Friday, October 19, 2018

1132. RENOVASI KAKBAH







RENOVASI KAKBAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Kakbah adalah susunan bebatuan yang ditumpuk, temboknya lebih tinggi dibandingkan tubuh manusia, yang dibangun sejak zaman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
2.    Di atas Kakbah tidak dipasang atap, sehingga pencuri sering mengambil barang-barang berharga di dalamnya.
3.    Mekah pernah dilanda banjir, air meluap menutupi tembok Kakbah, sehingga bangunan Kakbah semakin rapuh, dindingnya banyak yang retak, bangunan Kakbah rentan runtuh dan sewaktu-waktu bisa ambruk.
4.    Nabi Muhammad (35 tahun) kaum Quraisy merenovasi Kakbah, kaum Quraisy bingung mengambil keputusan, mereka takut memperbaiki Kakbah, tetapi membiarkan Kakbah ambruk, juga merasa bersalah.
5.    Kaum Quraisy masih ingat peristiwa pasukan gajah Abrahah, ketika Nabi lahir, pasukan gajah yang kuat dihancurkan oleh ribuan burung Ababil, kejadian itu membuat Kakbah semakin sakaral dan menakutkan.
6.    Beberapa peristiwa menambah ketakutan, misalnya perahu orang Romawi terdampar di pantai Jeddah, badan perahu pecah berkeping-keping, lalu orang-orang Quraisy mengambil pecahan kayunya digunakan sebagai atap Kakbah.
7.    Sewaktu atap Kakbah siap dipasang, mendadak muncul ular yang sangat besar dari sumur dekat Kakbah, membuat orang-orang Quraisy ketakutan, tiba-tiba muncul burung yang besar, langsung menyambar dan membawa ular itu pergi menjauh.
8.     Ketika seseorang mengambil batu dari Kakbah, mendadak batunya melompat kembali ke tempatnya semula, sungguh kejadian yang menakutkan.
9.    Akhirnya, kaum Quraisy sepakat merenovasi Kakbah dengan menggunakan dana yang bersih dan memakai bahan bangunan dari sumber yang halal, menolak sumbangan uang dari pelacur, menolak uang hasil riba, tidak menerima harta rampasan, dan hanya menerima sumbangan yang baik saja.
10. Kaum Quraisy masih takut merobohkan bebatuan Kakbah, Walid bin Maghfirah mengawali merobohkan bangunan Kakbah, dan ditunggu beberapa waktu, ternyata tidak terjadi apa-apa, barulah mereka berani merobohkan bangunan Kakbah, dan bersiap membangunnya kembali.
11. Para pemimpin Quraisy membagi pekerjaan, setiap sudut Kakbah dikerjakan suku tertentu, dan setiap kabilah mengumpulkan batu yang terpilih.
12. Arsiteknya adalah seorang Romawi bernama Pachomius, yang dipanggil dengan nama Baqum.
13. Pembangunan tembok Kakbah selesai, yang tersisa bagian Hajar Aswad, tinggal meletakkan Batu Hitam ke tempatnya, tetapi terjadi perselisihan.
14. Setiap suku dan kabilah merasa berhak mengembalikan Hajar Aswad ke tempatnya, mereka saling  meneriakkan slogan, “Hajar Aswad, harga mati”.
15. Setiap suku saling berebut untuk meletakkan Hajar aswad ke tempatnya semua dengan berbagai alasan.
16. Pertentangan berlangsung selama empat hari, tetapi belum ada kesepakatan, hampir terjadi pertumpahan darah, karena masing-masing bersikukuh dan merasa paling berhak meletakkan Hajas Aswad ke tempatnya.
17. Abu Umayah bin Maghfirah (orang yang paling tua) mengusulkan penyelesaian, dia menawarkan jalan keluar, yaitu menyerahkan keputusan kepada orang yang pertama kali masuk ke kompleks Masjidil-Haram, dan semua kabilah setuju.
18. Ternyata, orang yang masuk pertama kali adalah Nabi Muhammad, semua orang berteriak, “Kami senang, inilah orang yang dapat dipercaya.”
19. Kaum Quraisy menjuluki Nabi Muhammad “Al-Amin” (orang yang dapat dipercaya), meskipun saat itu Nabi Muhammad belum diangkat menjadi rasul.
20. Para pemimpin Quraisy menjelaskan masalahnya, kemudian Nabi membeberkan selembar kain, meletakkan Hajar Aswad di tengah kain, lalu para kepala suku memegang ujung kain.
21. Kain yang berisi Hajar Aswad diangkat bersama-sama menuju tempatnya, lalu Nabi menaruhnya di tempat semula.
22. Semua kepala suku dan kaum Quraisy merasa senang, puas, dan gembira, karena masalahnya selesai dengan baik, tidak terjadi peperangan antarsuku, Nabi berhasil mencegah pertumpahan darah.
23.  Masyarakat Quraisy kehabisan biaya renovasi Kakbah, sumbangan dana yang baik dan halal sudah habis, tetapi pembangunan Kakbah belum selesai, tinggal di sisi utara, yaitu bagian Hijir Ismail.
24. Pintu jalan masuk ke Hijir Ismail dibuat lebih tinggi, agar berbeda dengan ketinggian permukaan tanah.
25. Renovasi bangunan Kakbah selesai, berbentuk segi empat, dengan tinggi bangunan sekitar 15 meter dan posisi Hajar Aswad sekitar 1,5 meter di atas pelataran, dengan pintu Kakbah setinggi 2 meter dari permukaan tanah.
26. Di bagian atas Kakbah dipasang yang atap disangga dengan enam sendi, renovasi Kakbah selesai, dan Nabi Muhammad berhasil mencegah pertumpahan darah.

Daftar Pustaka
1.    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.

Keterangan gambar
1.    Kakbah

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment