Saturday, May 28, 2022

13333. JUAL BELI SPEKULASI DAN TAK JELAS HUKUMNYA HARAM

 

 
































 

JUAL BELI SPEKULASI DAN TAK JELAS HUKUMNYA HARAM

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

  

 

Hukumnya Menjual Padi Yang Masih Di Sawah

  

Jual beli.

Yaitu kegiatan muamalah yang dibolehkan dalam Islam.

 

Tapi ada jual beli yang dilarang dalam lslam.

 

Termasuk dilarang adalah jual beli yang belum jelas (gharar).

 

Yaitu dilarang jual beli.

Sesuatu bersifat spekulasi.

Atau samar-samar.

 

Sesuatu yang samar-samar.

Hukumnya haram  untuk jual beli.

 

Karena dapat merugikan salah satu pihak.

 Yaitu merugikan pihak penjual.

Atau pembeli.

  

Arti samar-samar,  yaitu:

 

1)     Tidak jelas barangnya.

2)     Tak jelas harganya.

 

3)     Tak jelas kadarnya.

4)     Tak jelas waktu bayarnya.

 

5)      Dan tak jelas lainnya.

 

 

Rasulullah melarang jual beli:

 

1)          Muhaqalah.

2)          Muzabanah.

 

3)          Mukhadarah.

  4)          Mulamasah.

 

5)          Munabadzah.

  

MUHAQALAH

 Yaitu menjual tanaman yang masih di sawah atau ladang.

Yang belum siap dipanen.

 

 

MUZABANAH

 Yaitu menjual atau menukar buah basah dengan buah kering.

 

Seperti menjual kurma kering dengan bayaran kurma basah.

  

MUKHADARAH

 Yaitu jual beli tetumbuhan masih hijau.

 

Atau belum pantas dipanen, seperti:

1.        Rambutan masih hijau.

2.        Mangga masih kecil-kecil.

 

 

MULAMASAH

 Yaitu jual beli dengan cara sentuh-menyentuh.

 

Misalnya, orang menyentuh sehelai kain.

 Maka orang yang menyentuh.

Haurs membeli kain itu.

 

 MUNABAZAH

 Yaitu jual beli  dengan cara penjual dan pembeli.

Saling melempar barangnya.

 

Setelah lempar-melempar terjadi jual beli.

 

Cukup dengan cara ini transaksi sudah terjadi.

 Dan mengikat.

 

Tanpa adanya rasa saling suka di antara keduanya.

  Maka dilarang.

 

 

PENJELASAN

 Jual beli tanaman di lading.

Dan jual beli tetumbuhan masih hijau.

Hukumnya haram.

 

Karena mengandung unsur:

1.        Samar-samar.

2.        Tak jelas.

 

3.        Tipuan.

4.        Spekulasi.

 

Ketika padi itu sudah waktunya panen.

 

Ternyata terkena hama wereng, atau terkena banjir, dan lainnya.

  

Atau justru panennya melimpah.

  

Dengan kondisi ini.

 Maka ada pihak dirugikan.

Dan ada pihak diuntungkan.

 

 Tapi, jual beli.’

Hukumnya boleh.

 Saat padi di sawah sudah menguning.

Dan siap dipanen.

 

Sehingga tidak ada unsur samar dan tipuan.

 

Rasulullah melarang jual beli buah-buahan di pohon.

Yang belum masak.

  

Diriwayatkan Ibnu Abbas.

Rasulullah tiba di Madinah.

 

Penduduk Madinah.

Biasa memesan buah kurma.

Dalam waktu 2 atau 3 tahun.

 

 Rasulullah bersabda,

 “Barang siapa pesan sesuatu.

 

Hendaknya pesan.

Yang jumlahnya.

Diketahui  2 pihak.

 

Dan waktunya.

Diketahui 2 pihak.”

  

Rasulullah bersabda,

 Jual beli itu harus saling meridai.”

  

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 29.

  

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

 

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu.

 

 

(Sumber suara.muhammadiyah)

 

0 comments:

Post a Comment