KHILAFIAH HUKUM NAJIS
ANJING DALAM 4 MAZHAB
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M
Di antara kajian
Islam.
Bidang fikih paling
banyak menimbulkan perbedaan pendapat.
Masing-masing mazhab punya dalil, alasan, dan argumentasi
sendiri.
Sikap yang paling baik.
Yaitu memberi toleransi kepada semua pendapat berbeda.
Setelah lebih dulu belajar semua pendapat dari sumber aslinya.
Hukum najis anjing
menurut 4 mazhab.
Mazhab Hanafi:
1) Jilatan anjing adalah najis.
2) Harus dibasuh 7 kali, yang 1 kali dengan
tanah.
Mazhab Maliki:
1) Jilatan anjing bukan najis.
2) Harus dibersihkan 7 kali, yang 1 kali
dengan tanah, karena ibadah.
3) Jilatan kucing, sapi, dan kambing juga
harus dibersihkan.
Mazhab Syafii:
1) Jilatan anjing adalah najis.
2) Harus dibasuh 7 kali, yang 1 kali dengan
tanah.
Mazhab Hambali:
1) Jilatan anjing adalah najis.
2) Harus dibasuh 7 kali, yang 1 kali dengan
tanah.
Hukum babi.
Mazhab Hanafi:
1) Jilatan babi adalah najis.
2) Harus dibasuh 7 kali, yang 1 kali dengan
tanah.
Mazhab Maliki:
1) Jilatan babi bukan najis.
2) Harus dibersihkan 7 kali, yang 1 kali
dengan tanah, karena ibadah.
3. Mazhab Syafii:
1) Jilatan babi adalah najis.
2) Harus dibasuh 7 kali, yang 1 kali dengan
tanah.
Mazhab Hambali:
1) Jilatan babi adalah najis.
2) Harus dibasuh 7 kali, yang 1 kali dengan
tanah.
Hukum bangkai.
Mazhab Hanafi:
1) Semua bangkai hewan darat adalah najis,
jika keluar darah yang mengalir.
2) Bangkai manusia juga najis, yang terkena
harus bersuci dengan mandi.
Mazhab Maliki:
1) Semua bangkai hewan darat adalah najis,
jika keluar darah yang mengalir.
2) Bangkai manusia adalah suci.
Mazhab Syafii:
1) Semua bangkai hewan darat adalah najis,
jika keluar darah yang mengalir.
2) Bangkai manusia adalah suci.
Mazhab Hambali:
1) Semua bangkai hewan darat adalah najis,
jika keluar darah yang mengalir.
2) Bangkai manusia adalah suci.
Hukum darah.
1. Semua mazhab sepakat darah adalah najis.
2. Semua mazhab sepakat darah orang mati
syahid, yang masih di atas jasadnya adalah suci.
3. Semua mazhab sepakat darah ikan, kutu,
kepinding, dan darah yang tertinggal dari sisa penyembelihan adalah suci.
Hukum air mani.
Mazhab Hanafi:
1)
Air mani najis.
Mazhab Maliki:
1)
Air mani najis.
Mazhab Syafii:
1) Air mani manusia suci.
2) Air mani hewan selain anjing dan babi
adalah suci.
Mazhab Hambali:
1) Air mani manusia suci.
2) Air mani hewan yang dimakan adalah suci.
3) Air mani hewan yang tidak dimakan adalah
najis.
Hukum nanah.
1.Semua mazhab sepakat nanah adalah najis.
Hukum air kencing.
1.Semua mazhab sepakat air kencing dan kotoran manusia adalah najis.
Hukum sisa tubuh hewan.
1.Semua mazhab sepakat sisa tubuh hewan najis adalah najis.
Mazhab Hanafi:
1) Sisa tubuh hewan tidak terbang seperti
unta, sapi, dan kambing adalah najis.
2) Sisa tubuh hewan terbang yang buang hajat
di tanah, seperti ayam dan angsa adalah najis.
3) Sisa tubuh hewan terbang yang buang hajat
di udara, seperti burung adalah suci.
Mazhab Maliki:
1)
Burung elang, kucing, dan serigala halal dimakan.
Mazhab Syafii:
1) Sisa tubuh hewan yang dimakan adalah
suci.
2) Sisa tubuh hewan yang darahnya mengalir
dan tidak dimakan adalah najis.
Mazhab Hambali:
1) Sisa tubuh hewan yang dimakan adalah
suci.
2) Sisa tubuh hewan yang darahnya mengalir
dan tidak dimakan adalah najis.
Hukum cairan memabukkan.
1.Semua mazhab sepakat cairan memabukkan adalah najis.
Hukum muntahan.
1.Semua mazhab sepakat muntahan adalah najis.
Hukum madzi dan wadzi.
1.Madzi adalah cairan yang keluar dari alat kencing ketika ada
rangsangan seksual.
2.Wadzi adalah air amis yang keluar setelah kencing.
Mazhab Hanafi, Maliki, dan Syafii:
1)
Madzi dan wadzi adalah najis.
Mazhab Hambali:
1) Madzi adalah suci.
2) Wadzi adalah najis.
Daftar Pustaka.
1. Mughniyah, Muhammad Jawad. Fiqih 5
Mazhab. Penerbit Lentera Jakarta, 2007)
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment