PERISTIWA ISRA’ MIKRAJ
(Seri ke-3)
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
1. Al-Quran surah ke-8 sampai ke-15
menjelaskan pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat beserta
konsolidasinya.
2. Al-Quran surah ke-15 sampai ke-17 adalah
puncak pembangunan manusia seutuhnya.
3. Yang tergambar pada pribadi Nabi Muhammad
hamab Allah yang menjalani isra’ mikraj dan nilai yang diterapkannya dalam
masyarakat beliau.
4. Semua adalah pengantar Al-Quran yang
disampaikan sebelum menceritakan peristiwa Isra' mikraj.
5. Wajar untuk ditanyakan bukannya, “Bagaimana
isra' mikraj terjadi”, tetapi “Mengapa isra' mikraj terjadi?”
6. Dalam kelompok ayat menceritakan
peristiwa isra’ mikraj ditemukan banyak petunjuk untuk membina diri dan
membangun masyarakat.
7. Ke-1: Petunjuk melakukan salat 5 waktu.
1) Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat
78.
أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِدُلُوكِ ٱلشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ ٱلَّيْلِ
وَقُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Dirikan salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula salat) Subuh. Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
Dirikan salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula salat) Subuh. Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
2) Ayat ini menerangkan 5 waktu salat, yaitu
tergelincir matahari untuk waktu salat Zuhur dan Asar, dan waktu gelap malam
untuk salat Magrib dan Isya.
3) Salat adalah inti peristiwa isra' mikraj.
4) Salat pada hakikatnya kebutuhan mutlak akal
pikiran dan jiwa manusia untuk mewujudkan manusia seutuhnya.
5) Salat dibutuhkan pikiran dan akal manusia.
6) Salat adalah pengejawantahan hubungan
manusia dengan Allah.
7) Salat menggambarkan pengetahuan tata
kerja alam semesta yang berjalan dalam satu kesatuan sistem.
8) Salat juga menggambarkan tata
inteligensia semesta yang total, yang sepenuhnya diawasi dan dikendalikan oleh
suatu kekuatan Yang Maha Dahsyat dan Maha Mengetahui, yaitu Allah Yang Maha
Kuasa.
9) Semakin mendalam pengetahuan orang
tentang tata kerja alam semesta, maka orang itu semakin tekun dan khusyuk dalam
melaksanakan salat.
10) Salat juga kebutuhan jiwa.
11) Semua orang dalam perjalanan hidupnya pasti
pernah mengharapkan sesuatu atau merasakan cemas, sehingga dia menyampaikan harapan dan keluhannya kepada Allah
Yang Maha Kuasa.
12) Jika orang datang menghadapkan dirinya
kepada Allah Yang Maha Kuasa, hanya pada saat membutuhkan saja , maka itu tanda
kerendahan moral.
13) Salat juga dibutuhkan oleh masyarakat
manusia.
14) Salat, dalam pengertian luas adalah fondasi
dan dasar pembangunan.
15) Romawi kuno mencapai puncak keahlian
dalam bidang arsitektur mengagumkan,
tetapi sekarang tinggal reruntuhannya, karena mereka durhaka kepada Allah Yang
Maha Kuasa.
16) Beberapa ilmuwan berkata, “Apabila
pengabdian, salat, dan doa yang tulus kepada Sang Maha Pencipta disingkirkan
dari tengah kehidupan bermasyarakat, hal itu berarti menandatangani kontrak bagi
kehancuran masyarakat tersebut “.
16)
17) Al-Quran
surah Al-Nahl (surah ke-16) ayat 26.
قَدْ مَكَرَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَأَتَى ٱللَّهُ
بُنْيَٰنَهُم مِّنَ ٱلْقَوَاعِدِ فَخَرَّ عَلَيْهِمُ ٱلسَّقْفُ مِن فَوْقِهِمْ وَأَتَىٰهُمُ
ٱلْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُونَ
Sesungguhnya orang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan rumah mereka dari fondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datang azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari.
Sesungguhnya orang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan rumah mereka dari fondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datang azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari.
8. Ke-2: Al-Quran menjelaskan peristiwa
Isra' mikraj dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat adil dan
makmur diperlukan kesederhanaan, keseimbangan, dan tidak berlebihan.
9. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat
16.
وَإِذَآ أَرَدْنَآ أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا
مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا۟ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا ٱلْقَوْلُ فَدَمَّرْنَٰهَا تَدْمِيرًا
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.
10. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat
27.
إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟
إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا
Sesungguhnya pemboros adalah saudara setan dan setan sangat ingkar kepada Tuhannya.
Sesungguhnya pemboros adalah saudara setan dan setan sangat ingkar kepada Tuhannya.
11. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat
29.
وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا
كُلَّ ٱلْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَّحْسُورًا
Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya, karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya, karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
12. Maksud ayat ini adalah jangan kamu
terlalu kikir, dan jangan pula terlalu pemurah, maka pilih yang pertengahan
saja.
13. Kesederhanaan yang dituntut bukan hanya
dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam bidang ibadah.
14. Dengan adanya pengurangan jumlah salat
dari 50 waktu menjadi 5 kali sehari, dan
pengaturan kerasnya suara ketika salat.
15. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat
110.
قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ أَوِ ٱدْعُوا۟ ٱلرَّحْمَٰنَ
ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا۟ فَلَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ
وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَٱبْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا
Katakan, “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman dengan nama yang mana saja kamu seru, Allah mempunyai Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”.
Katakan, “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman dengan nama yang mana saja kamu seru, Allah mempunyai Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”.
16. Salat janganlah membaca ayat Al-Quran terlalu
keras atau terlalu pelan, tetapi cukup dapat terdengar para jamaah.
17. Hal ini dibutuhkan agar mencapai
konsentrasi, pemahaman bacaan dan kekhusyukan.
18. Salat dilakukan dengan jalan tengah, tidak
mengakibatkan gangguan kepada sesama manusia yang sedang belajar, berzikir, sakit, atau bayi
yang sedang tidur nyenyak.
19. Dalam kandungan ayat yang menceritakan peristiwa
isra’ mikraj, Allah menekankan pentingnya persatuan masyarakat seluruhnya.
20. Masyarakat agar dapat melaksanakan tugasnya
masing-masing dengan baik, sesuai dengan kemampuan dan bidangnya, tanpa
mempersoalkan agama, keyakinan, dan keimanan orang lain.
21. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat
84.
قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَىٰ شَاكِلَتِهِۦ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ
هُوَ أَهْدَىٰ سَبِيلًا
Katakan, “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing, maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya”.
Katakan, “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing, maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya”.
22. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 107-109.
قُلْ ءَامِنُوا۟ بِهِۦٓ أَوْ لَا
تُؤْمِنُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ مِن قَبْلِهِۦٓ إِذَا يُتْلَىٰ
عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا
وَيَقُولُونَ سُبْحَٰنَ رَبِّنَآ إِن كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولًا
وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا ۩
Katakan,”Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah)”. Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Quran dibacakan kepada mereka, maka mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata, “Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Allah pasti dipenuhi”. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.
وَيَقُولُونَ سُبْحَٰنَ رَبِّنَآ إِن كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولًا
وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا ۩
Katakan,”Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah)”. Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Quran dibacakan kepada mereka, maka mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata, “Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Allah pasti dipenuhi”. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.
23. Demikian penjelasan peristiwa isra
mikraj, semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
3. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2.
0 comments:
Post a Comment