istri beliau.
Al-Quran surah Al-Hujurat (surah
ke-49) ayat 4.
إِنَّ
الَّذِينَ يُنَادُونَكَ مِنْ وَرَاءِ الْحُجُرَاتِ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar(mu)
kebanyakan mereka tidak mengerti.
Al-Quran surah Al-Ahzab (surah
ke-33) ayat 53.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتَ
النَّبِيِّ إِلَّا أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَىٰ طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ
وَلَٰكِنْ إِذَا دُعِيتُمْ فَادْخُلُوا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوا وَلَا
مُسْتَأْنِسِينَ لِحَدِيثٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكُمْ كَانَ يُؤْذِي النَّبِيَّ
فَيَسْتَحْيِي مِنْكُمْ ۖ وَاللَّهُ لَا يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ ۚ وَإِذَا
سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ۚ ذَٰلِكُمْ
أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ ۚ وَمَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُؤْذُوا
رَسُولَ اللَّهِ وَلَا أَنْ تَنْكِحُوا أَزْوَاجَهُ مِنْ بَعْدِهِ أَبَدًا ۚ إِنَّ
ذَٰلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمًا
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu masuk rumah-rumah Nabi kecuali
jika kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak
(makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan jika kamu selesai
makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang
demikian akan mengganggu Nabi lalu Nabi
malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan)
yang benar. Jika kamu minta sesuatu
(keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang
tabir. Cara yang demikian lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak
boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini
isteri-isterinya selamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah
amat besar (dosanya) di sisi Allah.
Al-Quran surah Al-Ahzab (surah
ke-33) ayat 33-34.
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ
الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ
وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ
الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
Dan
hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang Jahiliah yang dulu dan dirikan salat, tunaikan zakat dan
taati Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan
dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
وَاذْكُرْنَ مَا يُتْلَىٰ فِي بُيُوتِكُنَّ مِنْ آيَاتِ
اللَّهِ وَالْحِكْمَةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ لَطِيفًا خَبِيرًا
Dan
ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunah
nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui.
Dalam banyak riwayat disebutkan.
Saat Rasulullah membangun Masjid Nabawi
bersama para sahabat.
Juga membangun 2 rumah yang menempel
dengan Masjid Nabawi.
Untuk 2 istri Rasulullah.
Yaitu Saudah dan Aisyah binti Abu
Bakar.
Ketika Rasulullah menikah lagi.
Rasulullah membangun lagi untuk
para istri beliau.
Hingga ada 9 rumah (kamar).
Rasulullah wafat di salah satu
rumah (kamar) itu.
Rasulullah menjalani hidup
sederhana dalam segala hal.
Rasulullah tak membangun istana
untuk tempat tinggal.
Tapi cukup rumah kecil sederhana
terbuat dari batu bata tahan api.
Tiap rumah (kamar) diberi atap
pelapah pohon kurma.
Luas dan tinggi tiap rumah hampir
sama.
Yaitu terdiri atas 1 kamar dan 1 ruang
masuk.
Yang pintunya mengarah ke Masjid
Nabawi.
Luas tiap kamar sekitar 5x4
meter.
Dan luas halaman belakangnya
sekitar 5x3,5 meter.
Jika ada orang berdiri di dalam rumah
(kamar).
Maka tangannya bisa menyentuh
atapnya.
Hasan Basri berkata,
“Saya masuk rumah Rasulullah.
Saat itu saya belum dewasa.
Tapi saya bisa memegang atap rumah
dengan tangan.”
Daftar Pustaka
1. Syekh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment