TAK ISTIMEWA ORANG MENINGGAL PADA HARI TERTENTU.
Oleh: Drs HM Yusron Hadi, MM
Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 50.
قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ
اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ ۖ إِنْ
أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ
وَالْبَصِيرُ ۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ
Katakan: “Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa
perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku
mengetahui yang gaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku
seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakan:
"Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu
tidak memikirkan(nya)?"
1.
Orang meninggal hari Rabu.
Tak ditemukan keterangan.
Bahwa meninggal hari
Rabu.
Hal yang istimewa.
2.
Orang meninggal hari Jum’at.
Hadis riwayat
Tirmizi.
Rasulullah bersabda,
“Seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat.
Allah akan melindunginya dari azab kubur.”
Sebagian ulama berpendapat.
Matan (isi) hadis itu janggal.
Karena melawan firman Allah.
Yaitu orang disiksa atau tidak.
Bukan bergantung meninggal pada hari apa.
Tapi tergantung pada amalnya.
Selama hidup di dunia.
Al-Quran surah Al-Zalzalah (surah ke-99) ayat 7-8.
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ
ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ
ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar zarrah,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
Kesimpulan.
Tak ada yang istimewa.
Orang yang meninggal dunia.
Pada hari tertentu.
(Sumber suara.muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment