Saturday, October 9, 2021

11175. MEMAHAMI HAL YANG GAIB

 

 








MEMAHAMI HAL YANG  GAIB

Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Bahasa lndonesia

Gaib (menurut KBBI V)

Artinya:

1.      Tak kelihatan.

2.      Tak nyata.

3.      Tersembunyi.

 

Bahasa Arab.

1.      Orang ke-1:

Orang yang bicara.

Yaitu “aku” .

Disebut: mutakallim.

 

2.      Orang ke-2:

Orang yang diajak bicara.

Yaitu “kamu”.

Disebut: mukhottob.

 

3.      Orang ke-3:

Orang yang tak hadir.

Yaitu “dia”.

Disebut: ghoib (gaib).

 

 

SALAT GAIB

Salat gaib adalah salat sunah untuk jenazah yang tak ada di depan para jemaah.

 

TELINGA MANUSIA

Telinga manusia hanya bisa mendengar bunyi suara audiosonik.

 

Yang frekuensinya 20 Heartz sampai 20.000 Heartz.

 

Frekuensi di bawah 20 Heartz disebut infrasonic.

Frekuensi di atas 20.000 Heartz disebut ultrasonic.

 

Frekuensi infrasonik dan ultrasonik gaib bagi telinga manusia.

 

MATA MANUSIA

Mata manusia tak bisa melihat benda yang terlalu kecil.

Dan benda yang terlalu besar.

 

Misalnya, mata manusia tak bisa melihat atom.

Dan tak bisa melihat tata  surya secara utuh.

 

Ada 5 macam gaib, yaitu:

1.      Gaib materi (benda).

2.      Gaib waktu.

3.      Gaib energi.

4.      Gaib ruang.

5.      Gaib info.

 

GAIB MATERI

Benda terlalu kecil gaib.

Dan terlalu besar juga gaib.

Padahal bendanya nyata ada.

 

GAIB WAKTU

Peristiwa masa lalu termasuk gaib.

Padahal benar terjadi.

 

 

GAIB ENERGI

Orang memegang 2 magnet saling menolak itu nyata.

Tapi orang yang tak memegang itu gaib.

 

GAIB RUANG

Sepeda motor dipindah dari rumah ke garasi.

Sepeda motor itu gaib dalam rumah.

Tapi di garasi tak gaib.

 

 

GAIB INFO

Orang mendapat suatu info itu nyata.

Yang tak dapat info itu gaib.

 

 

Al-Quran surah Ali-lmran (surah ke-3) ayat 44

 

ذَٰلِكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهِ إِلَيْكَ ۚ وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ إِذْ يُلْقُونَ أَقْلَامَهُمْ أَيُّهُمْ يَكْفُلُ مَرْيَمَ وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ إِذْ يَخْتَصِمُونَ

 

Yang demikian adalah sebagian dari berita gaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.

 

 

Ayat di atas bisa dipahami.

Bahwa di zaman Rasulullah undian untuk merawat Maryam itu gaib.

Tapi di zaman Maryam hal itu tak gaib.

 

Bagi kita sekarang.

Kisah Maryam dan Rasulullah itu gaib.

Padahal zaman dulu kisah itu nyata.

Bukan gaib.

 

Al-Quran surah Hud (surah ke-11) ayat 49.

 

تِلْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهَا إِلَيْكَ ۖ مَا كُنْتَ تَعْلَمُهَا أَنْتَ وَلَا قَوْمُكَ مِنْ قَبْلِ هَٰذَا ۖ فَاصْبِرْ ۖ إِنَّ الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِينَ

 

Itu adalah di antara tentang berita gaib penting yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi

orang-orang bertakwa.

 

Ayat di atas menjelaskan kisah Nabi Nuh kepada Nabi Muhammad.

 

Pada zaman Nabi Muhammad.

Kisah Nabi Nuh termasuk berita gaib.

 

Padahal peristiwa itu benar nyata terjadi.

Pada zaman Nabi Nuh.

Berita itu bukan gaib.

 

Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 59.

 

۞ وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

 

Dan pada sisi Allah kunci-kunci semua yang gaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).

 

Allah yang punya kunci segala yang gaib.

 

Tapi jika Allah menghendaki.

Manusia bisa tahu hal yang gaib.

 

Artinya hal yang dulunya dianggap gaib.

Berubah menjadi hal yang tak gaib bagi orang itu.

 

Kesimpulannya.

1.      Gaib itu bersifat relatif.

 

2.      Hal yang tak bisa dijangkau akal pikiran manusia termasuk gaib.

Misalnya proses terjadinya alam semesta.

 

3.      Ada hal yang memang gaib.

Seperti alam akhirat.

 

 

(Sumber Agus Mustofa)

 

 

 

 

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment