MENJAGA MATA,
TELINGA, DAN HATI
Oleh: Drs. H.
Yusron Hadi, M.M.

1.
Keluarga Abdul Somad yang tinggal di Panjunan, Sukodono, Sidoarjo memiliki
seekor kucing yang cantik.
2.
Kucing ini biasanya dipanggil “si Meong”.
3.
Si Meong mempunyai bulu yang indah, lucu, dan menggemaskan.
4.
Hanya 4 kata yang dilatihkan kepada si Meong, yaitu “meong,
berdiri, pergi, dan tidur”.
5.
Setiap kali dipanggil namanya, si Meong pasti datang dengan berlari.
6.
Setiap disebutkan kata yang sudah diajarkan, si Meong segera mengikutinya
sesuai dengan perintah.
7.
Keluarga Abdul Somad sangat mencintai si Meong.
8.
Seolah-olah si Meong adalah bagian keluarganya.
9.
Jika keluarga Abdul Somad bepergian, maka si Meong sering diajak ikut
serta.
10. Keluarga Abdul
Somad dan si Meong seakan-akan tidak terpisahkan.
11. Bayangkan,
hanya menguasai 4 kata saja, si Meong mendapatkan tempat istimewa dalam keluarga
itu.
12. Bagaimana dengan
manusia yang mengenal banyak kosakata?
13. Si Meong mempunyai
mata, telinga, dan hati, tetapi si Meong tetap hewan peliharaan.
14. Si Meong tetap
seekor binatang biasa yang memiliki daya emosional dari rangsangan (stimulus)
yang diberikan.
15. Perintah yang
diberikan kepada si Meong hanya searah dan tidak terjadi komunikasi timbal balik.
16. Hal itu yang
membedakan manusia dengan binatang.
17. Manusia lebih utama
dibandingkan dengan binatang.
18. Tetapi manusia
dapat turun derajatnya menjadi lebih rendah daripada hewan.
19. Manusia yang
tidak pandai bersyukur dengan nikmat mata, telinga, dan hati yang diberikan oleh
Allah, maka derajatnya anjlok menjadi lebih rendah daripada binatang ternak.
20. Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 179.
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا
لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ
بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ
بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ
الْغَافِلُونَ
Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak
dari kalangan jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lalai.
1.
Si Meong memanfaatkan mata, telinga, dan hatinya hanya untuk memenuhi
kebutuhan biologisnya belaka.
2.
Kebutuhan biologis hanya merasakan enak atau tidak enak, puas atau tidak
puas, senang atau tidak senang.
3.
Jika kebutuhanya tidak terpenuhi, maka hewan akan merusak.
4.
Manusia diberi mata, telinga, dan hati untuk melihat, mendengar,
dan memahami kebesaran Allah, lalu mensyukurinya dengan beribadah kepada Allah.
5.
Manusia yang tidak bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah,
maka derajatnya sama dengan hewan, bahkan lebih rendah lagi.
6.
Al-Quran surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 46.
أَفَلَمْ
يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ
بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي
فِي الصُّدُورِ
Maka apakah mereka tidak berjalan di muka
bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau
mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya
bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.
7.
Al-Quran surah Al-Mukminun (surah ke-23) ayat 78.
وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ
وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ
Dan Dia yang telah menciptakan bagimu
sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.
8.
Mata, telinga, dan hati manusia perlu dilatih, dirawat, dan diasah agar
semakin tajam dan sensitif, sehingga mudah bersyukur atas
semua nikmat dan karunia dari Allah.
9.
Salah satu cara memperkaya rasa syukur adalah dengan mengunjungi orang
yang sakit dan mengantarkan jenazah
orang yang meninggal dunia.
10. Nabi Muhammad
bersabda,”Agar kalian gampang bersyukur, maka berkunjunglah kepada saudaramu
yang sakit.”
11. Dengan sering mengunjungi
orang yang sakit dan mengantarkan jenazah orang yang wafat, maka seseorang akan
mudah bersyukur dengan semua nikmat kesehatan yang diperoleh selama ini.
Daftar Pustaka
1.
Triono, Bambang. Inspiring Moslem entrepreneur. Penerbit Kayu Tangan.
Malang, 2009.
2.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.
3.
Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment