MACAM MACAM
KEGIATAN BACA SELAWAT NABI
Oleh Drs. HM. Yusron
Hadi, MM
Kata “selawat” (dalam
KBBI) bisa diartikan:
1.
Permohonan kepada Allah.
2.
Doa.
3.
Doa kepada Allah untuk Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya.
Bentuk tak baku
dari “selawat”, yaitu:
1.
Salawat.
2.
Salwat.
3.
Sholawat.
4.
Solawat.
Ada 2
macam selawat Allah kepada hamba-Nya, yaitu:
1.
Khusus.
2.
Umum.
Selawat
khusus
Yaitu selawat
Allah kepada para Rasul dan Nabi-Nya.
Teristimewa selawat
Allah kepada Nabi Muhammad.
Selawat
umum
Yaitu selawat
Allah kepada hamba-Nya yang mukmin.
Umat Islam diperintahkan oleh Allah.
Untuk mengucapkan selawat kepada Nabi Muhammad.
Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 56.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى
النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat
untuk Nabi. Hai orang-orang beriman, berselawatlah kamu
untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya.
Islam mengajar membaca selawat Nabi, pada:
1.
Saat masuk masjid.
2.
Setelah azan.
3.
Tasyahud akhir.
4.
Salat jenazah.
5.
Awal doa.
6.
Akhir doa.
7.
Mulai sesuatu urusan penting.
8.
Akhir kunut.
9.
Malam Jumat.
10.
Dalam khotbah.
11.
Sesudah talbiyah.
12.
Ziarah ke kubur
Nabi.
13.
Telinga mendenging.
14.
Tiap ada majelis.
15.
Saat susah.
16.
Tiap pagi.
17.
Tiap petang.
18.
Bertemu sahabat.
19.
Bertemu kerabat.
20.
Saat ada orang menyebut nama Rasulullah.
Mahallul
qiyam, yaitu:
1.
Membaca selawat kepada Nabi.
2.
Dengan cara berdiri.
3.
Sebagai bukti menghormati datangnya Rasulullah.
4.
Pada kegiatan itu.
5.
Merasakan hadirnya Rasulullah.
6.
Puncak ungkapan bahagia.
7.
Berdiri membaca selawat mengagungkan Rasulullah.
Tapi belum
diketahui dalil sahih lagi makbul.
Bahkan ketika masih
hidup.
Saat Nabi hadir
dalam suatu majelis.
Nabi melarang
para sahabat berdiri menghormatinya.
Hadis riwayat
lbnu Umar.
Rasulullah bersabda,
“Janganlah
kalian puji aku berlebihan.
Seperti kaum
Nasrani memuji berlebihan.
Terhadap Nabi
Isa bin Maryam.
Tapi katakan bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.”
Kesimpulan.
Ketika membaca
selawat Nabi.
Tak perlu berdiri.
Seperti mahallul-qiyam.
Karena tak ada dasarnya.
(Sumber suara.Muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment